Profesor Kazuhito Fujiyama Kunjungi Kampung Budaya Polowijen
KOTA MALANG - JATIM SATU NEWS.COM: Kampung Budaya Polowijen (KBP) mendapat kunjungan Profesor Kazuhito Fujiyama. Tamu istimewa dari Jepang tersebut diantar langsung oleh civitas akademika Universitas Airlangga Jurusan Kimia, dimana sebelumnya sang profesor menjadi narasumber di universitas yang berada di Surabaya itu. Rabu (19/3/2025).
Profesor Kazuhito Fujiyama adalah seorang ahli bioteknologi asal Jepang yang saat ini menjabat sebagai Profesor di International Center for Biotechnology (ICBiotech), Osaka University. Keahlian dalam penelitiannya mencakup bioteknologi, biologi molekuler terapan, rekayasa bioproses dan terakhir meneliti tentang proses fermentasi pada ragi. Atas kontribusinya dalam bidang bioteknologi, Institut Teknologi Bandung (ITB) menganugerahkan gelar Profesor Kehormatan kepada Profesor Fujiyama pada 18 Oktober 2019.
Kedatangannya di Kota Malang, disambut baik dan diajak berkeliling. Diantaranya ke Museum Ganesya dan setelah itu bertandang ke KBP. Profesor pun memberikan apresiasi terhadap topeng-topeng malang. "Di Museun Ganesya ketemu topeng Malang. Di Kampung Budaya Polowojen dapat melihat langsung tari Topeng Malang. Di Jepang juga ada Topeng Oni. Topeng Oni adalah topeng tradisional Jepang yang menggambarkan makhluk jahat dan menakutkan. Topeng ini biasanya terbuat dari kayu atau kertas, dan memiliki ciri khas mata besar, tanduk, taring, dan mulut penuh gigi" jelasnya.
Sembari menyaksikan tari topeng, Profesor Fujiyama juga mencicipi berbagai wedang di KBP. Mulai wedang uwuh, beras kencur, kunir asem dan juga minum kopi. "Ini minuman khas Indonesia bermacam macam enak rasanya dan sehat menyehatkan karena ini minuman herbal," puji sang profesor.
Dikatakannya, minuman herbal seperti jamu beras kencur dan kunir asem tidak melalui proses fermentasi dalam pembuatannya. Kedua jenis jamu ini biasanya dibuat dengan cara merebus atau mengekstrak bahan-bahan alami seperti kencur, kunyit, asam jawa, dan beras, lalu disaring dan dikonsumsi dalam keadaan segar. "Namun, ada beberapa jenis minuman herbal yang mengalami fermentasi, seperti wedang uwuh fermentasi atau beras kencur fermentasi yang dibuat dengan menambahkan ragi atau menggunakan proses alami untuk meningkatkan probiotik," tuturnya.
Menurut sang profesor, minuman seperti kunyit asam juga bisa dibuat dengan fermentasi menghasilkan rasa yang lebih kompleks dan manfaat tambahan dari mikroba baik. "Jadi, jamu tradisional umumnya tidak difermentasi, tetapi bisa dibuat dalam versi fermentasi jika diinginkan," saran Profesor Fujiyama. (Har).