DPAC FKPQ Prambon menggelar kegiatan Munaqosah Tahfidz Juz 30 dan Sab’ul Munjiyat untuk meningkatkan mutu pendidik Al-Qur’an di wilayah Nganjuk
NGANJUK|JATIMSATUNEWS.COM — Dalam rangka meningkatkan mutu pendidik Al-Qur’an di wilayah Kabupaten Nganjuk, Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) FKPQ Kecamatan Prambon menggelar kegiatan Munaqosah Tahfidz Juz 30 dan Sab’ul Munjiyat sebagai bagian dari program lanjutan Tahsin Qiro’atil Qur’an. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Tahsin Qiro'atil Qur'an Angkatan I, II, dan III yang telah menyelesaikan 30 Juz bin Nadzor.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Ahad, 16 Maret 2025, mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai, dengan estimasi durasi sekitar tiga jam. Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat di Masjid Baiturrahim, Desa Mojoagung, Kecamatan Prambon—sebuah desa yang terletak di ujung barat daya Kecamatan Prambon dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kediri.
Acara dibuka secara resmi oleh Nur Cholis, S.Pd.I., selaku Ketua Divisi Tahsin Qiro’atil Qur’an DPC FKPQ Kabupaten Nganjuk. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Mashadi Abror, M.HI., perwakilan dari KUA Kecamatan Prambon. Jajaran pengurus DPAC FKPQ Kecamatan Prambon bertindak sebagai panitia, sementara para peserta merupakan ustadz dan ustadzah TPQ se-Kecamatan Prambon yang mengikuti program Tahsin Qiro’atil Qur’an angkatan ke-4.
Munaqosah Tahfidz kali ini diikuti oleh 10 peserta, yang terdiri dari 4 peserta untuk Tahfidz Juz 30 dan 6 peserta untuk Tahfidz Sab’ul Munjiyat. Setiap peserta membaca hafalan secara penuh di hadapan dua orang juri yang menilai dari berbagai aspek, seperti tajwid, fashohah, kelancaran, suara, dan lagu.
Program ini merupakan kelanjutan dari tiga angkatan sebelumnya yang telah menyelesaikan 30 juz bin-nadzor (membaca dengan melihat). Uniknya, program tahsin di bawah naungan FKPQ ini menggunakan tujuh nagham tilawah—Bayyati, Shoba, Hijaz, Rost, Sika, Nahawand, dan Jiharkah—sebagai ciri khas dalam melatih kemampuan membaca Al-Qur’an.
Meski para peserta merupakan para pengajar di TPQ, mereka tetap bersemangat untuk terus belajar. Filosofi yang dipegang teguh adalah semangat santri: ngaji ora pareng leren (belajar tak boleh berhenti), yang mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kapasitas tanpa mengenal usia, profesi, atau status sosial.
Melalui kegiatan ini, FKPQ berharap para pendidik Al-Qur'an semakin berkualitas dan mampu menjadi teladan dalam pengajaran serta pelestarian nilai-nilai keislaman di lingkungan masing-masing.