Banner Iklan

Terungkap Data di Balik Megawati Hangestri Tak Masuk Best 7 V League Korea 2024/25

Admin JSN
15 April 2025 | 21.48 WIB Last Updated 2025-04-15T19:02:50Z
Megawati Hangestri tampil memukau bareng Red Sparks di V League 2024/25./YouTube @RedSparks

SEOUL | JATIMSATUNEWS.COM - Nama Megawati Hangestri Pertiwi masih menjadi perbincangan hangat di penggemar bola voli Indonesia.

Bahkan, juga masih masuk berita Korea Selatan hingga Selasa (15/4) pagi waktu setempat.

Salah satu media, yakni MHN Sports membahas berita-berita dari Indonesia yang menyoroti kegagalan Megawati Hangestri masuk best 7 V League 2024/25.

"Media Indonesia geram: Kenapa Mega tidak masuk ke Best 7 tim voli Korea? Apa mereka hanya memanfaatkan popularitasnya," tulis MHN Sports pada tajuk beritanya.

Media tersebut pun mengilas balik performa Mega sebagai opposite hitter (OP) di Daejeon Jungkwanjang Red Sparks pada V League Korea musim 2023/24 dan 2024/25.

Mereka kemudian juga mengilas balik catatan performa Gyselle Silva yang kemudian masuk best 7 sebagai opposite hitter.

Secara statistik total poin, Silva yang memperkuat GS Caltex Seoul memang unggul jauh atas Mega, yakni mencetak 1.008 poin berbanding 802 poin.

Tetapi, Mega unggul dalam tingkat keberhasilan serangan sebesar 48,06%, peringkat ke-1 secara keseluruhan.

Kemudian, rasio keberhasilan open attack sebesar 42,82% (peringkat ke-1 secara keseluruhan), rasio keberhasilan time difference attack sebesar 66,67% (peringkat ke-1 secara keseluruhan), rasio keberhasilan back attack sebesar 49,88% (peringkat ke-1 secara keseluruhan), dan rasio keberhasilan quick open sebesar 53,61% (peringkat ke-2 secara keseluruhan).

Dengan deretan statistik performa tersebut kemudian membuat beberapa warganet Indonesia tidak terima dengan ketidakhadiran Mega di best 7 V League 2024/25.

Mereka kemudian menggelorakan gerakan unfollow akun media sosial federasi bola voli Korea, KOVO.

Selang sehari dari himpunan beberapa media Korea Selatan diketahui bahwa penentuan kategori 7 terbaik berasal dari 60% pemungutan suara dan 40% catatan performa.

Pada 60% pemungutan suara terdiri dari 40% suara dari outlet media, 10% suara dari pakar, dan 10% suara dari direktur dan kapten.

Berdasarkan sistem ini kemudian ada tiga pemain OP di Liga Voli Korea Selatan 2024/25 yang masuk nominasi, yakni Gyselle Silva, Mega, dan Viktoriia Danchak.

Ketiganya juga merupakan pencetak skor terbanyak dalam satu musim reguler.

Gyselle Silva mencetak 1.008 poin, Viktoriia Danchak 910 poin, dan Mega 802 poin.

Dari persentase penentuan kategori best OP dalam 7 terbaik, 40% diantaranya berasal dari catatan performa.

Tiga statistik individu yang masuk dalam catatan performa pemain adalah poin (15%), serangan (15%), servis/ace (10%).

Silva mendapat 15 suara untuk poin, 12 suara untuk serangan, dan 10 suara untuk ace. Total 37 suara.

Mega mendapat 9 suara untuk poin, 15 suara untuk serangan, dan 2 suara untuk ace. Total 26 suara.

Viktoriia menerima 12 suara untuk poin, 6 suara untuk serangan, dan 6 suara untuk ace. Total 24 suara.

Maka, hasilnya Silva masuk best 7 sebagai OP terbaik musim V League 2024/25.

Secara umum, Silva memang unggul pada aspek torehan poin dan ini pula yang sering melandasi pemilihan OP pada best 7 dari musim ke musim.

Setidaknya dalam lima musim terakhir OP yang masuk best 7 V League adalah pencetak skor terbanyak.

Pada musim 2020/21 Valentina Diouf masuk best 7 usai menjadi top skor dengan 963 poin.

Padahal, Red Sparks yang kala itu masih bernama KGC berada di peringkat kelima dari enam tim, persis seperti GS Caltex pada 2024/25 yang berada di urutan keenam dari tujuh tim.

Kemudian, 2021/22 Laetitia Moma Bassoko terpilih usai menjadi top skor dengan 819 poin meski GS Caltex yang diperkuatnya kala itu di urutan ketiga--musim ini dibatalkan pada putaran 6 karena pandemi Covid-19 kembali merebak pesat.

Lalu, pada 2022/23 OP Elizabeth Inneh yang mencetak 1.015 poin bareng KGC juga masuk best 7 meski timnya di peringkat keempat.

Lanjut ke musim 2023/24, Silva masuk best 7 usai mencetak 1.005 poin bareng GS Caltex meski timnya gagal ke play-off usai kalah bersaing dengan Red Sparks--nama baru KGC tepat saat Mega pertama kali gabung.

Hingga musim 2024/25 yang baru saja berakhir, OP yang masuk best 7 adalah top skor musim reguler lagi yang kembali diukir Silva meski GS hanya bisa unggul atas AI Peppers di klasemen akhir.

Deretan fakta ini dapat mengungkap alasan di balik Mega tidak masuk best 7 meski sudah membantu Red Sparks menjadi peringkat kedua pada akhir musim.

Walau tidak masuk best 7 V League Korea 2024/25, segala data performa Mega selama bersama Red Sparks tercatat dengan baik di KOVO dan Naver.

Data tersebut dapat dilihat kapan saja oleh siapa saja dan bisa menjadi bukti, bahwa pemain Indonesia satu ini sudah tampil kompetitif di Negeri Ginseng. ***

Penulis: YAN

Baca juga: Pesan Tante Mega kepada Warganet usai Megawati Hangestri Tak Masuk Best 7 V League Korea 2024/25

Daftar Penghargaan dan Best 7 V League Korea 2024/25


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terungkap Data di Balik Megawati Hangestri Tak Masuk Best 7 V League Korea 2024/25

Trending Now