![]() |
Megawati Hangestri main di final four Proliga 2025 bareng Gresik Petrokimia./Instagram @anggitdzulkarnaen |
KEDIRI | JATIMSATUNEWS.COM - Megawati Hangestri Pertiwi bakal bermain di final four Proliga 2025 jika tak ada aral melintang.
Saat ini, dia telah dipastikan bergabung dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia untuk tampil di final four Proliga 2025.
Final four Proliga 2025 sudah dimulai pada Kamis (17/4) kemarin di GOR Jayabaya, Kediri.
Gresik Petrokimia pun akan melakoni laga pertamanya di final four pada hari ini (18/4) di tempat sama pada sore pukul 16.00 WIB.
Petrokimia akan menghadapi pemuncak klasemen fase reguler, Jakarta Popsivo Polwan.
Apabila Mega 100% bugar, bisa saja dia akan langsung bermain pada laga ini.
Namun, jika belum bugar, Mega akan menunda debutnya bareng The Bulls--julukan Gresik Petrokimia--di final four Proliga 2025.
Walau demikian, penampilan Mega akan dinantikan para penggemarnya setelah memastikan diri tidak akan lagi bermain di Liga Voli Korea Selatan musim depan.
Dia telah menolak perpanjangan kontrak baru dengan Daejeon Jungkwanjang Red Sparks yang dibelanya selama dua musim terakhir.
Selama dua musim tersebut, Mega mengantarkan Red Sparks kembali ke babak play-off setelah 7 tahun absen.
Lalu, mengantarkan Red Sparks ke babak final championship setelah 13 tahun absen.
Secara individu, Mega juga tampil lebih tajam pada musim keduanya bareng Red Sparks.
Dia telah dua kali MVP putaran pada musim reguler 2024/25, melampaui catatan sekali MVP putaran pada musim perdananya di V League Korea.
Lalu, dia menajamkan torehan skornya dari 736 poin menjadi 802 poin. Termasuk dari 61 poin selama play-off musim pertamanya, menjadi 65 poin pada play-off musim kedua.
Kemudian, dia menjadi top skor babak championship dengan 153 poin, mengungguli para pemain dari juara Pink Spiders dan rekan setimnya di Red Sparks.
Progres besar secara kolektif dan individu ini membuat manajemen Red Sparks menawarkan proposal perpanjangan kontrak, namun Mega enggan menerimanya.
Pihak klub dan agen Mega di Korea mengatakan jika faktor kesehatan ibu menjadi alasan Mega ingin pulang dan merawat sang ibu yang sudah tunggal--ayah Mega sudah meninggal.
Namun, Mega sempat melakukan klarifikasi di sela agenda bertemu dengan Bupati Jember, Muhammad Fawait selepas tiba di tanah air.
"Ibu saya sehat-sehat saja. Saya memutuskan itu dengan Red Sparks secara profesional dan saya punya hak untuk itu," ujarnya kala itu.
"Saya pikir karier bisa dikejar kapan pun, tapi keluarga tetap nomor satu. Sehebat-hebatnya aku, pasti ada doa ibu. Rezeki tidak akan tertukar. Kalau sudah menjadi rezeki, pasti akan datang," tegasnya.
Artinya, Mega menolak perpanjangan kontrak adalah faktor keputusan secara profesional.
Pada sisi lain, pemain kelahiran Jember ini tetap mendoakan Red Sparks sukses di masa depan meski tanpa dirinya.
Mega juga pada kesempatan berikutnya mengaku legawa jika dirinya tidak meraih penghargaan individu pada akhir musim di V League.
Seperti yang dia yakini, bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan. Inilah mengapa dia ikhlas dengan apa pun hasil dari ajang penghargaan V League pada Senin (14/4) lalu.
Secara pribadi pun Mega tampak tetap dekat dengan para pemain Red Sparks. Ini dapat dilihat melalui unggahan story pada akun Instagram-nya pada Jumat (18/4).
![]() |
Megawati Hangestri membagikan fotonya bareng Kim Chaena, Jeon Dabin, Yeum Hyeseon, dan interpreter Lee Sojung ketika masih bareng di Red Sparks./Instagram @megawatihangestrip |
Dia membagikan foto bareng Kim Chaena, Jeon Dabin, dan Yeum Hyeseon ketika masih di Korea.
Maka, secara profesional Mega dan Red Sparks memang berpisah. Tetapi, secara personal, Mega tetap menjalin silaturahmi yang baik dengan Red Sparks terutama dengan para pemainnya.
Kini, Mega juga akan mencurahkan fokus membantu Gresik Petrokimia untuk menggapai tiket grand final dan memperjuangkan gelar juara Proliga untuk pertama kali bagi tim voli putri asal Kota Wali ini. ***
Penulis: YAN
Baca juga: Mega Diperkenalkan Gresik Petrokimia