![]() |
Megawati Hangestri dan Red Sparks putus rekor kemenangan beruntun Pink Spiders di Incheon pada musim reguler 2024/25./Instagram @red__sparks |
INCHEON | JATIMSATUNEWS.COM - Deretan fakta menarik menghiasi pertandingan babak final Liga Voli Korea Selatan 2024/25.
Seperti yang diketahui, final kejuaraan akhir musim V League 2024/25 mempertemukan Pink Spiders vs Red Sparks.
Pink Spiders diperkuat ratu bola voli Korea Selatan yang akan pensiun akhir musim ini, yaitu Kim Yeonkoung.
Red Sparks bersama pemain asal Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi yang membangunkan tim asal Daejeon ke persaingan papan atas dalam dua musim terakhir.
Pertemuan kedua tim ini diprediksi akan menarik karena menyajikan banyak fakta di antara keduanya.
Pertama, Pink Spiders menjadi tim yang paling sulit dikalahkan Red Sparks pada musim reguler V League 2024/25.
Megawati Hangestri dkk hanya menang dua kali berbanding empat kekalahan dari Pink Spiders.
Sedangkan, Red Sparks masih mampu menang tiga kali atas Hyundai Hillstate. Kemudian, menang empat kali atas IBK Altos dan AI Peppers, serta lima kali menang atas Hi Pass dan GS Caltex.
Kedua, Pink Spiders menjadi tim yang paling dibobol opposite hitter Megawati selama musim reguler secara akumulatif.
Di antara enam tim yang menjadi lawan Red Sparks, torehan poin paling sedikit yang dicetak Mega adalah saat melawan Pink Spiders.
Mega 'hanya' mencetak 104 poin ketika bertemu dengan Pink Spiders. Lebih sedikit dibanding lesatan skornya ke pertahanan Hi Pass (147 poin), Hyundai Hillstate (146), AI Peppers (145), GS Caltex (141), dan IBK Altos (119).
Ketiga, Pink Spiders menjadi salah satu tim favorit Mega untuk mencetak poin.
Secara akumulatif Mega memang 'hanya' mencetak 104 poin, tetapi secara rasio poin, Pink Spiders justru sering dibobol Mega.
Sebab, Mega mencetak 104 poin dalam empat pertandingan menghadapi Pink Spiders. Artinya, Mega mencetak 26 poin per laga saat melawan Pink Spiders.
Rasio poin ini tertinggi kedua setelah lesatan 29,2 poin per laga dari Mega dalam lima kali menghadapi Hyundai Hillstate.
Mega memang hanya bermain 32 laga dan absen empat laga pada musim reguler.
Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur ini dua kali absen saat melawan Pink Spiders, sekali absen saat melawan IBK Altos, dan sekali absen saat melawan Hyundai Hillstate.
Maka, tim yang susah ditembus Mega justru GS Caltex dengan rasio poin per laga 23,5.
Keempat, Red Sparks dua kali menggagalkan misi Pink Spiders untuk menyamai rekor kemenangan beruntun terpanjang yang ditorehkan Hyundai Hillstate, 16 kali.
Pada penggagalan pertama saat Pink Spiders sudah merangkai 14 kemenangan beruntun. Kim Yeonkoung dkk bahkan ditumbangkan di Samsan World Gymnasium pada putaran ketiga dengan skor 3-1.
Penggagalan kedua dilakukan Red Sparks di Daejeon pada putaran keenam dengan skor 3-2 yang saat itu kedua tim bermain secara reguler dengan tim cadangan.
Kelima, Pink Spiders menjadi pemilik gelar juara V League terbanyak yakni 4 kali. Sedangkan, Red Sparks 3 kali juara.
Keenam, Red Sparks belum pernah kalah di babak final kejuaraan akhir musim dalam tiga kali percobaan. Artinya, Red Sparks masih 100% menang ketika bermain di babak final.
Dengan enam fakta tersebut, maka menarik untuk ditunggu hasil dari babak final musim semi ini.
Sebab, Pink Spiders yang punya jatah bermain di kandang maksimal tiga kali dari maksimal lima laga final tetap harus waspada dengan tekad kuat Red Sparks untuk mengandaskan mimpi Kim Yeonkoung untuk pensiun dengan gelar juara V League 2024/25.
Jadi final ini akan menyajikan misi Pink Spiders untuk meraih juara kelima kalinya, dan misi Red Sparks untuk menyamai jumlah gelar juara Pink Spiders.
Adapun jadwal laga pertama babak final V League 2024/25 akan digelar sore ini (31/3) pukul 17.00 WIB di Samsan World Gymnasium, Incheon. ***
Penulis: YAN
Baca juga: Jadwal Lengkap Megawati dan Red Sparks di Final Liga Voli Korea Selatan 2024/25