MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Nama Tarno, seorang petani dan penjual buah asal Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, semakin dikenal setelah kunjungan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan.
Kehadiran Wamen Veronica Tan memberikan dampak besar bagi Tarno dan kelompok tani jeruk Mardi Basuki, yang kini tengah mengembangkan wisata petik jeruk sebagai destinasi agrowisata di Malang.
Tarno mengungkapkan bahwa setelah kunjungan tersebut, banyak media lokal hingga nasional turut meliput kebunnya.
Salah satunya adalah kantor berita Antara yang datang langsung dari Jakarta pada 14 Maret lalu.
“Yang kemarin baru datang itu wartawan dari Antara. Langsung dari Jakarta meliput kebun jeruk saya,” kata Tarno bangga.
Tarno dan kelompok tani Mardi Basuki memanfaatkan kesempatan ini dengan menyiapkan wisata petik jeruk yang lebih menarik, khusus untuk momen Lebaran. Wisata ini akan dibuka bagi masyarakat yang ingin menikmati pengalaman memetik dan mencicipi jeruk segar langsung dari kebunnya.
“Insyaallah nanti waktu Lebaran kami siap menerima pengunjung. Bukan hanya di kebun saya, tapi juga di kebun-kebun petani lain. Hanya dengan Rp 25 ribu, pengunjung bisa makan sepuasnya di tempat. Kalau mau dibawa pulang, nanti ditimbang sesuai harga pasar,” jelas Tarno.
Lokasi kebun jeruk Tarno sendiri cukup strategis, berada di jalur perlintasan antara Kota Batu dan Malang, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan. Selain itu, ia juga memiliki warung buah di pinggir jalan yang semakin menambah daya tarik bagi pelintas yang ingin mencicipi buah segar langsung dari petani.
Kunjungan Veronica Tan ke kebun jeruk Tarno bukan hanya sebagai bentuk dukungan, tetapi juga membawa harapan baru bagi para petani di Kalisongo. Dalam kunjungannya, Wamen PPPA menyoroti pentingnya akses air bagi perkebunan jeruk, mengingat tanaman ini membutuhkan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhan optimalnya.
“Kebun jeruk ini mendapat tanggapan positif dari Bu Veronica. Beliau juga mengapresiasi upaya kami dalam membudidayakan jeruk,” ujar Tarno.
Tak hanya itu menurut Tarno Wakil Bupati Malang, yang waktu itu dijabat Didik Gatot Subroto, juga turut mendukung pengembangan sektor pertanian di daerah ini.
Beberapa program bantuan, seperti penyediaan traktor kebun (cultivator) dan pembuatan sumur untuk irigasi, akan diberikan untuk menunjang keberlangsungan perkebunan jeruk di Kalisongo.
Di kebun Tarno, terdapat sekitar 320 pohon jeruk yang menghasilkan berbagai jenis jeruk unggulan, salah satunya adalah jeruk Baby Java. Jenis jeruk ini dikenal dengan rasa manisnya yang khas dan cocok dikonsumsi oleh anak-anak, bahkan bayi.
Saat ini, harga jeruk di kebunnya berkisar Rp 9 ribu per kilogram, sama seperti harga di warung Omah Buah Cak Tarno. Harga ini bisa turun sesuai musim, bahkan mencapai Rp 7 ribu per kilogram pada waktu tertentu.
Kepala Desa Kalisongo, Siswanto, yang juga merupakan sarjana pertanian, optimistis bahwa wilayahnya siap menjadi destinasi wisata berbasis pertanian.
Dengan lahan pertanian yang luas dan sebagian besar ditanami jeruk, Desa Kalisongo memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, terutama pecinta agrowisata.
“Alhamdulillah, sebagian besar wilayah desa kami masih daerah pertanian, terutama budidaya tanaman jeruk. Kami siap menyambut wisatawan yang ingin berkunjung dan menikmati pengalaman wisata petik jeruk di desa kami,” kata Siswanto.
Dengan semakin meningkatnya popularitas kebun jeruk di Kalisongo, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat, wisata petik jeruk ini berpotensi menjadi daya tarik baru di Malang.
Apalagi, momen Lebaran yang identik dengan liburan keluarga akan menjadi waktu yang tepat bagi wisatawan untuk berkunjung dan merasakan langsung kesegaran jeruk dari kebun Tarno dan kelompok tani Mardi Basuki. Ans