Pasang iklan disini

 

Petuah KH Khoiron Syakur yang Selalu Diingat Gus Wildan, Jadi Pejuang Tak Boleh Purikan

Admin JSN
11 Februari 2025 | 10.56 WIB Last Updated 2025-02-11T07:42:34Z

 

Gus Wildan, pembina Yayasan Wahid Hasyim Bangil, Pasuruan mengenang petuah berharga sang ayah./dokpri untuk JSN

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Gus Wildan, pembina Yayasan Wahid Hasyim Dermo Bangil, Kabupaten Pasuruan, mengenang salah satu petuah berharga dari sang ayah, KH Khoiron Syakur.

 "Jadi pejuang ojo purikan," begitu yang sering diucapkan oleh KH Khoiron Syakur kepada anaknya, yang berarti jadi pejuang jangan suka mengambek (merajuk).

Nasihat ini membekas dalam hati Ahmad Wildan Amrullah, alias Gus Wildan. Terutama dalam perjalanan hidup dan perjuangannya membina Yayasan Wahid Hasyim yang memiliki lembaga pendidikan mulai PAUD, KB, TK, SD, MTs, MA, SMK, dan tentu saja Pondok Pesantren Putri dengan nama yang sama; Wahid Hasyim.

Meneladani sang ayah, Gus Wildan pun pernah mengenyam pendidikan di berbagai tempat mulai dari Al-Fatah Singosari Malang untuk jenjang SMP, Nurul Jadid Paiton, Sunan Drajat Lamongan, hingga Sarang Rembang.

Dia juga sempat belajar di Dalwa selama tiga bulan sebagai persiapan untuk melanjutkan ke Yaman meskipun tidak pernah terwujud.

Dia kemudian melanjutkan penuturannya dalam mengenang KH. Khoiron Syakur. Menurutnya, sosok Sang Ayah bukan pribadi yang suka memanjakan anak jika dinilai dari sambang ke pesantren saat dirinya nyantri.

"Selama mondok saya hanya satu kali disambangi bapak," ujarnya.

Menurutnya disamping kesibukan sang ayah, juga karena memang bukan kebiasaan KH. Muhammad Khoiron Syakur untuk menengok. Ini menurut Gus Wildan agar tidak gampang kangen rumah dan sang anak fokus belajar. 

Gus Wildan mengisahkan ketika pertama kali mondok, ia diantar oleh sang ibu Bunyai Siti Aisyah atau biasa dipanggil Nyai Is. KH Khoiron Syakur. Sang ibu menegaskan, anak-anaknya tidak boleh sering pulang dan jarang disambangi, agar bisa belajar mandiri. 

“Itu semua karena Abah ingin saya benar-benar belajar hidup tanpa banyak bergantung pada orang lain,” kenang Gus Wildan.

Dengan pendidikan ala KH. Khoirun Syakur tersebut Gus Wildan menjadi pribadi tangguh yang sukses membina Pondok Pesantren juga lembaga Wahid Hasyim hingga sebesar ini.

Memiliki ribuan santri juga ribuan siswa di sekolah formal. Salah satu yang terdepan di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. ***

Penulis: ANS

Editor: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Petuah KH Khoiron Syakur yang Selalu Diingat Gus Wildan, Jadi Pejuang Tak Boleh Purikan

Trending Now