Banner Iklan

Menyoal Kemacetan Jalan Bandung, Aleg Arif Wahyudi Usulkan Shuttle Bus

Anis Hidayatie
13 April 2025 | 10.21 WIB Last Updated 2025-04-13T04:41:15Z

Aleg Arif Wahyudi Usulkan Shuttle Bus Atasi Kemacetan Kota Malang di Jalan Bandung Malang

MALANG|JATIMSATUNEWS.COM – Kemacetan yang terjadi setiap hari di Jalan Bandung, Kota Malang, terutama saat jam masuk dan pulang sekolah, kembali menjadi sorotan. Arif Wahyudi, S.H. seorang anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKB yang duduk di Komisi C, menyuarakan solusi konkret untuk mengatasi kemacetan tersebut dengan mengusulkan pengadaan shuttle bus untuk antar-jemput siswa. Usulan ini muncul dalam rapat kerja antara Komisi C DPRD Kota Malang dan Dinas Perhubungan yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tahun Anggaran 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Arif Wahyudi menyoroti kemacetan di Jalan Bandung yang sudah lama dikeluhkan masyarakat, terutama para orang tua dan pengguna jalan. “Saya mengusulkan agar disediakan shuttle bus yang standby di titik-titik tertentu yang tidak jauh dari sekolah. Dengan begitu, pengantar tidak perlu sampai ke depan sekolah, cukup mengantar ke titik shuttle yang telah ditentukan,” ujar Arif Wahyudi. 

Sebagaimana diketahui, di sepanjang Jalan Bandung terdapat tiga sekolah unggulan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, yaitu MIN 1, MTsN 1, dan MAN 2 Kota Malang. Ketiganya memiliki jumlah siswa yang cukup besar, sehingga memicu kemacetan parah saat jam sekolah. Beberapa titik yang menurut Arif potensial dijadikan lokasi pemberhentian shuttle bus antara lain Jalan Simpang Balapan, Jalan Bogor, dan sekitar Kantor Bakorwil. Lokasi-lokasi tersebut dinilai memiliki lalu lintas yang lebih landai dan memungkinkan dijadikan terminal kecil untuk antar jemput siswa. 

Terkait wacana pemindahan sebagian ruang belajar ke Islamic Center seperti yang diusulkan Wali Kota, Arif Wahyudi menilai ide tersebut baik, namun harus mempertimbangkan berbagai aspek, terutama akses jalan. “Kalau mau memindahkan sebagian kelas ke Islamic Center, tantangannya cukup besar. Akses jalan menuju ke sana masih kurang memadai dan jaraknya cukup jauh. Hal ini bisa menimbulkan reaksi dari para orang tua,” jelasnya. 

Ia juga menekankan bahwa sebelum rencana pembangunan atau pemindahan kampus baru dilakukan, perlu adanya penyamaan persepsi antara Kementerian Agama Kota Malang, pihak sekolah, dan Pemerintah Kota Malang. “Jangan sampai setelah kampus baru dibangun, kampus lama tetap beroperasi untuk semua kelas. Itu bukan solusi, tapi malah menambah beban,” tegasnya. 

Arif Wahyudi juga mendorong pembangunan sekolah-sekolah unggulan di wilayah lain seperti Kecamatan Kedungkandang agar distribusi siswa lebih merata dan tidak hanya terpusat di Kecamatan Klojen. “Saya sangat mendukung pembangunan lembaga pendidikan berkualitas di wilayah lain, tapi tentu sarana prasarana, khususnya akses jalan, harus dibenahi terlebih dahulu,” pungkasnya. 

Menurut Arif, seluruh usulan dan aspirasi masyarakat ini perlu dikaji secara mendalam agar solusi yang diambil benar-benar berdampak dan tidak menjadi masalah baru di kemudian hari.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menyoal Kemacetan Jalan Bandung, Aleg Arif Wahyudi Usulkan Shuttle Bus

Trending Now