![]() |
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Syamsul Hidayat, Wakil Bupati Shobih Asrori, Pengembang Danny Wahid, dan Ketua MWCNU Gus Bayhaqi hadir dalam buka puasa bersama di Grati./dok. JSN-ANS |
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM - Agenda buka puasa bersama (bukber) berlangsung di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Sabtu (15/3) lalu.
Agenda ini melibatkan Wakil Bupati Pasuruan Gus Shobih, Ketua DPRD Samsul Hidayat, Ketua MWCNU Gus Bayhaqi, dan Pengembang Properti Danny Wahid.
CEO Danny Wahid dari PT. Dewe Makmur Sejahtera sempat memberikan pernyataan terkait apa yang sedang didiskusikan bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) di Kabupaten Pasuruan ini.
"Kami bergerak di bidang properti dengan membangun perumahan di sini (Kabupaten Pasuruan). Kami membangun kawasan dengan total unit yang terbangun nanti sekitar 2.400 unit. Ada rumah subsidi, ada juga rumah yang non-subsidi," ujar Danny kepada JSN di lokasi.
"PT Dewe ini mencoba mengangkat pembangunan bagian Pasuruan timur, kalau yang Pasuruan barat sudah ramai. Jadi, tidak perlu difokuskan ke sana karena pembangunan di sana sudah berkembang," lanjutnya.
"Saya berpikir bagaimana kita bisa mengembangkan daerah di Pasuruan timur, tapi saya lihat banyak juga di Pasuruan Timur yang investasi. Mungkin nanti akan ada industri dan rumah sakit terbesar juga yang sudah terbangun di Pasuruan timur. Jadi, kami coba di sini untuk memohon dukungan pemerintah terhadap proyek ini. Terutama, untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi, kami nanti akan upayakan yang program FLPP," bebernya.
Danny berharap Pasuruan bisa merealisasikan BPHTB gratis untuk program rumah subsidi yang sudah ditandatangani SKB 3 Menteri.
"Saat ini di sini belum digratiskan, tapi itu sudah ditandatangani oleh menteri untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bahwa BPHTB-nya gratis," imbuhnya.
Menanggapi Danny, Wabup Pasuruan Shobih Asrori mengiyakan tentang adanya program pembebasan biaya BPHTB untuk rumah subsidi.
"Pemerintah daerah memang harus sinergi dengan pemerintah pusat. Itu (BPHTB gratis) merupakan program dari pemerintah pusat, kami juga sangat mendukung dalam kelancaran program tersebut," ucap Gus Shobih--panggilan akrabnya.
"Karena itu, mudah-mudahan nanti segera dieksekusi. Karena itu untuk masyarakat, dan biayanya lumayan (tinggi) kalau masyarakat yang berpenghasilan rendah membayarnya. Setidaknya itu sekitar 5 juta rupiah. Kalau yang mampu memang bisa saja membayarnya, tapi kalau yang rumah subsidi kan memang untuk MBR. Dan pada rumah subsidi, BPHTB tidak bisa dimasukkan ke dalam KPR, jadi mereka akhirnya harus bayar sendiri. Itu berat kalau bagi yang pas-pasan ekonominya. Maka dari itu, mereka butuh dukungan dari pemerintah daerah. Mudah-mudahan, bisa segera direalisasikan," tegas Danny.
"Betul. Di situlah nanti bantuan kami dari pihak pemerintah daerah untuk masyarakat, pasti akan dilakoni (dilakukan). Tapi memang butuh proses untuk mengeksekusinya," timpal Gus Shobih.
Perbincangan tentang program pembangunan di Kabupaten Pasuruan ini pun berlangsung guyub.
Mereka tampak sepakat dalam visi dan misi untuk membangun Kabupaten Pasuruan menjadi lebih baik ke depan.
Namun, tidak menutup kenyataan, bahwa dalam prosesnya akan membutuhkan waktu guna merealisasikan program-program yang dicanangkan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. ***
Penulis: YAN