.png)
Penampilan, cara atau teknik bertutur, penguasaan materi serta kemampuan skill dan aktifitas membaca adalah 4 poin penilaian juri.
Lomba Bertutur tahun 2022 kali ini mengusung tema "Membangun Generasi Muda Indonesia Gemar Membaca serta Menumbuhkan Karakter Bangsa Melalui Kecintaan Terhadap Budaya Lokal".
Sejak dimulai pukul 9 pagi, lokasi lomba sesak dipenuhi pengunjung yang tak lain adalah murid kelas 4 SD/MI negeri/swasta se kota Pasuruan yang mengikuti lomba mewakili sekolahnya, para dewan guru yang mewakili, serta pengunjung perpustakaan yang sekedar datang untuk melihat para jagoan cilik mengasah keahliannya bertutur.
Bahkan ada beberapa perwakilan sekolah yang tetap datang biarpun sudah berlomba di hari sebelumnya karena memang hari ini adalah hari penentuan juara lomba.
Irfan, salah satu panitia lomba mengatakan, "lomba tahun ini lebih seru dibanding tahun kemarin, karena pesertanya bagus-bagus".
Aditya R. Kertawidjaja, budayawan, yang didapuk jadi ketua juri, merasa kesulitan untuk memilih juara, karena pesertanya bagus-bagus dengan potensinya masing-masing. Menurutnya, untuk lomba tahun ini banyak peningkatan. "Sepertinya para pembimbing dari masing-masing sekolah sudah mulai memahami dan menguasai teknik bertutur yang diperlombakan. Anak didiknya benar-benar dipersiapkan dengan baik", ungkapnya.
Setelah penampilan peserta ke-40 berakhir, pemenang lomba diumumkan pukul 13.00 WIB. Aditya bersama dengan 2 juri lainnya, Kurnia Truandawati, M. Pd, (ketua 2 PGRI) dan Nuris Agusti, S.H, M. Km, (aparatur sipil negara), menetapkan juara lomba sebagai berikut :
Juara I : Keyla Anastasya Lutfiani (UPT SDN Randusari) dengan nilai 1042.
Juara II : Nayla Inayah Ramadhaniah (UPT SDN Bangilan) dengan nilai 1026.
Juara III : Miskah Aida Firdaus (UPT SDN Gentong) dengan nilai 1022.
Juara harapan I : Fatimah Albatul Hasyimi Assegaf (UPT SDN Kebonagung) dengan nilai 1020.
Juara harapan II : Petra Cornelius Prabowo (UPT SDK Elkana) dengan nilai 1018.
Juara harapan III : Aulia Bikrun Faiz (UPT SDN Sebani) dengan nilai 1015.
Disinggung tentang harapan ke depan, Aditya berharap, "aktifitas bertutur ini tidak hanya sekedar lomba dalam memenuhi kewajiban sebuah program pemerintah, akan tetapi juga bisa mengajak orang tua siswa untuk ikut berperan aktif mengenalkan budaya bertutur kepada putra-putrinya melalui pemberdayaan gemar membaca dan berliterasi, sehingga putra putri mereka dapat tetap mengenal budaya bangsanya".
Membudayakan literasi melalui lomba-lomba seperti ini merupakan usaha nyata pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai cita-cita Indonesia dalam pembukaan Undang-undang Dasar tahun 1945.
(Lee)
