Pasang iklan disini

 

Pro - Kontra Mahasiswa dan LP3M dalam Acara Studium Generale KKN 2025

Eko Rudianto
18 Februari 2025 | 14.11 WIB Last Updated 2025-02-18T08:23:00Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pada tanggal 17 Februari 2025, acara Studium Generale Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 diselenggarakan di kampus, dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Bu Siti Aisyah, panitia KKN yang diwakili oleh Bu Nurhayati, Ketua LP3M A. Atho' Lukman Hakim M.Sc, dan beberapa dosen, serta seluruh mahasiswa semester 6. Acara tersebut dimulai dengan pembukaan oleh MC, diikuti dengan lagu Indonesia Raya dan sholawat.

Sesi utama acara tersebut adalah materi sosialisasi tentang konsep KKN-T yang dibawakan oleh Sekretaris LP3M, Fitriyah Mahdali, M.Pd, dan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai PAR berbasis maqosid syariah serta konsep desa maslahah yang disampaikan oleh Ketua LP3M, A. Atho' Lukman Hakim M.Sc.

Namun, saat acara berlangsung, muncul pro dan kontra terkait pembahasan yang disampaikan, yang memuncak pada interaksi antara Ketua LP3M dengan salah seorang mahasiswa. Nico Yanuar Rahman, mahasiswa dari Program Studi Akhwalus Syakhsiyah semester 6, mengajukan dua pertanyaan yang mengundang perhatian.

Nico Yanuar Rahman menuturkan “KKN ini tujuannya adalah kemaslahatan masyarakat berbasis Maqosid Syariah, dan rumusan masalahnya njenengan sampaikan dicari oleh dua aspek, yaitu mahasiswa dan masyarakat. Bagaimana kemaslahatan ini bisa ditemukan titik tengahnya, maslahat versi masyarakat dan maslahat yang dibawa oleh mahasiswa yaitu maqosid syariah? Bagaimana kalau tidak sesuai dengan masyarakat, apakah tetap dengan menggunakan kemaslahatan maqosid syariah?”

Kemudian pertanyaan kedua adalah, “KKN ini untuk siapa? Kalau untuk masyarakat kenapa yang memberi nilai ini kampus bukan masyarakat ? Kalau untuk nama besar kampus, kenapa tidak dinaungi kampus saja, malah mahasiswa wajib membayar kepada kampus?” 

Setelah pertanyaan diungkapkan, hal ini menimbulkan respon positif kepada para mahasiswa lain dibuktikan dengan tepuk tangan yang meriah dari mahasiswa dan sebagian dosen yang menandakan para mahasiswa pro terhadap gagasan Niko.

Namun, jawaban yang diberikan oleh Ketua LP3M justru menimbulkan ketegangan. Alih-alih memberikan penjelasan, A. Atho' Lukman Hakim M.Sc justru memberikan tanggapan yang dinilai tidak sejalan dengan harapan mahasiswa. “Kamu itu pakek logika dagang untung rugi! Kalau nggak mau KKN, yasudah nggak usah KKN. KKN ini pengabdian kepada Allah dan Rasulullah,” jawabnya dengan nada yang lebih emosional.

Pernyataan tersebut membuat sejumlah mahasiswa yang hadir merasa bingung dan kecewa. Sebagian merasa bahwa pertanyaan yang diajukan bukan untuk menyerang, melainkan untuk mencari pemahaman lebih dalam terkait konsep yang dijelaskan, terutama mengenai hubungan antara kemaslahatan versi mahasiswa dan masyarakat dalam kerangka maqosid syariah. Apalagi, banyak yang merasa bahwa jawaban yang diberikan lebih menyerang pribadi mahasiswa ketimbang menjawab substansi pertanyaan ungkap penulis Anonim.

Penulis anonim menjelaskan bahwa, Insiden ini memicu diskusi di kalangan mahasiswa mengenai peran LP3M dalam memberikan ruang diskusi yang sehat dan terbuka. Beberapa mahasiswa mempertanyakan sikap Ketua LP3M yang terkesan kurang menerima kritik atau masukan. Mereka berharap adanya klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut mengenai konsep KKN yang disosialisasikan, agar tujuan dari KKN ini lebih mudah dipahami dan diterima oleh semua pihak yang terlibat, baik mahasiswa maupun masyarakat.

Acara Studium Generale yang seharusnya menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan memperdalam pemahaman mengenai KKN-T 2025, akhirnya meninggalkan kesan yang berbeda bagi sebagian mahasiswa. Mereka berharap ke depan, interaksi antara pihak kampus, mahasiswa, dan LP3M bisa lebih terbuka, saling mendengarkan, dan memberikan ruang untuk dialog yang konstruktif demi kemajuan bersama.





Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pro - Kontra Mahasiswa dan LP3M dalam Acara Studium Generale KKN 2025

Trending Now