Pewarlami Membatik di Kebun Raya Purwodadi, Bentuk Pengurus Berharap Dukungan Pemerintah
PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Komunitas Pegiat Pewarna Alami (Pewarlami) Kabupaten Pasuruan menggelar acara pembentukan pengurus di Kebun Raya Purwodadi, Minggu (23/2). Acara ini dihadiri oleh 20 an peserta, terdiri dari berbagai pegiat batik di wilayah Kabupaten Pasuruan dan seorang dari Singosari Kabupaten Malang.
Setelah satu tahun berdiri, Pewarlami mengalami perkembangan pesat dan dinilai perlu memiliki kepengurusan resmi untuk mendukung kelangsungan dan pertumbuhan komunitas ini.
Mira, perwakilan dari Kecamatan Purwosari, menyatakan pentingnya pembentukan pengurus Pewarlami.
“Semoga Pewarlami ke depan semakin baik, jadi memang harus dibentuk kepengurusan. Saya diutus untuk bisa mendampingi kegiatan ini dan merupakan salah satu kebanggaan Kecamatan Purwosari. Pewarlami juga akan jadi cikal bakal kebanggaan Pasuruan nantinya. Hak cipta dan hak paten desain Pewarlami akan diuruskan dan sudah menggandeng Dinas Pariwisata. Untuk tahun 2025 dan 2026, batik akan menjadi prioritas UMKM dari Bupati Pasuruan dengan anggaran yang harus disalurkan. Intinya, pemerintahan mendukung penuh produk batik,” ungkapnya.
Dalam ajang event batik yang diadakan Kabupaten Pasuruan baru-baru ini, Pewarlami berhasil meraih juara 2 dan harapan 2. Hal ini membuktikan eksistensi dan kualitas produk batik ramah lingkungan yang mereka usung. Pewarlami berkomitmen untuk menciptakan batik berbahan pewarna alami yang lebih ramah lingkungan dan berbasis bahan-bahan dari alam.
Acara yang berlangsung di Kebun Raya Purwodadi ini dibuka dengan sambutan dari berbagai pihak, diikuti oleh pembentukan kepengurusan, praktik mendesain batik, sesi ramah tamah, dan diakhiri dengan penutupan.
Hendrawati, seorang pegiat batik asal Singosari, turut memberikan pandangannya mengenai pewarna alami. “Sebenarnya saya sangat berminat dengan pewarna alam, hanya saja pesanan selama ini memang kebanyakan menggunakan pewarna sintetis. Semoga dengan bermitra dengan Pewarlami, batik pewarna alami dapat semakin dikenal oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Yuli Tanti, yang terpilih menjadi Ketua 2 Pewarlami, menegaskan pentingnya legalitas bagi komunitas ini.
“Untuk ke depan akan diajukan legalitas. Manfaatnya adalah organisasi akan diakui, bisa dilibatkan dalam kegiatan kepemerintahan, dan bisa mendapatkan pendanaan untuk menunjang perkembangan organisasi,” jelasnya.
Yuli menyebut dengan adanya kepengurusan yang baru dibentuk serta dukungan dari pemerintah, Pewarlami diharapkan mampu menjadi pelopor batik pewarna alami di Kabupaten Pasuruan dan terus berkembang menjadi kekuatan baru dalam dunia batik nasional. Nov