Banner Iklan

UB Kukuhkan Empat Profesor Baru: Inovasi Energi, Pengelasan, Sungai, dan Probiotik

Anis Hidayatie
16 April 2025 | 13.29 WIB Last Updated 2025-04-16T06:32:24Z
UB Kukuhkan Empat Profesor Baru: Inovasi Energi, Pengelasan, Sungai, dan Probiotik 
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan empat profesor baru. Keempatnya dikukuhkan dalam prosesi akademik yang berlangsung Gedung Samanta Krida pada Selasa (22/4). 

Keempat profesor yang dikukuhkan berasal dari berbagai bidang keilmuan strategis, yakni energi berkelanjutan, teknik manufaktur, pengelolaan sungai, dan inovasi probiotik. 

 1. Prof. Ir. Agung Sugeng Widodo, ST., MT., Ph.D: Efisiensi Energi Lewat Inovasi Pemanas I-SMS.  Sebagai profesor ke-421 di UB dan ke-31 dari Fakultas Teknik, 

Prof. Agung Sugeng Widodo mempresentasikan hasil penelitiannya dalam bidang energi dan pembakaran gas. Ia memperkenalkan konsep I-SMS (Inovasi Selubung Material dan Sirip), yaitu reflektor panas bersirip yang mampu menangkap dan memantulkan kembali panas dari kompor konvensional, sehingga meningkatkan efisiensi termal hingga 58,9%. 

 “Inovasi ini tidak hanya menambahkan material pada sistem pemanas, tapi juga merancang sudut sirip untuk efisiensi maksimal. Ini langkah nyata menuju penggunaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” jelas Prof. Agung.

 2. Prof. Dr. Ir. Sugiarto, ST., MT.: Teknologi EMF untuk Sambungan Las Lebih Kuat Profesor ke-432 UB dan ke-32 dari bidang Teknik Material dan Manufaktur.

Prof. Sugiarto, menyoroti peran teknologi Electromagnetic Force (EMF) dalam meningkatkan kualitas sambungan las. Teknologi ini memungkinkan peningkatan gaya elektromagnetik tanpa menaikkan arus las, sehingga memperbaiki struktur sambungan dan mengurangi cacat las.

 “Dengan EMF, suhu dan laju pendinginan bisa dikendalikan, struktur las menjadi lebih homogen, dan kekuatan mekaniknya meningkat,” terang Sugiarto. Namun ia juga menekankan bahwa teknologi ini paling efektif untuk logam feromagnetik. 

 3. Prof. Ir. Moh Sholichin, MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng: SMART-UB untuk Sungai Berkelanjutan Sebagai profesor aktif ke-33 dari Fakultas Teknik dan ke-423 dari total profesor UB.

 Prof. Sholichin memperkenalkan SMART-UB (Sustainable Mitigation Approach for River Transformation, Utilization, and Balance), sebuah pendekatan pengelolaan sungai yang adaptif terhadap perubahan iklim dan tata guna lahan.

Konsep SMART-UB menawarkan strategi mitigasi pencemaran, transformasi kualitas sungai, pemanfaatan air yang bijak, dan menjaga keseimbangan ekologis. Studi kasus di Sungai Brantas menunjukkan efektivitas konsep ini dalam menekan tingkat pencemaran dan meningkatkan pengelolaan air. 

 4. Prof. Dr. Ir. Dwi Setijawati, M.Kes: “COSI PROMIKAP-UB”, Probiotik Inovatif dari Laut Profesor aktif ke-26 dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta ke-424 dari UB.

 Prof. Dwi Setijawati mengembangkan model proses COSI PROMIKAP-UB, yaitu inovasi mikrokapsul probiotik berbasis rumput laut Eucheuma sp. dan bakteri Lactobacillus acidophilus. 

 “Proses emulsifikasi dan foam-mat drying menghasilkan produk yang praktis, stabil, dan efektif diaplikasikan pada produk pangan maupun non-pangan,” jelasnya.

 Model ini juga didukung dengan pendekatan kecerdasan buatan (AI) untuk analisis data dan proses formulasi lanjutan. Inovasi ini dinilai strategis dalam mendukung pembangunan Blue Economy, melalui pemanfaatan biomaterial kelautan untuk produk fungsional dan pakan berkelanjutan di sektor perikanan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • UB Kukuhkan Empat Profesor Baru: Inovasi Energi, Pengelasan, Sungai, dan Probiotik

Trending Now