Dr. Moh. Syafii secara simbolis menanam Matoa |
Jakarta - Semangat pelestarian lingkungan dan kesadaran akan pentingnya ruang hijau kembali bergema di South Jakarta. Sebuah inisiatif menanam pohon yang mengusung konsep "wakaf pohon" mendapatkan dukungan luas dari berbagai pihak. Acara yang dihadiri oleh Kapusbangkom, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), para widyaiswara Pusbangkom dan para peserta Program Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 17, ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan mewariskan bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Indra Yadi, Presiden peserta PKA 17 dalam kesempatan yang dipusatkan di taman Pusbangkom Ciputat pada 28 April 2025 tersebut menyampaikan dukungannya terhadap gerakan penanaman sejuta pohon ini sebagai bentuk "wakaf pohon". Beliau menekankan bahwa tindakan menanam pohon tidak hanya memberikan manfaat oksigen yang vital bagi kehidupan, namun juga menjadi investasi jangka panjang bagi kelestarian alam.
Gerakan penanaman sejuta pohon matoa yang dibuka oleh Dr. Muhammad Syafii Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agama ini merupakan dukungan atas program Asta Protas Ekoteologi dan Gerakan Sejuta Pohon yang dicanangkan Menteri Agama pada Hari Bumi 22 April 2025 lalu.
Ekoteologi ini adalah salah satu dari delapan program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia yang dicanangkan pada awal tahun 2025. Istilah "Asta Protas" sendiri berarti delapan program prioritas.turut mewarnai semangat gerakan ini. Ekoteologi memandang bahwa menjaga dan merawat bumi adalah bagian dari ajaran agama, di mana manusia memiliki tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi.
Syafii menegaskan: "Menanam pohon menjadi wujud nyata dari tanggung jawab ini. Setiap pohon yang ditanam adalah harapan hidup. Mari kita bersama-sama merawat bumi dengan tindakan nyata,"
Kabag TU Nur Azizah menyambut baik inisiatif ini dan berharap semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk berpartisipasi dalam upaya penghijauan. Gerakan wakaf pohon ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal dan kesadaran lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?