.png)
Proyek fisik TPS3R (tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle) yang sedang dikerjakan bernilai Rp 149 juta. Bentuknya, antara lain, pembangunan pagar dan hangar di kawasan setempat.
Kabarnya ada anggota dewan yang meminta tidak melanjutkan dulu proyek tersebut. Alasannya anggota dewan itu mengklaim proyek TPS3R tersebut merupakan usulnya dalam program pokok pikiran (pokir) DPRD. Sehingga dia meminta penggarap proyek berkonsultasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan.
Menurut berita yang sedang beredar, anggota dewan tersebut juga membantah dirinya tidak pernah menghentikan anggota dewan tersebut mengatakan bahwa yang menghentikan proyek bukanlah dirinya. Pemerintah desa setempatlah yang meminta penggarap menyetop pembangunan TPS3R tersebut. Alasannya, pihak desa merasa dilangkahi karena tidak ada pemberitahuan tentang adanya proyek itu.
Kades Adib
"Saya tidak pernah dimintai keterangan terkait proyek tersebut. Tidak benar ada penghentian, buktinya hingga hari ini proyek masih berjalan," jelas Kades Adib.
"Saya tidak pernah dimintai keterangan terkait proyek tersebut. Tidak benar ada penghentian, buktinya hingga hari ini proyek masih berjalan," jelas Kades Adib.
Sempat dipanggil Kejari untuk menjelaskan duduk permasalahan sebenarnya, Kades berharap tidak ada pihak yang mengeruhkan keadaan.
"Tidak ada apa-apa kok dibilang terjadi penghentian," lanjutnya saat wawancara, sambil menunjukkan pengerjaan yang sedang berlangsung di lokasi.
Sementara itu di tempat yang berbeda Camat Kraton Munif telah konfirmasi ke Kades, meminta untuk terus melaksanakan pengerjaan, tidak boleh ada penghentian.
"Sesuai aturan, tidak boleh ada penghentian pengerjaan kecuali wan prestasi. Kades memahami dan siap melaksanakan," jelas Camat.
Pengerjaan terus berlangsung, Kades menjamin takkan ada penghentian. Sesuai dengan petunjuk Camat. Proyek tersebut akan terus dikerjakan.
Ans/Zn
