![]() |
Gresik Petrokimia kalah di laga perdana final four Proliga 2025, Megawati Hangestri menjadi solusi?/Instagram @petrovoli_ |
KEDIRI | JATIMSATUNEWS.COM - Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia kalah di laga perdana final four Proliga 2025 hari ini (18/4) di GOR Jayabaya, Kediri.
Menghadapi pemuncak klasemen fase reguler, Jakarta Popsivo Polwan, tim asal Jawa Timur ini sempat membuka asa untuk menang.
Sebab, Gresik Petrokimia mampu unggul 26-24 pada set pertama.
Tetapi, pada set-set berikutnya, penampilan tim asuhan Pelatih Jeff Jiang Jie cenderung menurun.
Mereka mulai banyak kesalahan sendiri dan kesulitan untuk membagi serangan ke banyak opsi.
Petrokimia cenderung hanya bisa mengandalkan dua outside hitter asingnya, yakni Hanna Davyskiba (17 poin) dan Julia Sangiacomo (16 poin).
Pencetak poin terbanyak ketiga The Bulls--julukan Gresik Petrokimia--justru middle blocker Rika Dwi Latri dengan 6 poin.
Dia pun mulai kesulitan mencetak skor dengan quick attack ketika sedang berhadapan dengan MB Popsivo, Shella Bernadetha.
Selain itu, Petrokimia juga kesulitan memblokir serangan Popsivo Polwan. Mereka hanya mampu memblokir enam kali.
Dua MB Petrokimia hanya mampu mencetak 4 poin pemblokiran, yakni Rika (3 poin) dan Maya Indri (1).
Sedangkan, dua MB Popsivo mampu mencetak 6 poin pemblokiran dari Shella Bernadetha (4 poin) dan Yolla Yuliana (2).
Di luar kesalahan sendiri yang sebanyak 32 kali, seperti yang dilakukan Popsivo, aspek kekurangan Petrokimia pada laga ini adalah opsi serangan.
Sebagai perbandingan, Popsivo mempunyai tiga opsi serangan, yakni OP Arsela Nuari Purnama yang mencetak 15 poin, OH Jessica Mruzik 18 poin, dan OH Madison Kingdon Rishel 19 poin.
Kombinasi ketiganya mampu mencapai 52 poin, sehingga ketika timnya melakukan 32 kesalahan, masih ada cara untuk mengganti poin yang hilang.
Keberadaan tiga pemain yang bisa mencetak banyak poin ini sangat krusial, terutama ketika pertandingan berjalan dengan sangat berat secara mental.
Maka, butuh pemain-pemain yang secara kemampuan dalam menyerang sangat baik, sehingga bisa menutupi kebocoran dalam bertahan maupun kesalahan.
Selain itu, mempunyai pemain yang bisa memblokir juga penting.
Perlu diketahui, bahwa di Popsivo hanya ada lima pemain yang mencetak poin pada laga ini.
Yaitu, Madi, Jess, Arsela, Bernadetha 9 poin, dan Yolla Yuliana 6 poin.
Sedangkan, Petrokimia membutuhkan enam pemain untuk bisa mencetak skor, tetapi hanya dua orang yang sangat dominan dalam mencetak poin.
Mediol Yoku yang sering ditempatkan sebagai opposite hitter (OP) hanya bisa mencetak 4 poin. Empat poin Petro lainnya dicetak Maya Indri (2 poin) dan setter Arneta Putri (2).
Melihat permainan pada laga hari ini, harapan dari warganet yang ada di kolom komentar akun Instagram Gresik Petrokimia yakni evaluasi permainan.
Mereka menginginkan Pelatih Jeff Jiang Jie berani mengganti pemain yang tidak tampil maksimal. Salah satunya, Medi Yoku yang tampak kesulitan berhadapan dengan pemain lawan yang lebih tinggi.
Jika pergantian pemain dilakukan, mereka juga berharap setter Petro juga berani bermain variatif dalam mengatur serangan. Yakni, tidak terlalu sering memberikan bola serangan kepada hitter asingnya.
Dua nama yang sering disebut warganet untuk dapat menjadi opsi hitter berdasarkan daftar susunan pemain hari ini adalah Ajeng Viona dan Putri Agustin.
Secara postur memang keduanya lebih tinggi dari Medi (169 cm), yakni 175 cm dan 178 cm.
Selain itu, warganet juga menanyakan kondisi Megawati Hangestri Pertiwi, apakah sudah bisa dimainkan atau belum.
Sebab, pada laga ini Mega memang absen karena masih belum memungkinkan untuk bermain.
Kabar terbaru yang beredar di media sosial, Megawati Hangestri saat ini justru mengalami cedera pada betisnya. Sehingga, masih membutuhkan waktu untuk 100% pulih dan dapat bermain.
Dengan kabar tersebut, maka diperkirakan Mega melewatkan sepenuhnya pertandingan final four pada seri Kediri.
Apalagi, laga kedua akan dijalani pada Sabtu (19/4) besok sore pukul 16.00 WIB di Jayabaya.
Pertandingan Jakarta Pertamina Enduro vs Gresik Petrokimia akan menjadi jawaban atas pertanyaan warganet saat ini.
Yakni, tentang perubahan permainan dan keputusan pelatih terhadap pemilihan pemain di atas lapangan ketika ada pemain menurun.
Warganet pun berharap Mega bisa segera pulih dan bermain agar Petrokimia dapat lolos ke grand final.
Mega memang berpotensi menjadi solusi bagi Petrokimia jika melihat rekam jejaknya dalam dua musim terakhir di Liga Voli Korea Selatan bareng Daejeon Jungkwanjang Red Sparks.
Tetapi, Mega juga bisa saja masih butuh waktu untuk menemukan ritme bermainnya usai mengalami cedera selama final championship di V League Korea.
Artinya, solusi terbaik Petrokimia masih harus berasal dari skuat yang tersedia saat ini, bukan menunggu Mega pulih.
Maka dari itu, menarik dinantikan bagaimana performa Gresik Petrokimia melawan Pertamina Enduro yang diperkuat opposite hitter timnas AS, Jordan Thompson. ***
Penulis: YAN
Baca juga: Hasil Popsivo vs Petrokimia di Final Four Kediri