Pelatihan ini bertujuan membentuk keseragaman silabus dan pemahaman dalam operasi SAR. Para peserta mendapatkan tiga materi utama, yaitu Medical First Responder (MFR), Water Rescue, dan Manajemen Posko, yang menjadi keterampilan dasar bagi relawan SAR dalam situasi darurat.
Salah satu peserta dari TRCC UM, Ilhan Widiasaputra, yang juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala Jonggring Salaka (JS), mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan aktivitasnya di divisi Olah Raga Arus Deras (ORAD).
"Di JS ada lima divisi olahraga alam bebas, salah satunya ORAD yang sering berkegiatan di alam, khususnya di sungai. Banyak faktor risiko kecelakaan yang bisa terjadi, sehingga saya butuh teknik Water Rescue yang mungkin belum ada di JS," ujar Ilhan.
Ia menambahkan bahwa meskipun beberapa materi Water Rescue sudah ada dalam pelatihan di JS, pelatihan dari FKP3MR memberikan wawasan tambahan, terutama dalam teknik dasar yang lebih sistematis sesuai standar Basarnas.
Selain Ilhan, Hamid, anggota TRCC UM lainnya, juga mengungkapkan kesannya terhadap pelatihan ini. Ia menilai pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis tetapi juga memperluas jejaring antarorganisasi potensi SAR.
"Pelatihan ini memberikan banyak ilmu dan pengalaman baru, terutama terkait pengelolaan posko dan teknik penyelamatan Kami merasa lebih siap jika suatu saat harus terjun dalam operasi SAR," jelas Hamid.
Dengan mengikuti pelatihan ini, TRCC UM berharap dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam berbagai kegiatan SAR, baik di lingkungan kampus maupun dalam skala yang lebih luas. Mereka juga berkomitmen untuk terus mengembangkan kapasitas tim dan berkontribusi dalam sinergi operasi SAR di Malang Raya.
Pewarta : Nur Hamid Abdissalam