Pemkab Sidoarjo normalisasi Afvoer Bono di Desa Pepelegi, setelah dialog dengan PKL yang setuju membongkar warung untuk akses alat berat.
SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM - Pemkab Sidoarjo mendatangkan alat berat untuk menormalisasi Afvoer Bono Desa Pepelegi, Senin, (14/4). Banyaknya Bangunan Liar/Bangli di sempadan Afvoer Bono membuat petugas kesulitan melakukan normalisasi. Para PKL di sempadan Afvoer Bono tersebut menolak ditertibkan untuk mempermudah pengerjaan normalisasi. Mereka membentangkan spanduk penolakan.
Selain itu puluhan PKL itu melakukan aksi bakar ban di tengah jalan Pepelegi. Akhirnya perundingan pun dilakukan. Hasilnya para PKL bersedia membongkar beberapa warung untuk memberikan akses jalan alat berat melakukan normalisasi. Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana datang langsung untuk berdialog dengan para PKL.
Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana berjanji memberikan fasilitas berjualan yang layak bagi para PKL yang menempati sempadan Afvoer Bono. Salah satu upayanya dengan merelokasi puluhan PKL itu ke halaman pusat perbelanjaan yang berada persis di Utara Afvoer Bono.
Ia berjanji akan segera melakukan pembicaraan dengan manajemen pusat perbelanjaan tersebut. Oleh karenanya ia meminta para PKL bersabar dan bersedia untuk ditertibkan. Hj. Mimik meminta PKL mendukung penataan kota yang sedang dilakukan.
“Saya mohon diberi kesempatan untuk menata Sidoarjo ini lebih baik, ayo bersama-sama kita tata, kalau panjenengan ingin berdialog, monggo, kita akan fasiltasi, cari jalan, cari solusinya, saya juga nanti akan memohon pihak manajemen Lotte Mart untuk memberikan lahannya karena kebetulan ada lahan yang bisa dipakai UMKM di sini,”ucapnya.
Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana menyampaikan program bedah warung. Program prioritas tersebut dapat dimanfaatkan. Dengan program tersebut ia ingin warga Sidoarjo memiliki tempat usaha yang layak. Tidak seperti yang berada di sempadan Afvoer Bono. Selain tidak layak juga mengganggu upaya Pemkab Sidoarjo mengatasi banjir yang kerap terjadi di Desa Pepelegi.
“Saya akan membantu memfasilitasi UMKM dengan program bedah warung, ini adalah salah satu program misi visinya bupati dan wakil bupati Sidoarjo, ini akan saya terapkan, tapi mohon maaf utuk para PKL di sini yang sudah menempati 30 tahun, beri kami kesempatan untuk merelokasi, warung disini apik nopo mboten,”ucapnya.
Penertiban Bangli yang berdiri di sempadan Afvoer Bono merupakan salah satu upaya Pemkab Sidoarjo dalam menangani banjir. Selama ini bangunan liar berupa lapak jualan yang berjejer tersebut menjadi kendala alat berat saat menormalisasi fungsi sungai.
Pemberitahuan penertiban sendiri sudah dilayangkan tiga kali kepada PKL Pepelegi. Pemkab Sidoarjo meminta PKL yang mendirikan Bangli di sempadan Afvoer Bono dapat membongkar sendiri lapaknya.(zeera)