Pasang iklan disini

 

PK IPNU IPPNU UIN Malang Gelar Talkshow Wasathiyah Hadirkan Ustadz Halimi Zuhdy dan Ustadz Syahril Siddik

Admin JSN
22 Februari 2025 | 16.03 WIB Last Updated 2025-02-22T13:55:13Z

 

Ketua RMI Kota Malang, Ustadz Halimi Zuhdy, dan Wakil Ketua Tanfidziyah PCI NU Belanda, Ustadz Syahril Siddik, hadir sebagai narasumber dalam Talkshow Wasathiyah yang digelar oleh PK IPNU IPPNU UIN Malang di Halaqoh Ma'had UIN Malang, Sabtu (22/2/2025).

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) yang jatuh pada 31 Januari lalu masih terus diperingati, salah satunya oleh PK (Pimpinan Komisariat) IPNU IPPNU UIN Malang. 

Mengundang 2 narasumber penyelenggara menggelar acara talkshow bertajuk Talkshow Wasathiyah dengan tema "Menjejak Tradisi, Menatap Globalisasi: Membangun Pemuda NU yang Berdaya dan Berbudaya". Sabtu, 22 Februari 2025, bertempat di Halaqoh Ma'had UIN Malang.

Dua narasumber utama, yakni:

  • Ustadz Dr. Halimi Zuhdy, M.Pd., M.A. – Ketua RMI Kota Malang Tahun 2025

  • Ustadz Syahril Siddik, S.S., M.A., Ph.D. – Wakil Ketua Tanfidziyah PCI NU Belanda 2013-2021

Sebagai moderator, Muhammad Riyadi Nugroho, Wakil Ketua IV PK IPNU UIN Malang, memandu jalannya diskusi, interaktif. 

Sesi diskusi, berbagai pertanyaan menarik diajukan oleh para peserta. Salah satunya dari Dimas, mahasiswa asal Malang, yang menanyakan tentang fenomena seseorang yang tidak melaksanakan salat namun tetap aktif dalam kegiatan keagamaan.

Ustadz Halimi Zuhdy menanggapi dengan menjelaskan pentingnya konsep li ta’arofu (saling memahami). Menurutnya, seseorang yang cerdas adalah yang mampu memahami tanda-tanda di sekitarnya, termasuk dalam berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki beragam tradisi. Ia juga menegaskan bahwa dalam menghadapi perbedaan, yang paling aman adalah keluar dari perdebatan yang tidak perlu (al-khuruju minal khilaf mustahabbun).

Menanggapi isu pengucapan selamat Natal, Ustadz Halimi Zuhdy menegaskan bahwa ia memilih untuk tidak mengucapkan, bukan karena merasa terpengaruh, tetapi karena mengambil langkah yang lebih aman. 

"Keputusan dalam bersikap terhadap perbedaan haruslah didasarkan pada pemahaman dan bukan sekadar fanatisme," ucap Ustadz Halimi.

Diskusi juga menyentuh fenomena perubahan budaya dalam praktik keislaman. Ustadz Halimi Zuhdy menyayangkan adanya praktik keagamaan yang dicampur dengan hal-hal yang kurang pantas, seperti sholawatan yang disertai dengan tarian yang berlebihan.

Sementara itu Ustadz Syahril Siddik membahas mengenai tantangan mempertahankan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat global, terutama dalam konteks seperti diaspora Muslim di Eropa.  

" Menjaga prinsip dalam berinteraksi dengan budaya lain merupakan bagian dari konsep wasathiyah dalam Ahlussunnah wal Jama’ah," ucap Ustadz Syahril Siddik.

Ustadz Syahril Siddik menegaskan bahwa dalam konteks Islam, wasathiyah adalah sikap seimbang yang menempatkan tradisi sebagai stimulus dalam kehidupan beragama.

Ketua PK IPNU UIN Malang, Ahmad Hadik Masyhadi, dalam wawancara menyatakan kebanggaannya terhadap antusiasme peserta dalam acara ini. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung untuk meningkatkan pemahaman generasi muda NU tentang nilai-nilai Islam dan tantangan globalisasi.

Selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, para peserta juga menerima E-sertifikat, konsumsi, serta doorprize menarik. Acara ini menjadi wadah refleksi bagi pemuda NU dalam menjaga tradisi sekaligus menyongsong era globalisasi dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang moderat.

Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Malang Prof. Amka dan para pemenang lomba menulis esai.


Bukan hanya talk show acara juga diwarnai dengan pembagian hadiah bagi para pemenang Lomba Menulis essay berhadiah trophy ketua LP Ma'arif Kabupaten Malang.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PK IPNU IPPNU UIN Malang Gelar Talkshow Wasathiyah Hadirkan Ustadz Halimi Zuhdy dan Ustadz Syahril Siddik

Trending Now