Banner Iklan

Kombinasi Megawati dan Vanja Bukilic Bakal Susah Dicari Red Sparks?

Admin JSN
13 April 2025 | 16.51 WIB Last Updated 2025-04-13T10:36:22Z
Kombinasi Mega dan Bukilic bakal susah dicari penggantinya oleh Red Sparks musim depan?/Instagram @red__sparks

DAEJEON | JATIMSATUNEWS.COM - Tim bola voli putri Daejeon Jungkwanjang Red Sparks telah resmi melepas dua pemain asingnya usai V League 2024/25 tuntas.

Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic telah meninggalkan Red Sparks usai musim Liga Voli Korea Selatan 2024/25 berakhir pada 8 April lalu.

Mega menjadi pemain asing pertama yang dilepas karena memilih tidak menerima proposal perpanjangan kontrak dari Red Sparks.

Kemudian, Bukilic memilih untuk mencari tantangan baru di Liga Italia seperti yang dikabarkan Mania Times pada Kamis (10/4) lalu.

"Pemain bola voli wanita Serbia, Vanja Bukilic (26 tahun) menghadapi tantangan baru di liga utama Italia setelah dua musim yang mengesankan di V-League Korea," tulis media tersebut.

Melalui wawancara dengan Yonhap News pada Kamis (10/4) yang dimuat Mania Times, agen Bukilic mengatakan bahwa pemainnya meninggalkan Korea Selatan karena ingin menantang dirinya sendiri.

"Meskipun Bukilic merasa puas dengan kehidupannya di Korea, ia sangat ingin menantang dirinya sendiri di liga utama saat ia masih muda," ungkap agen Bukilic.

"Meskipun perbedaan gaji antara Korea dan Jepang tidak terlalu besar, ia akan bereksperimen dengan kemungkinannya sebagai spiker berlawanan (opposite hitter/OP), yang merupakan posisi yang cocok untuknya," imbuhnya.

Bukilic sudah menjalin kontak dengan tim di Italia dan Turki, yang kemudian dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan tim liga Italia dan akan segera mengumumkan transfernya.

Dia telah meninggalkan Daejeon pada 12 April dan diperkirakan bermain sebagai spiker berlawanan, posisi utamanya, untuk tim Italia.

Bukilic melakoni debutnya di V-League setelah terpilih pada urutan ke-7 secara keseluruhan oleh Korea Expressway Corporation (Hi Pass) dalam draft pemain asing menjelang musim 2023/24.

Pada musim pertamanya, dia meraih hasil cukup baik dengan menduduki peringkat ketiga dalam perolehan skor (935 poin), peringkat kedelapan dalam keseluruhan serangan (tingkat keberhasilan 41,85%), dan peringkat keenam dalam serangan lini belakang (43,03%).

Kemudian, di Daejeon Jungkwanjang Red Sparks pada musim 2024/25, pemain bertinggi badan 198 cm ini mencetak 638 poin dan menjadi yang terbanyak kelima setelah Gyselle Silva, Viktoriia Danchak, Megawati Hangestri, dan Laetitia Moma Bassoko.

Tingkat keberhasilan serangannya 40,93% terbaik keempat setelah Mega, Kim Yeonkoung, dan Silva.

Sebagai OH dadakan, Bukilic juga mempunyai efisiensi penerimaan bola servis lawan 34,38%. Terbaik ke-10, hanya kalah dari empat libero dan lima OH yang lebih berpengalaman.

Selama musim reguler 2024/25, kombinasi Mega (32 laga) dan Bukilic (30 laga) telah menghasilkan 1.440 poin dengan jumlah laga lebih sedikit dari kombinasi Mega (35 laga) dan Giovanna Milana Day (34 laga) pada musim sebelumnya, yakni 1.426 poin.

Faktor Bukilic cedera dan absen selama enam laga terakhir musim reguler, serta kebijakan rotasi pemain terhadap Mega membuat lini serang Red Sparks masih tampak efektif dalam membantu tim ini kembali ke babak play-off.

Ya, Red Sparks berhasil merasakan dua musim beruntun berlaga di babak play-off. Pada musim 2023/24 bersama duet Mega-Gia dan pada musim 2024/25 bareng Mega-Buki.

Kemudian, dipertajam dengan keberhasilan Red Sparks tampil di babak final championship V League 2024/25.

Kombinasi Mega-Gia tampak bisa digantikan dengan kombinasi unik Mega-Bukilic. Disebut unik, karena Bukilic merupakan OP murni, namun cukup berhasil dalam beradaptasi sebagai OH.

Artinya, selama dua musim beruntun, Pelatih Ko Hee-jin telah membuat keputusan besar dalam karier kepelatihannya.

Keputusan pertama adalah memilih Mega sebagai OP, pilihan yang semula diragukan banyak pihak terutama dari publik Korea.

Lalu, keputusan kedua adalah memilih Bukilic sebagai OH, yang tentu di luar prediksi banyak orang kala itu.

Sebab, sebelumnya Bukilic juga pernah bertandem dengan sesama OP yakni Thanacha Sooksod di Hi Pass. Tetapi, pemain asal Thailand tersebut kemudian menjadi OH.

Sedangkan, kali ini justru Bukilic yang harus menjadi OH demi mewujudkan rencana Ko Heejin menduetkan dua mesin skor dan menjadikan Mega sebagai andalan utama dalam menyerang.

Kini, pertanyaan timbul usai Red Sparks berhasil melalui pertaruhan yang sulit tersebut dengan lolos babak play-off dua musim beruntun dan menjadi finalis V League 2024/25.

Yakni, apakah ada kombinasi dua pemain asing baru yang bisa mengantarkan Red Sparks ke final championship seperti Mega dan Bukilic?

Musim depan, Ko Heejin memastikan Wipawee Srithong sebagai pemain kuota Asia pengganti Mega.

Berbeda dengan Mega (185 cm) yang merupakan OP, Wipawee adalah OH murni dan bertinggi badan 174 cm.

Dengan postur tersebut, Wipawee memang lebih fokus pada aspek pertahanan daripada menyerang.

Selama dua musim sebelumnya di V League bareng Hyundai Hillstate, Wipawee mencetak 292 poin pada musim 2023/24 (32 laga) dan 264 poin (26 laga) pada musim 2024/25.

Artinya, secara ketajaman pada aspek serangan akan sulit menyamai Mega, Bukilic, dan bahkan Gia yang sama-sama merupakan OH murni.

Apalagi, pemain timnas Thailand ini juga mengalami cedera ACL pada lutut kiri yang membuatnya absen panjang sejak Februari lalu.

Maka, bisa saja Red Sparks akan menjadi tim yang konservatif pada musim depan.

Yakni, mengandalkan OP dari pemain asing (nonAsia) sebagai mesin skor utama, seperti yang terjadi pada GS Caltex Seoul dan Hwaseong IBK Altos selama dua musim terakhir. ***

Penulis: YAN

Baca juga: Alasan Ko Heejin Pilih Mantan Rekan Mega di Thailand

Duet Mega di Red Sparks Diantar Pulang oleh Ko Heejin

Daftar Pemain Asing Kuota Asia untuk V League Musim Depan


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kombinasi Megawati dan Vanja Bukilic Bakal Susah Dicari Red Sparks?

Trending Now