Penulis: M Mirza Azizin Nauval
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Manajemen pendidikan merupakan sistem pengatur pelaksanaan pendidikan agar sesuai dengan target yang diinginkan. Manajemen pendidikan akan mengatur berbagai kebijakan dalam suatu sistem pendidikan. Untuk dapat melaksanakan manajemen pendidikan, diperlukan suatu strategi yang dikenal dengan manajemen strategik. Manajemen strategik pendidikan mengarahkan para pelaksana pendidikan atau anggota organisasi agar mereka mengasilkan output yang berkualitas dan bemutu. Dengan adanya arahan, maka akan muncul batasan-batasan tertentu untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Islam memiliki peran penting dalam mengembangkan manajemen pendidikan Islam yang sesuai dengan tuntutan zaman. Islam sebagai agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan, memiliki prinsip-prinsip yang dapat diaplikasikan dalam pengelolaan pendidikan.
Manajemen pendidikan melaksanakan suatu proses yang bertujuan untuk mengatur dan mengarahkan seluruh sumber daya pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam konteks dunia Islam, nilai-nilai keislaman memainkan peran penting dalam membentuk prinsip dan praktik manajemen pendidikan yang berkualitas. Nilai-nilai tersebut tidak hanya menjadi pedoman moral dan etika, tetapi juga menjadi landasan dalam membangun budaya organisasi yang sehat dan produktif. Nilai-Nilai Islam sebagai Pilar Manajemen Pendidikan.
1. Amanah (Tanggung Jawab)
Dalam Islam, setiap pemimpin atau pengelola memiliki tanggung jawab atas amanah yang diemban. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam manajemen pendidikan, amanah tercermin dalam integritas pengelolaan lembaga, keterbukaan penggunaan anggaran, dan tanggung jawab dalam pengambilan kebijakan pendidikan.
2. Adil dan Tidak Diskriminatif
Keadilan adalah prinsip utama dalam Islam yang juga sangat relevan dalam dunia pendidikan. Pengelolaan lembaga pendidikan harus memastikan tidak adanya diskriminasi dalam pelayanan kepada siswa, guru, maupun tenaga kependidikan. QS. An-Nahl ayat 90 menegaskan perintah Allah untuk berlaku adil dalam segala hal.
3. Syura (Musyawarah)
Konsep musyawarah dalam Islam, sebagaimana tercantum dalam QS. Asy-Syura: 38, mengajarkan pentingnya partisipasi dalam pengambilan keputusan. Dalam manajemen pendidikan, ini diterapkan melalui pelibatan guru, orang tua, siswa, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merumuskan kebijakan dan program sekolah.
4. Ikhlas dan Niat karena Allah
Nilai ikhlas mendorong seluruh pelaku pendidikan, termasuk manajemen, untuk bekerja bukan semata-mata demi keuntungan duniawi, melainkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Hal ini memberikan motivasi intrinsik yang kuat dan memperkuat dedikasi dalam mengembangkan mutu pendidikan.
5. Etos Kerja Islami: Disiplin, Jujur, dan Profesional
Islam mengajarkan untuk menghargai waktu (QS. Al-‘Asr), bekerja keras, dan jujur dalam semua aspek kehidupan. Nilai-nilai ini sangat dibutuhkan dalam manajemen pendidikan untuk menciptakan sistem kerja yang efisien, akuntabel, dan berkualitas.
Manajemen pendidikan yang efektif tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis dan administratif, tetapi juga oleh kualitas nilai yang mendasari setiap prosesnya. Nilai-nilai Islam seperti amanah, keadilan, musyawarah, dan keikhlasan memberikan fondasi kuat dalam membangun sistem manajemen pendidikan yang bermartabat, efisien, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai Islam dalam manajemen pendidikan bukan hanya relevan, tetapi juga menjadi kebutuhan dalam menciptakan pendidikan yang unggul dan berkelanjutan. Nilai-nilai Islam ketika diterapkan secara konsisten dalam manajemen pendidikan akan menghasilkan beberapa dampak positif, antara lain:
1. Peningkatan Kepercayaan Publik melalui keteladanan dalam kepemimpinan yang amanah dan adil meningkatkan citra positif lembaga pendidikan di mata masyarakat.
2. Terciptanya Lingkungan Pendidikan yang Harmonis dengan Musyawarah dan keadilan menciptakan iklim kerja dan belajar yang inklusif dan kolaboratif.
3. Peningkatan Produktivitas etos kerja Islami yang mengedepankan disiplin dan keikhlasan mendorong efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan pendidikan.
4. Keberlanjutan Program Pendidikan melalui nilai tanggung jawab dan transparansi dalam pengelolaan menjamin keberlangsungan program-program pendidikan dengan manajemen yang terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?