SAMPANG | JATAIMSATUNEWS.COM — Komitmen kuat dalam perang melawan narkoba ditunjukkan IPDA Purnomo, seorang anggota polisi asal Lamongan yang rela menempuh perjalanan ratusan kilometer demi menghadiri pemusnahan barang bukti narkotika seberat 21 kilogram di Pendopo Kabupaten Sampang, Selasa (29/4/2025).
Acara yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Sampang tersebut menjadi momen penting dalam upaya pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah Madura.
Kehadiran IPDA Purnomo mendapat sorotan tersendiri karena menunjukkan dukungan nyata dari aparat kepolisian lintas wilayah.
IPDA Purnomo, merupakan seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Lamongan, Jawa Timur, tepatnya sebagai Kanit Binpolmas Satbinmas.
Ia dikenal luas bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sosok humanis yang aktif dalam kegiatan sosial.
Salah satu kiprah mulianya adalah merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan tunawisma melalui Yayasan Berkas Bersinar Abadi yang ia dirikan secara mandiri.
Dedikasinya membuatnya dikenal sebagai polisi berhati nurani yang tak segan mengorbankan waktu, tenaga, bahkan penghasilan pribadi demi membantu masyarakat yang terlupakan.
IPDA Purnomo juga kerap terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan, penyuluhan bahaya narkoba, serta edukasi moral kepada generasi muda di berbagai daerah.
Purnomo aktif dalam kegiatan penyuluhan dan pencegahan narkoba di tengah masyarakat, Purnomo menyebut langkahnya datang langsung ke Sampang, sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas tingginya peredaran narkotika.
“Meski saya dari Lamongan, saya merasa terpanggil untuk hadir di sini. Ini bukan sekadar acara seremonial, ini simbol perlawanan terhadap kejahatan yang merusak generasi,” ujarnya kepada Jatimsatunews usai menyaksikan pemusnahan 15 kg sabu dan 6 kg ganja, hasil pengungkapan jaringan narkoba dalam beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, Kabupaten Sampang kini telah masuk kategori zona hitam peredaran narkoba. Namun, ia optimistis jika komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dijalankan secara konsisten, Sampang bisa bangkit dan menjadi teladan nasional dalam perang melawan narkoba.
“Jangan anggap narkoba hanya sebagai masalah hukum. Ini masalah kemanusiaan. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?” tambah Purnomo.
Kepala BNN Jawa Timur, Brigjen Awang Joko Rumitro dalam sambutannya juga mengapresiasi seluruh pihak yang hadir, termasuk tokoh masyarakat dan aparat penegak hukum dari luar daerah.
“Langkah ini adalah bukti bahwa kita semua satu barisan dalam menjaga bangsa dari bahaya narkotika,” tegasnya.
Pemusnahan dilakukan dengan pengamanan ketat, disaksikan langsung oleh unsur kejaksaan, kepolisian, dan organisasi masyarakat. IPDA Purnomo berharap kegiatan semacam ini bisa rutin digelar sebagai bentuk transparansi, sekaligus meningkatkan kesadaran publik bahwa narkoba adalah musuh bersama.
Pewarta: Beny | Editor: Fachrylb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?