KEDIRI | JATIMSATUNEWS.COM - Dua pemain jebolan Liga Voli Korea Selatan, Kyle Russell dan Leonardo Leyva telah merampungkan dua pertandingan pertamanya di final four Proliga 2025.
Seri pertama babak final four Proliga 2025 digelar di GOR Jayabaya, Kediri, dan juara bertahan Jakarta Bhayangkara Presisi menuntaskan dua laga pertamanya.
Tim asuhan Reidel Toiran mampu menang 3-0 atas Surabaya Samator. Lalu, kalah 2-3 dari Palembang Bank Sumsel Babel.
Kekalahan dari Palembang BSB tampak menjadi kejutan bagi pendukung Bhayangkara Presisi.
Apalagi, mereka punya Kyle Russell dan Leo Leyva yang pada laga sebelumnya tampil cukup baik.
Bahkan, Kyle Russell menjadi top skor laga melawan Samator dengan 19 poin yang terdiri dari 11 poin serangan (52,4%), 3 poin pemblokiran, dan 5 poin servis (ace).
Pada laga melawan BSB, Russell masih bisa mencetak 19 total skor dari 14 serangan (43,8%), 4 pemblokiran, dan 1 ace.
Tetapi, dapat dilihat bahwa efisiensi serangan Russell berkurang. Termasuk ace Russell yang berkurang banyak karena libero BSB, Ruby menjadi salah satu aktor di balik sulitnya pemain Bhayangkara mencetak ace.
![]() |
Leo Leyva tampil cukup stabil dalam dua laga pertamanya di final four Proliga 2025 bareng Bhayangkara Presisi./Instagram @bhayangkaravolley |
Kemudian, Leo Leyva mencetak 13 poin pada laga debut melawan Samator. Menariknya, 13 poin itu semuanya berasal dari serangan dengan efisiensi 68,4%.
Leo mulai bisa beradaptasi lebih baik lagi ketika melawan BSB dengan menjadi top skor laga usai mencetak 24 poin.
Peraih MVP Championship V League Korea 2024/25 ini mencetak 22 poin serangan (51,2%), 1 pemblokiran, dan 1 ace.
Secara efisiensi serangan tampak menurun dibanding laga sebelumnya. Tetapi, performanya sudah lebih komplet karena mulai terlibat dalam pemblokiran dan ace.
Hanya saja, secara kolektif, dampak performa yang diberikan Leo dan Russell belum menjamin bahwa Bhayangkara akan mampu mempertahankan titel juara Proliga yang diraih perdana musim lalu.
Khusus melawan BSB, Bhayangkara menunjukkan adanya pekerjaan rumah besar pada aspek kesalahan sendiri dan penerimaan bola servis.
Farhan Halim dkk melakukan 46 kesalahan yang melampaui jumlah serangan BSB, 43.
Ditambah dengan penerimaan bola servis yang masih kurang baik, karena BSB mampu mencetak 14 ace (efisiensi 12%).
Sedangkan, BSB hanya 'mengizinkan' Bhayangkara melakukan ace 9 kali (9%).
Maka, demi meraih tiket grand final Bhayangkara perlu meminimalisir kesalahan sendiri dan menguatkan aspek penerimaan bola pertama.
Sebab, mereka masih harus menghadapi Jakarta Lavani yang mempunyai efisiensi serangan 54,2% dan hanya membiarkan 3,1% servis lawan menjadi ace.
Dua pertandingan melawan Lavani akan menjadi sangat krusial bagi Bhayangkara usai tumbang di tangan BSB. Bahkan, Bhayangkara masih harus menghadapi BSB lagi yang berpotensi akan kembali menyulitkan Bhayangkara.
Sedangkan, Samator juga masih perlu diperhitungkan dalam aspek memberi kejutan apabila Bhayangkara lengah.
Karena itu, final four Proliga 2025 tidak akan menjadi mudah bagi dua jebolan V League Korea, Kyle Russell dan Leo Leyva.
Menarik ditunggu, apakah kombinasi mereka dapat mengantarkan Bhayangkara kembali ke grand final untuk ketiga kali secara beruntun usai pisah kongsi dengan Surabaya Samator.
Adapun dua laga terdekat yang akan dihadapi Bhayangkara seperti berikut ini.
Kamis, 24 April 2025 16.00 WIB Lavani vs Bhayangkara Presisi
Minggu, 27 April 2025 16.00 WIB Bhayangkara Presisi vs Samator.
Kedua pertandingan tersebut bakal digelar di GOR Jatidiri, Semarang yang berpotensi menjadi awal penentuan siapa yang berpeluang besar ke grand final Proliga 2025.
Baca juga: Hasil Laga BSB vs Bhayangkara Presisi