Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, meninjau langsung kegiatan belajar mengajar di SDN Jeladri 1 untuk memastikan siswa dapat kembali belajar tanpa gangguan.
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM — Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menegaskan bahwa seluruh siswa SDN Jeladri 1 sudah bisa kembali belajar di sekolah tanpa adanya aksi penyegelan, penyerobotan, atau dugaan perusakan terhadap sarana dan prasarana sekolah. Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Mas Rusdi — sapaan akrab Bupati Pasuruan — usai meninjau langsung kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Jeladri 1 pada Kamis (6/3/2025) siang.
Menurut Mas Rusdi, pendidikan merupakan prioritas utama yang harus diutamakan. Ia menegaskan bahwa seluruh pelajar SDN Jeladri 1 harus mendapatkan hak pendidikannya secara penuh tanpa harus merasa was-was atau tidak nyaman.
"Urusan pendidikan, urusan sekolah jadi prioritas yang kami utamakan. Termasuk para pelajar SDN Jeladri 1 harus mendapatkan hak pendidikannya secara penuh tanpa ada rasa was-was karena harus pindah ke sana, pindah ke situ," kata Mas Rusdi.
Dalam kunjungannya, Mas Rusdi meminta pihak sekolah maupun wali murid untuk segera melapor kepada pemerintah apabila ada pihak-pihak yang kembali berulah seperti beberapa hari lalu. Ia juga mempersilakan pihak-pihak yang merasa memiliki hak atas tanah sekolah untuk mengajukan class action ke pengadilan.
"Kalau ada pihak yang tidak puas, boleh mengajukan class action ke pengadilan. Jangan main datang kemudian langsung menyegel atau merusak sarpras dengan seenaknya sendiri. Itu namanya pidana," tegasnya.
Di sela-sela kunjungan tersebut, Mas Rusdi memberikan apresiasi kepada para guru yang tetap menjalankan tugas mereka mendidik siswa meski dalam kondisi terbatas. Ia juga memberikan semangat kepada para siswa yang masih harus belajar sebagian di rumah Pak Guru Edi akibat terbatasnya ruang kelas yang dapat digunakan.
"Terima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru yang luar biasa dalam mencerdaskan anak-anak meski dengan keterbatasan tempat dan sarana prasarana," ucapnya.
Perbaikan Ruang Kelas Dimulai Akhir Maret
Saat ini, hanya tiga ruang kelas di SDN Jeladri 1 yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sementara itu, tiga ruang kelas lainnya masih dalam proses perbaikan yang mulai dikerjakan hari ini. Mas Rusdi meminta agar proyek perbaikan tiga ruang kelas belajar (RKB) tersebut dapat dilanjutkan pada awal bulan April atau paling lambat akhir Maret ini.
"Cuma tiga kelas yang bisa digunakan, sedangkan tiga kelas lainnya memanfaatkan rumah Pak Guru Edi untuk sementara waktu. Kami targetkan awal April sudah bisa dimulai atau akhir bulan ini," jelas Mas Rusdi.
Sementara itu, salah satu wali murid, Ama, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Pasuruan yang telah mengembalikan hak pendidikan bagi para pelajar SDN Jeladri 1. Menurutnya, para siswa merasa lebih nyaman belajar di sekolah dibandingkan di rumah Pak Guru Edi yang agak sempit dan kurang memiliki sirkulasi udara yang baik.
"Kita nggak enak juga sama yang punya rumah. Kasihan terus dipakai sebagai tempat belajar anak-anak," tutur Ama.
Para wali murid berharap proses perbaikan ruang kelas dapat segera selesai agar seluruh siswa bisa kembali belajar dengan nyaman dan aman di sekolah. Dengan langkah cepat yang diambil oleh Bupati Pasuruan, mereka optimistis bahwa hak pendidikan para siswa SDN Jeladri 1 akan terjamin sepenuhnya.(DM)