Banner Iklan

Halal Bihalal ISNU UB Usung Semangat Tadarus Kemenangan, Menyulam Ilmu, dan Meneguhkan Khidmah

Admin JSN
17 April 2025 | 21.48 WIB Last Updated 2025-04-19T00:08:23Z
Halal bihalal ISNU UB 2025 yang dihadiri Ketua ISNU UB, Nurul Badriyah, lalu juga ada Penasihat ISNU UB Nuhfil Hanani, dan Ketua PCNU Kota Malang Gus Isroqunnajah./dok. JSN-ANS

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Agenda halal bihalal diadakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Universitas Brawijaya (UB) pada Kamis, 17 April 2025 pukul 11.00-13.00 WIB di Ruang Oryza, Gedung UB Guest House lantai 3.

Acara halal bihalal ISNU UB ini mengusung tema 'Tadarus Kemenangan, Menyulam Ilmu, Meneguhkan Khidmah'.

Halal bihalal ini sebagai ajang silaturahmi dan refleksi intelektual selepas Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Sekaligus menjadi semangat untuk penguatan peran ISNU sebagai pilar keilmuan di Nahdlatul Ulama.

Penasihat ISNU UB, Profesor Nuhfil Hanani mengaku bangga terhadap perkembangan NU di lingkungan kampus dalam sambutannya.

"Dulu waktu saya kuliah, tidak ada NU seperti sekarang. Pengaderan hanya lewat orang tua. Hari ini, kita punya wadah yang kuat untuk menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah," kenangnya.

Ketua ISNU UB, Dr. Nurul Badriyah menyambung sesi sambutan dengan menjabarkan beberapa hal tentang ke-NU-an di lingkungan perguruan tinggi.

Seperti, menurutnya ber-NU di lingkungan perguruan tinggi bisa di bawah ranah apa saja. Diantaranya sebagai pengurus harian NU, lembaga, hingga Banom di semua tingkatan.

Kemudian, ada ISNU yang secara ikhtiar dapat memberi warna penting bagi Nahdlatul Ulama dalam prespektif ilmiah dan cendekia.

Berkhidmah di ISNU sebagai pilihan berjejaring bagi jamaah, dosen, peneliti, dan akademisi UB untuk bergabung di NU secara struktural.

Menurut Doktor Nurul Badriyah, bergabung secara struktural penting untuk meningkatkan ikhtiar bagi warga NU.

Melalui struktural, warga NU dapat menyebarkan kebaikan dan semangat Ahlussunah wal Jamaah dari segala bidang dan keahlian serta bukan sekadar jargon Keluarga Besar NU UB, Ikatan Saudagar NU, Persatuan Bulu Tangkis NU, atau ber-NU tapi hanya mengaku kultural.

"Toh, sekelas Pak Erick Thohir, mantan presiden Inter Milan juga memilih melebur jadi Banser dan Lakpesdam, karena itu struktural," jelas Doktor Nurul.

"Kita butuh NU, kita ingin menjadi bagian sejarah perjuangan para ulama pendiri bangsa, apa pun hakikat kita, entah Profesor, Doktor, atau yang berjejal gelar dan ingin diakui sebagai santrinya Mbah KH Hasyim Asyari," lanjutnya.

Doktor Nurul menambahkan, halal bihalal ini pertemuan tahunan riwayat leluhur Wahab Hasbullah pada 1946 dan ISNU UB ingin merawatnya seperti anak bangsa yang lain.

Kemudian, sambutan Rektor Universitas Brawijaya diwakilkan oleh Ketua ISNU UB, Dr. Nurul Badriyah dan memuat tentang pentingnya ISNU sebagai simpul kontribusi keilmuan bagi NU, sebagai suluh intelektual NU di lingkungan kampus. 

"  Idulfitri bukan hanya tentang kembali suci, tapi juga memperbaharui niat dan tekad—untuk terus berkhidmah melalui ilmu dan amal. Dalam semangat itu, kami memandang ISNU UB sebagai suluh intelektual NU di lingkungan kampus. Kami berharap ISNU menjadi teladan dosen yang produktif dan inspiratif, yang tak henti melahirkan karya ilmiah, buku, dan jurnal bereputasi global," ungkapnya.

Rektor UB juga menyebut ilmu sebagai jariyah. 

"Ilmu yang ditulis dengan niat lillahi ta ala adalah amal jariyah yang tak putus.  Bukan hanya untuk mahasiswa, tapi untuk seluruh pencari ilmu di dunia, Inilah misi mulia ISNU UB: menyebarkan cahaya ilmu sebagai bagian dari dakwah peradaban, " papar Rektor UB sebagaimana dibacakan Dr.Nurul Badriyah. 

Pada momen berikutnya, Ketua PCNU Kota Malang, KH. Dr. Isroqunnajah, alias Gus Is, menyampaikan tausiyah utama yang menyentuh aspek spiritual, sosial, dan intelektual.

Ia mengutamakan pentingnya refleksi usai Ramadhan dan memaknai halal bihalal sebagai warisan khas bangsa Indonesia yang turut difasilitasi oleh ulama-ulama NU sejak masa KH Wahab Hasbullah.

"Halal bihalal bukan hanya budaya, tapi spiritualitas sosial. Kita tidak hanya butuh shalih pribadi, tetapi juga harus shalih sosial. Jangan sampai ada yang terluka karena lisan, atau bahkan jemari kita hari ini," ucapnya.

Gus Is juga mengisahkan perjuangan menghidupkan Masjid Raden Patah di kampus UB, dan mengapresiasi geliat kajian keislaman yang kini makin semarak di kalangan mahasiswa.

"Dulu kontrakan favorit itu yang tidak ada aturan. Sekarang masjid jadi pusat kajian. Ini pertanda kebangkitan kesadaran ilmiah Nahdliyin di kampus," imbuhnya.


Menurut pantauan JSN di lokasi, acara halal bihalal ISNU UB 2025 ini dihadiri pula para pimpinan dan pengurus lembaga NU seperti PCNU, Muslimat NU, dan akademisi lintas fakultas.

Agenda kemudian ditutup dengan doa bersama, saling bersalam-salaman, dan saling mengucap harapan agar Ramadhan yang telah berlalu bukan yang terakhir, melainkan pembuka jalan khidmah yang lebih besar.

Selain itu, ISNU UB kini juga diharapkan dapat menjadi ruang pertumbuhan ilmu, jejaring, dan nilai pengabdian yang akan membangun peradaban cerah dari kampus untuk bangsa. ***

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Halal Bihalal ISNU UB Usung Semangat Tadarus Kemenangan, Menyulam Ilmu, dan Meneguhkan Khidmah

Trending Now