.png)
Sebagai perpustakaan At Takriz telah berdiri sejak lama, akan tetapi digitalisasi baru dilakukan saat pandemi mulai menyerang. Pembenahan katalog agar bisa digunakan siswa terus dilakukan, maksimal dimanfaatkan sehingga siswa merasa mudah mencari referensi menggunakan perpustakaan digital.
"Kami memang terus melakukan inovasi, berusaha keras membuat anak-anak terus mengunjungi perpustakaan meskipun pembelajaran dilaksanakan daring. Hasilnya ya perpustakaan digital ini, " jelas Enik Rusmiyati, guru Bahasa Indonesia sekaligus Kepala Perpustakaan MTsN 2 Blitar.
Bersiap offline perpustakaan terus berbenah, beberapa tampilan mengalami perubahan, menyesuaikan dengan kondisi pandemonium agar siswa bisa tetap berkunjung tanpa khawatir terdapat virus.
"Pembelajaran offline sudah mulai, kami siapkan perpustakaan untuk tetap menjadi favorit kunjungan, akan tetapi dengan layout dan alur berbeda dari sebelumnya. Yakni devisa mungkin meminimalkan kontak atau interaksi antar pengunjung atau petugas. Hasilnya ya seperti ini, " jelas Enik sambil menunjukkan kondisi perpustakaan yang dia kepalai Sabtu 24/9/2021 pada wartawan jatimsatunews.
"Terlihat lebih lega, bersih dan menyenangkan untuk dikunjungi," cetus Kepala MTsN 2 Blitar yang berkesempatan meninjau langsung perpustakaan untuk persiapan digunakan offline senin mendatang.
"Meski demikian siswa dianjurkan segera meninggalkan tempat sesudah mendapatkan buku yang diinginkan. Bisa meminjamnya untuk dibaca di luar ruangan perpustakaan At Takriz ini," imbuh Ka Perpustakaan MTsN 2 Blitar menutup wawancara.
Ans
