Banner Iklan

Timnas Putri Indonesia Saatnya Memperkuat Tim Jelang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Admin JSN
28 Maret 2025 | 15.11 WIB Last Updated 2025-03-28T10:25:30Z
Timnas Putri Indonesia perlu memperkuat diri sebelum bertanding di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026./Instagram @timnasindonesia

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM - Timnas Putri Indonesia akan menjalani Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 pada Juni-Juli 2025 mendatang.

Hasil drawing Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 memastikan Indonesia di Grup D bersama China Taipei, Kirgistan, dan Pakistan.

Di atas kertas, lawan terberat Timnas Putri Indonesia adalah China Taipei alias Taiwan.

Berdasarkan peringkat FIFA 6 Maret 2025, Taiwan kini berada di urutan 42 dunia.

Mereka berada di 50 besar dunia bersama Korea Utara (9 dunia), Vietnam (37), Filipina (41), Thailand (47), dan Uzbekistan (50).

Sedangkan, Indonesia saat ini berperingkat ke-94 dunia.

Tim berjuluk Garuda Pertiwi ini berada di atas Kirgistan (135) dan Pakistan (157).

Dengan hanya ada 1 tiket untuk lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026, maka Indonesia harus bisa mengalahkan Kirgistan, Pakistan, dan Taiwan di kualifikasi ini.

Terutama untuk melawan Taiwan, maka Timnas Putri Indonesia harus diperkuat pemain-pemain yang dapat bermain di level tinggi.

Akibat belum adanya liga putri, maka PSSI harus memperkuat timnas putrinya dengan skuat diaspora.

Yakni, selain perlu mendorong pemain-pemain kelahiran Indonesia untuk berkarier di luar negeri (abroad) untuk mengasah keterampilan bermainnya, juga perlu memulangkan pemain-pemain keturunan yang lahir dan besar di luar negeri.

Merujuk daftar pemain yang pernah dipanggil Pelatih Satoru Mochizuki di Garuda Pertiwi, hanya ada tujuh pemain abroad.

Yaitu, Zahra Muzdalifah (Jepang), Kayla Ristianto (Amerika Serikat), Noa Leatomu (Jerman), Estella Loupatty (Belgia), Sydney Sari Hopper (AS), Katarina Putri Stalin (AS), dan Claudia Scheunemann (Jerman).

Helsya Maeisyaroh tak lagi memperkuat FC Ryukyu Jepang./Instagram @timnasindonesia

Terbaru, Helsya Maeisyaroh yang sempat bermain di FC Ryukyu Sakura pada 2024 tidak lagi bersama tim Jepang tersebut.

Namanya tidak ada di daftar skuat FC Ryukyu 2025 yang diumumkan pada 2 Maret 2025. Dia pun dicantumkan sebagai pemain Asprov Jabar pada FIFA Matchday di Arab Saudi oleh Timnas Indonesia.

Selain Helsya, penjaga gawang Fani Supriyanto juga sudah pulang kampung usai sempat berkarier di Arab Saudi pada 2023.

Dengan belum adanya liga putri yang direncanakan baru akan bergulir pada 2027 mendatang, maka PSSI perlu mengambil langkah cepat untuk memperkuat tim dengan pemain-pemain yang sudah siap bertanding di level tinggi.

PSSI sebelumnya menaturalisasi bek Noa Leatomu (21 tahun) dan gelandang serang Estella Loupatty (21 tahun).

Kemudian, PSSI juga memulangkan diaspora keturunan yang masih berpaspor ganda terbatas yakni Sydney Hopper (18 tahun), Katarina Stalin (16 tahun), dan Kayla Ristianto (20 tahun).

Dari tiga nama tersebut, dua diantaranya sudah reguler bermain di Timnas Putri Indonesia dan telah mencapai 7 dan 6 caps. Sehingga, keduanya dipastikan tidak dapat memperkuat tim nasional selain Indonesia.

Selain memulangkan diaspora berpaspor ganda terbatas--maksimal hingga 21 tahun, PSSI juga mulai menyiapkan proyek naturalisasi lagi seperti yang dijalani Noa dan Estella.

Beberapa nama baru diproyeksikan untuk menjalani proses naturalisasi jika berkaca pada beberapa pemain keturunan yang dipanggil uji coba (trial) oleh Satoru Mochizuki.

Yakni, penjaga gawang Iris de Rouw (19 tahun), gelandang Bente Elisabeth Maria Frieser (22 tahun), gelandang Djenna de Jong (20 tahun), dan gelandang Felicia de Zeeuw (19 tahun).

Dari empat pemain tersebut, dua diantaranya tampak berpotensi besar akan dinaturalisasi, yaitu Iris de Rouw dan Felicia de Zeeuw.

Felicia de Zeeuw saat trial bersama Timnas Putri Indonesia di Jepang./Instagram @timnasindonesia

Kemudian, melalui akun Instagram @roadtogaruda_nl yang dimiliki May dan Debby Lim-van Exel, diketahui ada tiga pemain keturunan Belanda yang berpotensi dinaturalisasi PSSI.

Mereka adalah gelandang serang Isa Warps (19 tahun), bek Pauline van de Pol (22 tahun), dan penyerang Isabelle Nottet (22 tahun).

Isa Warps saat ini bermain di NAC Breda Vrouwen Belanda, lalu Pauline dan Isabelle sama-sama memperkuat Telstar Vrouwen Belanda.

Isa Warps saat diperkenalkan NAC Breda Vrouwen./Instagram @nacvrouwen

Pemilik akun Road to Garuda NL berbincang dengan Pauline van de Pol dan Isabelle Nottet./Instagram @roadtogaruda_nl

"Percakapan yang luar biasa dan berbagi asal keturunan Indonesia. Terhubung melalui sepak bola dan gairah yang membara," tulis akun @roadtogaruda_nl.

Dengan kabar tersebut, maka setidaknya akan ada sekitar tujuh pemain keturunan Indonesia-Belanda yang berpotensi dinaturalisasi PSSI dan untuk memperkuat Timnas Putri Indonesia.

Jika lancar, maka mereka berpeluang untuk berlaga di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 yang akan berlangsung mulai 23 Juni hingga 5 Juli 2025 mendatang.

Bahkan, jika memungkinkan, mereka juga berpeluang tampil di Piala ASEAN Wanita 2025 pada Juni 2025 di Indonesia.

Ajang ini berpotensi diikuti delapan tim, yakni tuan rumah sekaligus juara Piala AFF Wanita 2024 Indonesia, Australia (belum dipastikan), juara bertahan Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Singapura.

Hingga berita ini dibuat, belum dipastikan tanggal dan tempat untuk menggelar Piala ASEAN Wanita 2025. Namun, ajang ini akan menarik ditunggu sebagai persiapan Timnas Putri Indonesia sebelum ke Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. ***

Penulis: YAN

Baca juga: Hasil Drawing Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Jadwal Timnas Putri Indonesia di Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Timnas Putri Indonesia Saatnya Memperkuat Tim Jelang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Trending Now