Pemuda Pejuang Islam Sampang (PPIS) dipimpin langsung Ketua Umum Ust Abdul Quddus R.h. Dalam pertemuan itu, M.A. Efendi, selaku sekertaris umum menyampaikan banyak hal, Salah satunya mengenai Haflatul Imtihan di Kecamatan Sreseh yang viral di medsos.
"Kami meminta Kemanag Sampang menindak lanjuti terkait viralnya Imtihan yang tidak sesuai dengan budaya dan Agama di Sampang
M.A. Efendi, menyampaikan kegiatan yang telah dilaksanakan seperti Haflatul Imtihan santri sangat menyayangkan dengan adanya penampilan adat hindu yang sangat tidak mendidik dan apa tindakan Kemenag,
" Apakah cukup dengan meminta maaf dan klarifikasi lalu tidak ada tindakan tegas dan sangsi yang membuat efek jera bagi mereka. Kalau memang begitu kami sangat menyayangkan. Karena sangat tidak bermoral dan merusak generasi muda dengan dipertontonkan adat hindu seperti itu. Kalau masalah budaya di madura sangat banyak. Kenapa harus memakai budaya luar apalagi budaya Hindu yang jelas-jelas dilarang dalam Islam," tanya Efendi
Pihak Kemenag Sampang Irsyad menyampaikan pihaknya telah melakukan tindakan dengan mendatangi pihak Kepala MI.
" Kami jugak sangat terkejut karena dengan adanya video yang viral tersebut. Namun kami sudah menindak lanjuti dan mereka meminta maaf dengan mengakui kesalahannya," ujarnya
" Dan mereka juga sudah mengakui, mengenai tindak lanjut kami siap turun untuk memberikah arahan bagi mereka atas masalah ini," timpalnya.
Sementara itu, Ketum PPIS, Abdul Quddus RH, meminta kemenag jangan hanya janji tok tapi buktikan
" Kami tidak percaya dengan apa yang di sampaikan Kemenag. Kami butuh bukti, kami minta Kemenag Sampang jangan hanya pencitraan. Kami minta bukti. Kalau hanya omong kosong kami juga bisa. takutnya sama seperti yang kemarin. Kami meminta bukti tuntutan kami, namun tidak dihiraukan oleh pihak Kemenag. Jadi tolong pihak Kemenag jangan hanya pencitraan buktikan tindakannya," ucap Abdul Quddus R.H
Ketua Umum Pemuda Pejuang Islam Sampang. (Fach)
