![]() |
Rapor Jordan Thompson dalam dua pertandingan pertamanya di final four Proliga 2025 bareng Pertamina Enduro./Instagram @jpevolley |
KEDIRI | JATIMSATUNEWS.COM - Pemain timnas voli putri Amerika Serikat, Jordan Thompson telah menuntaskan dua laga pertamanya di final four Proliga 2025 Kediri.
Pada seri Kediri yang berlangsung di GOR Jayabaya, Jordan Thompson yang memperkuat Jakarta Pertamina Enduro telah melakoni dua pertandingan yang tidak mudah.
Apalagi, pada laga kedua ketika Pertamina Enduro terkena comeback dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Pertamina Enduro tumbang 2-3 dari Petrokimia sekaligus menjadi fakta bahwa dalam tiga pertemuan di Proliga 2025, Enduro belum pernah menang atas Petrokimia.
Bahkan, meski pada final four telah diperkuat opposite hitter timnas AS yang telah memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dan perak Olimpiade Paris 2024. Yakni, Jordan Mackenzie Thompson.
Secara perolehan poin, Thompson masih konsisten dengan mencetak skor minimal 20 poin. Yakni, 22 poin saat debut melawan Jakarta Electric PLN dan 20 poin saat laga kedua melawan Petro.
Artinya, pemain bertinggi badan 193 cm ini sudah mengemas 42 poin dalam dua pertandingan.
Bagi seorang debutan di Indonesia dengan harus beradaptasi dengan cuaca dan pola permainan berbeda tentu cukup baik.
Tetapi, untuk kaliber Jordan Thompson, rapor ini bisa menjadi pekerjaan rumah baginya dan tim untuk membuat performanya lebih baik pada empat laga tersisa demi tiket grand final.
Sebagai OP, efisiensi serangan Thompson masih kurang baik jika dibandingan hitter lain, yang bahkan lebih sering berada di area belakang seperti outside hitter (OH).
Pada laga saat melawan PLN, efisiensi serangan Thompson adalah 38,46%. Sebagai perbandingan, OH Polina Shemanova dari PLN mencatatkan efisiensi 52,8% dan mencetak 28 poin serangan dari total 29 poin.
Lalu, pada laga kedua, Thompson mencatatkan efisiensi serangan 36,7% dengan 18 poin serangan dari 49 percobaan.
Julia Sangiacomo, OH dari Petrokimia yang menjadi top skor laga mencatatkan efisiensi serangan 43,6%.
Junaida Santi, OH yang menjadi top skor Enduro mencatatkan 43,8%, dan Yana Shcherban yang menjadi outside hitter lain Enduro justru mencatatkan efisiensi 43,9%.
Apabila merujuk gelagat dari Thompson selama laga berlangsung, dirinya seperti masih belum nyaman dengan cuaca panas di Indonesia.
Ketika time out dan jeda set, dia masih harus mengipasi dirinya maupun dikipasi rekan setimnya, dan dikompres es pada bagian kepala dan tengkuknya.
Sebetulnya, ini pemandangan yang sudah sering terjadi pada pemain asing di Proliga. Namun, bisa saja hal ini masih memengaruhi performa Thompson.
Ditambah, dia langsung tampil di babak final four yang tensi permainannya lebih tinggi dibanding babak reguler.
Kekalahan di babak reguler apalagi dari dua pertandingan awal, masih bisa dicari penggantinya pada laga berikutnya. Sebagai perbandingan, babak reguler menyediakan 12 pertandingan sedangkan babak final four hanya separuhnya.
Inilah mengapa, kekalahan dan performa yang belum maksimal di final four akan menjadi sorotan penting.
Maka, menarik dinantikan bagaimana respons Thompson secara individu maupun Pertamina Enduro secara kolektif.
Dua pertandingan terdekat, Enduro bakal menghadapi Jakarta Popsivo Polwan yang mengalahkan Petrokimia 3-1.
Laga Popsivo vs Enduro bakal berlangsung pada Kamis, 24 April 2025 pukul 19.00 WIB.
Kemudian, Enduro vs PLN pada Minggu, 27 April 2025 19.00 WIB. Dua laga ini akan tersaji di GOR Jatidiri, Semarang. ***
Penulis: YAN
Baca juga: Final Four Proliga 2025 Beraroma LOVB
Jordan Thompson dan Kelsey Cook Debut di Final Four Proliga 2025, Begini Catatannya