Diantara banyak stan 2 buah bertulis Kelompok Stan Kuliner Kelompok Teratai, KPM PKH Dusun Krajan Desa Ngroto. Satunya lagi bertulis Kelompok Kenanga KPM PKH dusun Lebak Sari.
Aneka produk kuliner digelar di stan mereka mulai jamu, kudapan, sayur matang, kue juga aneka minuman. Ternyata, produk itu adalah karya mereka yang telah menerima PKH dan ingin mandiri, tidak menerima bantuan lagi.
"Saya ingin mandiri, berjualan produk jamu, juga kawan-kawan. Pak Gaguk sudah membantu memasarkan, insya Allah kalau jalan saya akan berusaha terus. Tidak lagi mengharap bantuan PKH. apalagi anak-anak makin besar," cetus Saropah didampingi ketua PKH Istikanah yang memiliki 22 anggota.
Hal senada disepakati Wiwik dari desa Ngroto.
"Iya, kalau usaha ini bisa menghasilkan uang, kami juga siap mandiri," cetus Wiwik.
Untuk hal ini, pendamping PKH yang ikut hadir mengatakan akan berusaha memotivasi dan mencarikan marketing.
"Pasar Minggu pagi adalah salah satu upaya tersebut," jelas lelaki yang biasa dipanggil Mas Gaguk itu.
Di lokasi yang sama Kades Ngroto, Prayogi menyambut baik keterlibatan penerima manfaat PKH di pasar minggu pagi. Berharap merekalah yang mengajukan graduasi mandiri. Potret sukses PKH.
"Dalam 3 tahun mereka bisa mengajukan graduasi mandiri, itu luar biasa. Bisa merubah kesadaran masyarakat menjadi mandiri," jelas Kades yang ikut berbaur di Pasar Minggu pagi yang dinamakan Pelangi Bidadari ini.
Ans
