Pasang iklan disini

 

Iris de Rouw Rampungkan Trial di Surabaya, Bakal Jadi Kiper Naturalisasi Pertama Timnas Putri Indonesia?

Admin JSN
01 Februari 2025 | 14.49 WIB Last Updated 2025-02-01T08:26:27Z
Iris de Rouw, calon penjaga gawang Timnas Putri Indonesia saat berlatih di Surabaya./Instagram @irisderouw

ROTTERDAM | JATIMSATUNEWS.COM - Iris de Rouw, kiper klub Liga Belanda Wanita, Sparta Rotterdam telah menuntaskan trial bersama Timnas Putri Indonesia di Surabaya dan kembali ke Rotterdam.

Latihan percobaan kepada calon kiper naturalisasi Indonesia ini dilakukan pada 21-30 Januari 2025 di Surabaya.

Iris de Rouw melakoni trial yang digelar Pelatih Timnas Putri Indonesia asal Jepang, Satoru Mochizuki saat pemusatan latihan kepada tim U17, U20, dan senior.

Artinya, momen ini sekaligus untuk mengundang Iris de Rouw mengikuti trial sebelum membuka peluang bagi PSSI untuk menaturalisasinya.

Sebab, Iris de Rouw memang hanya memiliki paspor Belanda meski memiliki garis keturunan Indonesia dari nenek pihak ibu.

Menurut kabar yang beredar dan diterima JSN, Iris de Rouw memiliki garis keturunan Kediri dan Lumajang dari nenek yang merupakan orang tua ibunya.

Maka, momen trial di Surabaya juga menjadi momen dirinya kembali ke tanah leluhurnya yang berasal dari Provinsi Jawa Timur.

Iris de Rouw merupakan penjaga gawang Sparta Rotterdam Vrouwen kelahiran 21 April 2005 dan bertinggi badan sekitar 180 cm.

Fakta menariknya, dia sempat menyanyikan lagu Anugerah Terindah karya Andmesh di dalam bus latihan ketika bersama rombongan Garuda Pertiwi.

Iris de Rouw menyanyikan lagu Andmesh, Anugerah Terindah di dalam bus saat latihan di Surabaya./Instagram @sembiringyosephine

Dirinya pun mengirim kode bahwa akan menjadi pemain naturalisasi berikutnya setelah Estella Loupatty dan Noa Leatomu.

"Kita Garuda! Betapa waktu yang luar biasa yang saya miliki di Surabaya! Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini dan pengalaman ini, dan ini akan saya bawa selamanya," ujar Iris melalui unggahan di akun Instagram-nya pada Jumat (31/1) kemarin.

"Terima kasih banyak kepada staf dan teman-teman untuk semuanya, yang telah membuat saya merasa seperti di rumah sejak awal," imbuhnya.

"Saya bersemangat untuk apa yang akan datang. Sampai jumpa lagi segera! Terima kasih--yang ditulis dengan Bahasa Indonesia," tandas Iris.

Iris de Rouw bersama pelatih kiper Mukti Ali Raja dan rekan-rekan barunya sesama penjaga gawang./Instagram @gadisasnanza

Dengan pesan tersebut maka menyiratkan bahwa Iris akan diproses naturalisasi untuk mendapat kewarganegaraan Indonesia.

Maka, dirinya berpotensi menjadi pemain naturalisasi ketiga setelah Noa dan Estella, sekaligus menjadi penjaga gawang naturalisasi pertama untuk Garuda Pertiwi.

Timnas Putri Indonesia saat ini sudah memulangkan lima pemain keturunan dari luar negeri. Yakni, Noa, Estella, Kayla Nafiza Ristianto, Sydney Sari Hopper, dan Katarina Matilda Putri Stalin.

Tiga nama terakhir pulang ke tanah air dari Amerika Serikat tanpa naturalisasi karena masih memiliki paspor Indonesia akibat salah satu orang tuanya masih memegang paspor Indonesia. Bahkan, kedua orang tua Kayla Ristianto masih WNI namun menjadi diaspora di Amerika Serikat.

Kehadiran pemain-pemain didikan luar negeri turut membantu performa Timnas Putri Indonesia membaik, termasuk mampu menjuarai Piala AFF Wanita 2024 di Laos.

Indonesia pun akan menjadi tuan rumah Piala ASEAN Wanita 2025 yang akan berisi tuan rumah Indonesia, Australia (belum terkonfirmasi), Kamboja, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Artinya, akan ada lima tim kuat di sepak bola putri AFF pada edisi 2025, yakni juara empat kali Thailand (45 dunia/13 Desember 2024), juara tiga kali Vietnam (37), juara dua kali Myanmar (55), dan juara 2022 Filipina (41).

Khusus Australia (peringkat 15 dunia), sebelumnya mereka mengirim tim kelompok umur, dan untuk edisi 2025 belum terkonfirmasi apakah menurunkan tim mudanya atau tim seniornya.

Sebagai informasi, Piala ASEAN Wanita 2025 adalah turnamen teratas di subkonfederasi AFF. Sedangkan, Piala AFF Wanita 2024 merupakan ajang kualifikasi untuk masuk ke Piala ASEAN dan menjadi edisi perdana.

Merujuk lawan-lawan yang lebih kuat dan sebagai tuan rumah, tak heran jika Indonesia (97 dunia) hendak memperkuat timnya dengan pemain diaspora didikan ekosistem sepak bola luar negeri.

Termasuk memperkuat sektor penjaga gawang yang memang membutuhkan pemain dengan postur tinggi agar dapat menjangkau bola atas dan tembakan ke tiang jauh.

Menarik untuk dinantikan kapan Iris de Rouw akan menjadi WNI dan memperkuat Timnas Putri Indonesia di kancah internasional. ***

Penulis: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Iris de Rouw Rampungkan Trial di Surabaya, Bakal Jadi Kiper Naturalisasi Pertama Timnas Putri Indonesia?

Trending Now