![]() |
Walikota Malang Wahyu Hidayat saat memaparkan Visi Misi Kota pada Rapat Paripurna dalam rangka Serah Terima Jabatan Walikota dan Wakil Walikota Malang Masa Jabatan 2025-2030. |
KOTA MALANG | JATIMSATUNEWS.COM -
Setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 20 Februari 2025 dan telah melakukan retret di Akademi Militer Magelang. Walikota Malang Wahyu Hidayat memaparkan Visi Misi Kota Malang pada Rapat Paripurna DPRD Kota Malang dalam rangka Serah Terima Jabatan Walikota dan Wakil Walikota Malang Masa Jabatan 2025-2030 di Gedung DPRD Kota Malang. Minggu (2/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu Hidayat memaparkan visi misi Kota Malang yang disusun dengan mempertimbangkan arah pembangunan yang sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu Bersama Jawa Timur maju yang adil, makmur, unggul dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
"Visi ini akan diwujudkan melalui sembilan misi utama yang dikenal sebagai Nawa Bakti Satya yang menjadi pedoman untuk membangun Kota Malang ke depan," ungkap Wahyu.
Orang nomor satu di Kota Malang tersebut, menegaskan bahwa visi Kota Malang adalah Menuju Malang Mbois dan Berkelas yang mengandung maksud bahwa Malang diarahkan untuk untuk menjadi kota yang berdaya saing global pada tahun 2045, selaras dengan cita-cita Indonesia 2045 yaitu Indonesia Emas sehingga perlu penguatan pondasi untuk menuju Kota Malang berdaya saing global sesuai daerah kebijakan tahun pertama RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) yaitu penguatan pondasi berdaya saing global yang dapat disetarakan dengan Keren atau Bahasa Malangan yakni Mbois," terang Wahyu.
Ia pun menuturkan mengenai makna Berkelas yaitu perwujudan kondisi Kota Malang yang berakhlak maju, sejahtera dan berkelanjutan. "Mbois Berkelas sendiri merupakan akronim dari Mandiri, Berbudaya, Optimis, Indah, Sejahtera, Berkelanjutan, Kolaboratif, Efisien, Lestari, Adaptif dan Sinergis," jelasnya.
Bagi mantan Sekda Kabupaten Malang tersebut mewujudkan Kota Malang Mbois dan Berkelas bukanlah perkara mudah, namun juga bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Maka, untuk merealisasikan Kota Malang menuju Malang Mbois dan Berkelas. Ada empat misi yang menjadi pedoman gerak selama lima tahun ke depan yakni terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berbudaya, sehat, tangguh dan unggul.
"Lalu, terwujudnya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat berbasis perekonomian yang berdaya saing dan inklusif. Terwujudnya lingkungan perkotaan yang inklusif, berkelanjutan dan nyaman serta terwujudnya tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel, efektif, efisien dan adaptif," urai Wahyu.
Menurutnya, sebagai perwujudan dari visi tersebut, maka keempat misi akan menjadi pijakan utama dalam setiap langkah dan program yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan. "Misi ini tidak hanya mencerminkan komitmen kami dalam membangun kota yang lebih maju, berdaya saing dan penuh inovatif serta menjadi dasar dalam merancang program strategis yang dapat memberikan manfaat seluruh masyarakat.
Untuk itu, pihaknya telah merancang lima program unggulan sebagai bentuk untuk merealisasikan misi Kota Malang. "Lima program unggulan yang kami usung adalah seragam gratis bagi pelajar tingkat SD, SMP dan SMA setiap tahun ajaran baru, seribu beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa setiap tahun, seribu event olahraga, seni, budaya dan ekonomi kreatif setiap tahun, lima puluh juta dana pembangunan per RT setiap tahun dan penyelesaian masalah dasar perkotaan, banjir, macet dan parkir," tutur Wahyu.
Ia pun memaparkan Dasa Bhakti yang menjadi pelengkap dan penguat dalam mengoptimalkan pembangunan dan pelayanan bagi seluruh masyarakat. "Dasa Bhakti tersebut meliputi Ngalam Nyaman, Ngalam Asyik, Ngalam Seger, Ngalam Rijik, Ngalam Idrek, Ngalam Santun, Ngalam Pinter, Ngalam Laris, Ngalam Tahes dan Ngalam Ngopeni," tuturnya.
Wahyu menyadari bahwa untuk mewujudkan semua itu tidak dapat dilakukan hanya dengan Walikota dan Wakil Walikota semata. Tetapi diperlukan kolaborasi dan sinergi bersama semua pihak. Untuk itu, dirinya mengajak semua pihak untuk bersatu, seirama dalam langkah dan berperan aktif dalam setiap program pembangunan untuk membawa Kota Malang semakin Mbois Berkelas.
"Kami menyadari bahwa keberhasilan pembangunan Kota Malang tidak bergantung kepada Wahyu-Ali semata. Tetapi, dukungan dan doa restu semua elemen. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, DPRD Kota Malang, TNI/Polri, Kejaksaan, swasta, dunia usaha, komunitas hingga masyarakat Kota Malang yang memiliki arti besar dalam menentukan setiap keberhasilan yang akan dicapai bersama," pungkas Wahyu. (An).