.png)
Di bawah atap genting dan gedung bambu berlubang, para nasabah peraih hadiah dipanggil. 4 kategori yakni nasabah teraktif, terrapi, terbersih dan terbanyak diberi penghargaan berupa hadiah barang.
Pemandangan bikin haru jatuh pada peraih pertama. Seorang lelaki tua maju, dia menjadi nasabah paling aktif. Menerima hadiah dibungkus kertas koran, memberikan testimoni.
" Nama saya Darto, usia 80 tahun. Selalu ikut menabungkan sampah setiap kali diadakan penimbangan. Tidak pernah absen."
Ketika ditanya alasan dia mengaku memang suka dengan keberadaan bank sampah termasuk istrinya. Sang istripun dipanggil mengucapkan sesuatu yang bikin haru hadirin.
"Nama saya Titik, menikah sejak tahun 80 an. Usia saya sendiri saat ini 77 tahun. Sebagai istri saya patuh perintah suami, termasuk ketika diajak menjadi nasabah bank Sampah. Saya ikut mengumpulkan dan mengantar sampah rumah bersama bapak ke tempat penimbangan," jelas perempuan yang biasa dipanggil Bu Titik.
Perjalanan kebersamaan, romantisme yang dua orang itu pertontonkan membuat terhenyak pembawa acara.
"Menua bersama, sungguh indah dipandang mata, inspirasi pasangan lain mengarungi kehidupan berumah tangga," cetus MC.
Ternyata bukan hanya pasangan Darto dan Titik yang ikut maju. Peraih lain membawa pasangan pula.
Nasabah terbanyak Hanifah dengan nominal 669.000 juga membawa suaminya Muhdhor. Mengisahkan perjuangan mengumpulkan, tak menyangka akan mendapatkan begitu banyak. Padahal awalnya hanya seribu rupiah.
"Waktu dengar ada Bank Sampah saya dan suami langsung bersih-bersih rumah. Aneka botol plastik, saya kumpulkan. Cukup banyak lalu saya bawa ke penimbangan diantar suami pakai mobil. Betapa terkejutnya, hanya mendapatkan seribu rupiah. Namun kami suka karena sampah di rumah ada harga, tidak repot membuang pula," cetus Hanifah
Mendapat tanggapan positif dari suaminya yang ikut serta.
"Alhamdulillah, saya dukung semua kegiatan positif istri. Yang manfaat maslahat, meski kadang hari Minggu kami korbankan untuk tidak bercengkrama sebagai hari keluarga karena istri lebih sibuk dengan sampah. Tapi inilah perjuangan, insyaallah dinilai ibadah oleh Allah. Mengubah kampung menjadi lebih bersih. Karena siapa lagi yang akan mengubah kalau bukan kita sendiri," cetusnya seraya menyitir sebuah ayat Surat Ar Ra'd ayat 11 Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Berlangsung hingga siang hari, Kades Sugianto yang ikut menyumbang uang untuk hadiah door prize berharap kegiatan ini bisa dilangsungkan di dusun lain.
"Saya berharap yang dilakukan di dusun Popohan bisa menular ke dusun lain," cetus Kades.
Bertahan hingga acara berakhir, nasabah yang berjumlah 73 orang dengan omzet hampir 10 juta rupiah berkesempatan mendapatkan door prize semua.
"Asal hadir saja maka akan kami beri," cetus ketua Bank Sampah Nanik.
Menjadi ulang tahun pertama sekaligus sukuran karena Bank Sampah ini dari kategori Digitalisasi berada di peringkat 6 besar propinsi, pengurus mensyukuri, berterima kasih pada kecamatan pula karena tak henti membina.
"Kami bahagia karena oleh pihak kecamatan dan DLH diberi ilmu tentang digitalisasi, sehingga memudahkan kami mengoperasikan bank sampah. Hanya lewat aplikasi nasabah sudah tahu saldonya, ini menyenangkan," papar pengurus lain Wayan.
Tidak dihadiri Camat dan pendamping DLH karena mereka sedang ada acara lain Kades dan Ketua RT Slamet Sugiono ketuan RW Susetyo Kun Martono dan Kasun Erfan Afandi saling mengucapkan terima kasih untuk dukungan kegiatan selama ini. Terakhir mengajak mereka yang hadir untuk foto bersama .
