![]() |
Peringatan Haul Ke-4 KH.Chumaidi Bin Abdul Majid dan Maulidurrosul Nabi Muhammad SAW Berlangsung Khidmat./DoK.DM |
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM
Maulidurrosul dan Peringatan Haul ke-4 KH. Chumaidi bin Abdul Majid berlangsung khidmat di Masjid Jami’ Darussalam dan kawasan Pondok Pesantren Roudlotul Ma’aruf Al-Hasaniyyah, Lecari-Tapaan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Sabtu Pagi (12/4/25).
Para jamaah memadati lokasi haul sejak pagi hari untuk mengikuti rangkaian acara yang penuh nuansa spiritual. Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Habsyi dan dilanjutkan dengan qiraatu ma tasarmul Qur’anul Karim oleh Ustadz Nafi. Kemudian, pelaksanaan prosesi akad nikah dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Sambutan pertama oleh Wali Kota Pasuruan, H. Adi Wibowo,S.TP,M.Si Ia menyampaikan rasa syukur dan pentingnya momentum haul sebagai ajang silaturahmi dan refleksi nilai-nilai keislaman. Ia juga menyinggung kondisi sosial Kota Pasuruan yang saat ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatnya penyalahgunaan narkoba.
“Insyaallah jika ulama dan umara bisa bersinergi, kita bisa membangun Kota Pasuruan tidak hanya secara fisik, tapi juga secara spiritual dan moral. Kota ini dikenal sebagai kota santri, dan kami terus berkomitmen menguatkan identitas itu,” ujar Mas Adi.
Sementara itu, K.H. Nur Hasanudin Abdul Latief Pengasuh PP.Darus Sa'adah-Malang, mewakili keluarga besar, mengenang sosok almarhum K.H. Chumaidi sebagai ulama yang memiliki mahabbah sejati kepada para habaib dan Rasulullah SAW. Dalam ceritanya, ia mengungkapkan pengalaman spiritual Kiai Chumaidi yang lebih dari 30 kali bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi bahkan secara yaqodah (terjaga).
“Mahabbah beliau kepada Rasulullah tidak bisa ditakwilkan lagi. Bahkan dalam sakitnya, beliau masih berkata, ‘Alhamdulillah, tadi saya didatangi Rasulullah,’” ujar KH. Nur Hasanudin.
K.H. Nur Hasanudin Abdul Latief juga menyampaikan kebiasaan Kiai Chumaidi yang selalu bangun malam untuk melaksanakan ibadah.
"Orang yang semang bangun di malam harinya lebih lezat daripada orang yang suka main gitar dan seterusnya dengan permainan-permainan mereka. Seandainya orang-orang di surga dan semua nikmat yang ada di dalam surga seperti nikmatnya orang solat malam. Berarti orang di surga betul-betul enak," tutupnya.
Tausiyah dalam majelis ini disampaikan oleh Al Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf yang mengajak umat untuk menjaga cinta kepada orang-orang saleh. Ia menegaskan bahwa cinta kepada para ulama dan habaib merupakan bagian dari agama dan tali yang paling kokoh dalam kehidupan spiritual seorang Muslim.
“Cinta orang saleh itu adalah bagian daripada agamaku, bagian daripada kewajibanku bahkan sunnahku dan itu adalah merupakan tali bungku-bungku yg paling kuat, afdal, akbar, mahal yang aku miliki. Jangan sampai berubah cinta sama orang saleh. Kangan sampaikan berubah cinta sama habaib itu mahal. Tidak semua orang dikasih. Orang-orang pilihan yang dikasih karna itu pegang jadikan itu adalah agama kamu, jadikan kewajiban kamu bahkan sunnahmu yg sering kamu lakukan,” pesan Habib Taufiq.
Acara ditutup dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Al Habib Ali bin Hasan Al Habsyi dan Ustaz Halim Mahdi. Doa dan harapan agar keberkahan selalu tercurah kepada almarhum dan seluruh jamaah pun mengiringi penutupan majelis yang berlangsung penuh khidmat ini.(DM)