Banner Iklan

Rektor UIN Malang Prof. Zainuddin Tentang Selusin Bakal Calon Rektor, Jangan Ada Kegaduhan

Anis Hidayatie
25 April 2025 | 04.04 WIB Last Updated 2025-04-24T21:37:50Z
Rektor UIN Maliki: Rektor Zainuddin Sebut Ini Era Keterbukaan dan Kematangan Akademik” 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Pemilihan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tahun ini mencetak sejarah baru. Untuk pertama kalinya, sebanyak 12 (selusin) guru besar resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon rektor. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah kampus, yang oleh Rektor saat ini, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, disebut sebagai pertanda positif keterbukaan dan kematangan akademik di UIN Maliki. 

 “Ini fenomena luar biasa. Saya kira ini momentum baru yang menunjukkan bahwa para akademisi kita semakin percaya diri, dan merasa memiliki kampus ini,” ujar Prof. Zainuddin dalam bincang santai bersama tim redaksi di Rektorat Kampus I UIN Maliki. 

 Menurut Prof. Zainuddin, meningkatnya jumlah calon rektor adalah hasil dari atmosfer akademik yang sehat dan terbuka. Dengan lebih dari 80 guru besar aktif, kompetisi untuk kursi tertinggi di universitas ini menjadi semakin bergengsi dan kompetitif. 

 “Dulu mungkin banyak yang enggan atau tidak percaya diri. Tapi sekarang mereka merasa bahwa ini hak akademik yang sah, dan sistemnya sudah transparan. Ini bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kita berkontribusi untuk masa depan kampus,” jelasnya. 

 Rektor juga menegaskan bahwa sistem pemilihan berbasis meritokrasi harus dijaga. “Saya tidak bisa berpihak. Semua harus melalui proses yang ketat dan profesional. Panitia seleksi menyaring, Senat memberi pertimbangan, lalu tujuh besar dikirim ke Kementerian untuk diuji. Dari situ, akan dipilih tiga besar yang layak menjadi Rektor, dan menteri yang menentukan satu nama terbaik dengan istikharahnya,” jelasnya. 

 Ketika ditanya seperti apa sosok rektor ideal ke depan, Prof. Zainuddin menekankan beberapa hal penting: visi ke depan, kapasitas akademik, kemampuan manajerial, jejaring internasional, serta integritas pribadi. 

 “Seorang rektor harus bisa mengembangkan roadmap yang sudah kami bangun. Kita ini sedang bergerak menjadi universitas kelas dunia. Saat ini saja kita sudah masuk 16 besar Islamic Higher Education dunia, dan peringkat 169 se-Asia Tenggara,” paparnya bangga.

 Rektor juga menambahkan bahwa hampir semua benua kini telah mengirimkan mahasiswa ke UIN Maliki, termasuk dari Eropa, Amerika, hingga Rusia.

 “Ini bukan hanya karena fasilitas, tapi karena keilmuan, suasana akademik, dan komitmen kita mengembangkan Islam dan peradaban,” tambahnya. 

 Selama masa kepemimpinannya, Prof. Zainuddin berhasil mendorong UIN Maliki meraih berbagai capaian. Dari meningkatnya jumlah guru besar, akreditasi unggul 60% program studi, hingga Fakultas Kedokteran yang baru berdiri tapi sudah menjadi rujukan nasional. 

 “Saya hanya melanjutkan dan mengembangkan. Prinsip saya adalah al-muhafazhah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah – menjaga yang sudah baik dan menambahkan yang lebih baik. Pemimpin ke depan harus punya semangat inovatif dan kreatif,” tegasnya. 

 Prof. Zainuddin juga menegaskan pentingnya menjaga atmosfer kampus tetap kondusif selama proses pemilihan berlangsung.

 “Jangan sampai ada kegaduhan. Kita ingin proses demokrasi yang sehat, dewasa, dan elegan. Yang terpilih nanti bukan soal menang-menangan, tapi soal amanah untuk membawa kampus ini lebih maju,” pesannya. 

 Mengakhiri wawancara, Prof. Zainuddin menyampaikan harapannya kepada seluruh civitas akademika.

 “Saya yakin, siapapun nanti yang terpilih, adalah hasil terbaik dari proses yang bersih. Mari kita dukung bersama, dan jadikan kampus ini teladan demokrasi akademik di Indonesia,” jelas Rektor pada JatimSatuNews di ruang rektor, Kamis 24 April 2024. Ans 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rektor UIN Malang Prof. Zainuddin Tentang Selusin Bakal Calon Rektor, Jangan Ada Kegaduhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now