PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi para santri di Alyasini karena di samping tetap harus sekolah formal di pagi hari, wajib Madrasah Diniyah, malam dan pagi hari harus mengikuti pengajian. Tentu saja memerlukan energi yang lebih besar dari hari biasa.
Namun para santri tetap semangat mengikuti hataman sampai tanggal 23 Ramadan. Adapun kitab yang dikaji bagi santri putri ada 16 kitab sesuai jenjang pendidikannya; mulai Tafsir jalalain, Minhajul Muta'alim, Irsyadul Alim wal Muta'alim, Kawakib Lamaah, Qotrunnada, Qotrul Ghoits, Bulughul Marom, Washoya Al Aba' Wa Abna', Adab Fi ddin, Kitabul Hikam, Qomi' Tughyan, Tuhfatul Athfal, Tarikhun Nabi, Ta'limul Muta'alim, Taqrib, dan Sohih Bukhori. Adapun jumlah pengajar 16 orang yang terdiri dari ustadzah dan pengasuh.
Demikian juga pada santri putra, ada 18 kitab yang diajarkan oleh 17 ustadz. Semua kitab tersebut dihatamkan dan ditutup pada malam 22 Romadon, dan libur mulai 23 Ramadan, sehingga bisa pulang ke pangkuan orang tua masing-masing.
Selain hataman kitab selama Ramadan, juga ada kegiatan peminatan bagi santri, yaitu diklat jurnalistik dan pameran lukisan karya santri. Pondok pesantren Alyasini adalah pondok ramah anak, karna sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi para santrinya. Seminggu sekali, orang tua secara bergilir per asrama untuk istigosah yang dilanjutkan buka bersama dengan anak-anaknya tercinta. Ayah, ibu, saudara bahkan nenek kakek turut bukber di aula yang cukup luas, dengan membawa makanan dari rumah masing-masing. Sungguh tercipta nuansa kekeluargaan yang sangat kuat. Anak bahagia orang tua pun juga bahagia.