.png)
 |
| Gresik Petrokimia bergantung pada hasil tim lain agar bisa lolos ke grand final Proliga 2025./Instagram @petrovoli_ |
SEMARANG | JATIMSATUNEWS.COM - Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia kembali mengalami kejadian serupa di fase reguler, yakni bergantung pada hasil tim lain.
Kejadian ini kembali terjadi di final four usai kalah 1-3 dari Jakarta Popsivo Polwan pada Sabtu (26/4) kemarin malam WIB di GOR Jatidiri, Semarang.
Kekalahan dari Popsivo Polwan membuat Gresik Petrokimia berada di tengah persimpangan jalan antara melaju ke grand final atau tersingkir.
Secara matematis, peluang Petrokimia untuk ke grand final belum tertutup. Mereka masih punya dua pertandingan sisa, dan sudah mengantongi dua kemenangan.
Artinya, tim asuhan Pelatih Jiang Jie masih bisa mengumpulkan maksimal empat kemenangan.
Tetapi, empat kemenangan tersebut masih harus ditentukan dengan hasil pertandingan tim lain.
Salah satunya, duel antara Popsivo vs Jakarta Pertamina Enduro dapat berakhir dengan salah satunya menang 3 poin. Alias tidak ada tim yang kalah tapi masih bisa mendapat 1 poin alias rasio setnya tipis (2-3).
Sebab, nanti akan terdapat perhitungan rasio set dan rasio poin setelah jumlah kemenangan--ketika poin pertandingan antartim sama.
Maka dari itu, Petrokimia selain harus bisa memenangkan dua pertandingan terakhir, juga harus mengharapkan hasil pertandingan tim lain dapat 'memberi jalan' mereka untuk lolos ke grand final.
Ini seperti yang dialami Petro di fase reguler. Mereka bergantung pada kenahasan Jakarta Livin Mandiri yang ternyata memang mengalami kekalahan dalam tiga laga terakhirnya yang membuat mereka gagal lolos ke final four.
Selain itu, penggemar Petrokimia juga mengharapkan Megawati Hangestri Pertiwi dapat bermain pada dua laga final four terakhir yang akan digelar di Solo.
Sebab, dalam empat laga sebelumnya termasuk di Semarang, Mega masih belum bisa bermain. Ia hanya bisa hadir di tribun penonton GOR Jatidiri.
 |
| Megawati Hangestri hadir di GOR Jatidiri, Semarang namun tidak bisa bermain bareng Gresik Petrokimia./Instagram @petrovoli_ |
Sebelum menghadapi Popsivo, Pelatih Jeff Jiang Jie telah mengatakan kepada awak media bahwa kondisi Mega masih 60-70%, alias belum 100% pulih dari cedera kakinya.
Inilah mengapa, Megatron--julukan dari penggemar di Indonesia--masih absen pada laga melawan Popsivo.
Kehadiran Mega di atas lapangan juga diprediksi belum tentu dapat membawa The Bulls--julukan Gresik Petrokimia--menggaransi kemenangan dan lolos ke grand final.
Sebab, permasalahan Petrokimia bukan dalam hal daya serang semata melainkan banyaknya kesalahan sendiri yang mereka lakukan.
Artinya, jika Mega bermain, maka dia harus ikut mendulang poin sebanyak-banyaknya guna mengganti poin yang hilang akibat kesalahan tim sendiri. Dan, ini bisa dilakukan jika Mega sudah 100% bugar.
Jika tidak, akan sulit bagi Mega untuk membantu Petro menang. Apalagi, jika kesalahan sering dilakukan ketika servis, maka ritme permainan yang berusaha dibangun Arneta Putri dkk akan terganggu.
Sebagai bukti terbaru, Petrokimia melakukan 27 kesalahan saat kalah dari Popsivo. Sedangkan, Popsivo 'hanya' melakukan 17 kesalahan dalam empat set yang dimainkan.
Ini membuat 49 poin serangan Petrokimia susah membuahkan hasil kemenangan, padahal Popsivo juga mencetak 49 poin serangan.
Selain itu, Petrokimia juga kalah dalam aspek pemblokiran dengan catatan 8:11 dengan Popsivo.
Aspek ini juga akan menjadi penentu dalam dua pertandingan ke depan bagi Petrokimia untuk dapat menjaga peluang lolos ke grand final.
Adapun jadwal dua laga terakhir Petrokimia di final four seperti berikut ini.
Jumat, 2 Mei 2025 16.00 WIB Pertamina Enduro vs Petrokimia Pupuk Indonesia
Sabtu, 3 Mei 2025 16.00 WIB Electric PLN vs Petrokimia Pupuk Indonesia.
Seluruh pertandingan akan dihelat di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah yang akan menjadi seri pamungkas final four Proliga 2025. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?