PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Sosok H. Decky menjadi buah bibir setelah kisah haru seorang jamaah umroh asal Pasuruan yang menggendong ibunya saat beribadah di Tanah Suci viral di media sosial. Zainal Abidin merupakan seorang Sekretaris Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang membagikan kisahnya, menyebut nama H. Decky sebagai sosok kunci yang mewujudkan mimpinya membawa sang ibu ke Tanah Suci.
Zainal menuturkan bahwa keinginannya mengumrohkan ibunya sudah lama tumbuh dalam hati. Ia terinspirasi oleh sang bibi, adik dari ibunya, yang lebih dahulu berangkat umroh.
“Saya punya niatan dalam hati, andai kata saya bisa, entah kapan, tapi bismillah, saya mau menabung dan menabung dan menabung,” kata Zainal Abidin yang biasa dipanggil Ebit.
Keinginan itu dimulai sejak 2017 atau 2018, saat ia mulai menabung di salah satu biro travel umroh di Kota Pasuruan.
“Saya ingin membalas semuanya kepada orang tua. Kalau kita kasih barang, mungkin masih kurang. Tapi ibadah—itu yang menurut saya nilainya tak ternilai,” tambahnya.
Namun, perjalanan mewujudkan impian itu tak semudah membalik telapak tangan. Ibunya sempat jatuh sakit sejak 2019 dan beberapa kali batal berangkat karena kondisi fisik yang tak memungkinkan.
“Saya bilang ke beliau, ‘Kalau nanti waras, Mak, tak umrohno.’ Tapi ternyata sakit-sakitan terus,” kenang Ebit.
Puncaknya, pada tahun 2025, impian itu akhirnya terwujud berkat tangan baik H. Decky, seorang anggota panel Polda.
“Saya ditelepon beliau dari Tanah Suci saat Ramadan. Beliau tanya, ‘Kalau ada kesempatan umroh kamu milih siapa, ibumu atau istrimu? saya jawab ibu. Kamu mau umrohkan ibumu?’. Saya jawab, ingin sekali, tapi tabungan saya baru Rp500 ribu,” cerita Ebit.
Tanpa banyak tanya, H. Decky langsung meminta paspor Ebit dan ibunya. Semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh H. Decky. Bahkan, Zainil sempat merahasiakan keberangkatan itu dari ibunya.
“Saya ajak ke Surabaya untuk foto-foto. Tahunya ibu saya kalau berangkat umroh itu saat manasik. Kaget beliau,” ujarnya sambil tersenyum.
Pada tanggal 5 April 2025, Ebit dan ibunya akhirnya diberangkatkan ke Tanah Suci. Meski kondisi fisik sang ibu tidak memungkinkan untuk berjalan jauh, Zainil tak mundur. Ia bertekad menggendong ibunya demi menyempurnakan ibadah tersebut. Aksi itulah yang terekam dan kemudian menyentuh hati banyak orang.
Kisah itu semakin menyentuh ketika Ebit mengungkapkan bahwa ia mendoakan H. Decky secara khusus di Multazam.
“Saya doakan beliau agar dijauhkan dari segala bala, fitnah, dan orang-orang zalim. Semoga Allah sukseskan beliau dunia dan akhirat,” tutupnya dengan mata berkaca-kaca.
Kebaikan hati H. Decky dan keteguhan cinta Ebit kepada ibunya kini menjadi inspirasi, bahwa bakti kepada orang tua dan niat tulus selalu menemukan jalannya. Ans