.png)
Tanpa diduga idenya mendapat sambutan positif dari para orang tua yang putra-putrinya memiliki kelebihan. Juga ketua cabang Shokaido Madiun, Dony Kuswoyo mendukung wacana tersebut.
“Dojo Shokaido Special Kids adalah salah satu dari 47 kelas yang ada di Shokaido Madiun dan telah disetujui shokaido pusat Jakarta. KONI sudah memfasilitasi ruang olahraga bagi para ABK melalui kejuaraan khusus yang disebut Parapon, Paragames, Paralympic Kejuaraan ini merupakan ajang multi olahraga yang diikuti oleh atlet difabel,” ujar Dony kepada jatimsatunews pada Sabtu 25/12/2021
Pada kesempatan yang sama Dony menegaskan bahwa visi dan misi dari shokaido Madiun, berlaku pula bagi ABK. Tujuan utama adalah membentuk karakter anak bangsa, berprestasi, meraih kehormatan dengan cara terhormat.
Terakhir anggota Shokaido Madiun
ada 26 anak berkebutuhan khusus dengan berbagai macam keterbatasan. Mulai dari tunagrahita, tunarungu, tunawicara, down syndrome, hingga autism. Mereka giat berlatih di bawah asuhan Sensei Wahyu Kusuma Abadi dan Sensei Eko Cahyono Adi.
“Untuk memberi pelatihan karate kepada anak-anak istimewa memerlukan keahlian khusus karena, terkadang emosi anak yang tidak stabil,” ujar Wahyu.
Para orang tua mengakui semenjak mengikuti Dojo Shokaido Special Kids, anaknya banyak mengalami perubahan, mulai dari kesehatan, emosi anak-anak lebih bagus.
“Orang tua pun saya rasa lebih nyaman ketika anak-anak berkegiatan seperti ini dari pada di rumah saja main hp, itu kan dampak negatifnya lebih besar,”tutur Mimin, salah satu orang tua yang anaknya ikut Shokaido.
Sebagai penutup, Wahyu mengajak para orang tua yang memiliki anak istimewa, untuk tidak malu, tidak minder.
"Mari membersamai mereka dengan sepenuh hati," tutur Sensei Wahyu.
(SRD)
Penulis : Sri Rohmatiah
Foto atlet Shokaido Special Kids bersama Wakil wali Kota Madiun. Dokumen Shokaido Madiun
