Banner Iklan

Libur Lebaran Idul Fitri 2025, Saat yang Tepat Susun Rencana Keuangan untuk Punya Rumah Idaman

Admin JSN
01 April 2025 | 17.10 WIB Last Updated 2025-04-02T05:10:02Z
Libur lebaran Idul Fitri 2025 menjadi momen yang tepat untuk menyusun rencana keuangan demi mempunyai rumah idaman./Instagram @dpdapersijatim

SURABAYA|JATIMSATUNEWS.COM - Umat muslim di Indonesia saat ini sedang menjalani libur Lebaran Idul Fitri 2025. Banyak di antara masyarakat muslim sedang berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Di antaranya pun ada yang sudah bekerja, berkeluarga, hingga merantau di luar daerah asalnya.

Bahkan, diantaranya pun bisa saja masih belum memiliki rumah sendiri meski sudah membangun rumah tangga alias berkeluarga. Karena itu, dalam nuansa libur lebaran ini, juga dapat menjadi momen yang tepat untuk berdiskusi dengan keluarga kecilnya maupun dengan orang tua terkait rencana membeli rumah sendiri dan rumah pertama.

Membangun rencana memiliki rumah pertama tentu bukan hal mudah. Apalagi tentang penentuan finansialnya, karena rasio perkiraan harga rumah biasanya akan menentukan lokasi dan segala fasilitas yang ada di dalam rumah maupun di sekitar rumah.

Bahkan, termasuk tentang bagaimana akses antara rumah menuju lokasi lain, seperti tempat kerja, sekolah, hingga tempat ibadah.

Maka dari itu, sangat perlu adanya perencanaan yang matang. Terutama terkait finansial, karena inilah instrumen paling pokok untuk dapat membeli rumah idaman.

Berikut ini JSN menghadirkan lima langkah untuk dapat memiliki rumah idaman dalam waktu cepat menurut rekomendasi DPD Apersi Jatim.

Pertama, menentukan target DP rumah.

Pembayaran awal rumah biasanya sekitar 10-20 persen dari harga rumah. Apabila rumah yang diincar seharga Rp 300 juta, maka DP yang harus dikeluarkan sekitar 30-60 juta rupiah. Semakin besar DP yang disiapkan, semakin kecil cicilan bulanannya nanti.

Kedua, membuat rekening khusus tabungan rumah.

Memisahkan tabungan untuk rumah dengan rekening sehari-hari ini penting untuk dilakukan agar uangnya tidak terpakai untuk keperluan lain. Bisa pula menggunakan fitur auto debit agar tabungan bertambah secara otomatis tiap bulan.

Ketiga, mengatur anggaran bulanan dengan bijak. Pada praktik ini perlu untuk menggunakan metode 50-30-20 saat mengelola pemasukan. Yakni, 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, hingga cicilan). Lalu, 30% untuk keinginan (hiburan, nongkrong, belanja). Sisa 20% untuk tabungan dan investasi (termasuk tabungan DP rumah).

Jika bisa, alokasikan lebih dari 20% untuk tabungan rumah agar target tercapai lebih cepat.

Keempat, mengurangi pengeluaran konsumtif.

Ada tiga perilaku yang dapat membuat tabungan untuk membeli rumah menjadi terhambat yakni, makan di luar tiap hari, langganan banyak layanan streaming, dan beli barang hanya karena diskon bukan karena kebutuhan.

Jika penghematan tersebut dilakukan, maka tabungan untuk membeli rumah dapat meningkat.

Kelima, memilih KPR yang paling sesuai dengan kondisi keuangan.

Ada tiga jenis KPR yang dapat dipilih.

Yaitu, KPR Konvensional dengan cicilan fleksibel dan bunga bisa naik-turun.
KPR Subsidi dengan bunga tetap 5%, DP rendah, dan cocok untuk masyarakat berpenghasilan rendah alias MBR.
KPR Syariah dengan sistem tanpa riba dan menggunakan akad bagi hasil.

Sebelum memilih, perlu membandingkan berbagai penawaran dari bank dan menyesuaikan dengan kondisi keuangan.

Apersi Jatim yang saat ini diketuai H. Makhrus Sholeh juga mengimbau masyarakat untuk sadar tentang pentingnya merencanakan keuangan untuk memiliki rumah.

Ada tiga faktor yang membuat perencanaan keuangan untuk membeli rumah menjadi sangat penting dewasa ini.

Pertama, karena rumah adalah investasi jangka panjang. Kedua, karena harga rumah terus meningkat. Ketiga, karena tanpa rencana akan sulit untuk mewujudkan impian memiliki rumah idaman.

***

Penulis: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Libur Lebaran Idul Fitri 2025, Saat yang Tepat Susun Rencana Keuangan untuk Punya Rumah Idaman

Trending Now