Nurul Qomariyah sang sosok inspiratif, seorang guru yang tak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi
ARTIKEL|JATIMSATUNEWS.COM - Di balik sapaan hangat "Neng Uyun" atau "Bu Nurul", tersembunyi sosok wanita penuh dedikasi bernama Nurul Qomariyah. Lahir pada 30 Juni 1983, beliau telah mengabdikan diri selama 18 tahun di dunia pendidikan, sebuah perjalanan panjang yang penuh makna.
Perjalanan pengabdian beliau dimulai pada tahun 2007 di SMP Satap 3 Ngenep Karangploso, dilanjutkan di SMP Al-Inayah hingga 2015. Sejak saat itu, SMP Negeri 5 Karangploso menjadi tempat beliau menorehkan jejak pengabdian hingga kini. Dengan latar belakang pendidikan Sarjana Humaniora Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (2005) dan Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) (2018), beliau terus mengembangkan diri demi memberikan yang terbaik bagi para peserta didik.
Di usia yang hampir menginjak 42 tahun, semangat beliau tak pernah pudar. Rumah di Jalan Wijaya No. 55 Singosari, Malang, Jawa Timur, menjadi saksi bisu lahirnya "TPQ Jauhara Qur'ani". Berawal dari dua santri pada 2018 yang di antarkan langsung oleh ortunya, kini lebih dari 40 santri telah merasakan sentuhan ilmu beliau. Keistiqomahan dan ridho Ilahi mengantarkan mereka hingga hafal surat Al-Mulk, sebuah pencapaian yang luar biasa. Bahkan, 10 santri telah berhasil meraih predikat hafiz Al-Mulk, sebuah bukti nyata dari ketekunan dan bimbingan beliau.
Di tengah kesibukan dan perubahan zaman, Ibu Nurul hadir sebagai sosok yang membawa kesejukan rohani di kampung halamannya. TPQ Jauhara Qur'ani yang beliau dirikan bukan sekadar tempat belajar membaca Al-Qur'an, tetapi telah menjadi oase ilmu yang menghidupkan kembali semangat generasi muda untuk mendalami agama. Setiap lantunan ayat suci yang terdengar dari TPQ menjadi bukti nyata betapa besar pengaruh beliau dalam menciptakan lingkungan yang positif dan religius.
Lebih dari itu, kegiatan pengajian anak-anak yang beliau koordinir telah menjadi benteng bagi generasi muda dari pengaruh negatif yang mengintai. Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, beliau membimbing anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Banyak orang tua yang merasa terbantu dengan kehadiran TPQ ini, melihat anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih terarah dan memiliki kegiatan positif.
Kabar tentang TPQ Jauhara Qur'ani menyebar luas, membawa berkah lain bagi beliau. Kepercayaan masyarakat mengantarkan beliau menjadi pengurus jenazah putri dan menjadi koordinator pengajian anak-anak di mushola kampung. Sebagai pengurus jenazah, beliau menunjukkan kepedulian sosial yang luar biasa. Di saat-saat duka, beliau hadir memberikan penghiburan dan bantuan, meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Tindakan ini mencerminkan tanggung jawab sosial yang tinggi dan kepekaan terhadap sesama. Semangat mengajar beliau tak pernah surut, kecuali saat sakit atau ada halangan yang tak terhindarkan.
Kelulusan PPG UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2022 menjadi titik balik yang membuka pintu bagi Ibu Nurul untuk berperan sebagai guru pamong di universitas yang sama. Peran ini bukan sekadar mengajar, tetapi juga menjadi jembatan penting antara teori yang dipelajari mahasiswa di bangku kuliah dengan praktik nyata di lapangan.
Sebagai guru pamong, Ibu Nurul membimbing mahasiswa PPG dalam mengaplikasikan ilmu keguruan yang mereka peroleh. Beliau berbagi pengalaman, memberikan masukan konstruktif, dan menjadi teladan dalam praktik mengajar. Beliau membantu mahasiswa memahami dinamika kelas, menghadapi tantangan dalam pembelajaran, dan mengembangkan strategi mengajar yang efektif.
Lebih dari itu, peran guru pamong juga mencakup pembentukan karakter calon guru. Ibu Nurul menanamkan nilai-nilai profesionalisme, etika, dan tanggung jawab kepada mahasiswa. Beliau mendorong mereka untuk menjadi guru yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan peduli terhadap peserta didik.
Dengan demikian, peran guru pamong seperti yang dijalankan Ibu Nurul di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sangatlah krusial dalam mencetak generasi guru yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan."
Selain berperan sebagai guru pamong, Ibu Nurul juga memperluas pengalamannya dengan menjadi bagian dari anggota staf kesiswaan di sekolah. Peran ini membawanya ke dalam dunia yang berbeda, di mana fokusnya adalah pada pembinaan karakter dan pengembangan potensi siswa di luar kegiatan belajar mengajar.
Sebagai staf kesiswaan, Ibu Nurul terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. Beliau berperan dalam:
Pembinaan disiplin dan tata tertib: Memastikan siswa mematuhi peraturan sekolah dan mengembangkan sikap disiplin yang positif.
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler: Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Pencegahan dan penanganan masalah siswa: Memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang menghadapi masalah pribadi, sosial, atau akademik.
Kerja sama dengan orang tua: Menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua untuk mendukung perkembangan siswa.
Peran anggota staf kesiswaan sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Ibu Nurul, dengan dedikasi dan kepeduliannya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk karakter generasi muda melalui peran ini.
Nurul Qomariyah adalah sosok inspiratif, seorang guru yang tak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Kehadiran beliau telah mengubah wajah pendidikan di kampungnya sendiri, menginspirasi generasi muda untuk meraih mimpi. Dedikasi, keikhlasan, dan semangat beliau dalam menuntut ilmu dan menyebarkan kebaikan adalah teladan bagi kita semua. Kisah Ibu Nurul adalah kisah tentang dedikasi, keikhlasan, dan cinta tanpa syarat kepada masyarakat.