![]() |
Profesor Ilfi Nur Diana ungkap tujuan mulia di balik pembangunan Kampus 3 UIN Malang di Batu meski harus membutuhkan dana triliunan rupiah./dok. JSN-ANS |
BATU | JATIMSATUNEWS.COM - Pembangunan Kampus 3 UIN Malang di Batu menelan biaya triliunan rupiah.
Seperti yang diketahui, Kampus 3 UIN Malang dibangun di lahan seluas 120 hektare di Batu, Jawa Timur, dengan tampilan gedung membentuk lafaz Basmalah.
Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Malang, Prof. Hj. Ilfi Nur Diana membeberkan proses dan progres pembangunan ini beserta tujuan dari pembangunan kampus 3.
"Total luas lahan kampus 3 UIN Malang adalah 120 hektare, dengan 20 hektare untuk hutan kampus karena kami ingin mengembangkan konsep Green Campus. Maka lingkungan alamnya kami rawat dengan baik. Jadi, kami ingin bersahabat dengan alam," buka Profesor Ilfi saat dikunjungi JSN di kantornya (11/2).
UIN Malang menyediakan 20 hektare untuk penanaman dan direncanakan juga untuk satwa, serta sumber-sumber air yang akan dirawat dengan baik. "Dalam proses ini juga sudah ada surat dari Pemkot Batu untuk 20 hektare hutan kampus," sambungnya mengenai legalitas tata kelola lahan tersebut.
Pada lahan 100 hektare, akan dikembangkan untuk menjadi kawasan pendidikan yang harapannya akan menjadi yang terbaik di Indonesia atau setidaknya hingga Asia Tenggara, lanjut Ilfi.
![]() |
Maket Kampus 3 UIN Malang dengan tampilan seperti lafaz Bismillahirrahmanirrahim./dok. UIN Malang |
"Berdasarkan maketnya, kita bisa melihat bangunannya akan membentuk Bismillahirrahmanirrahim (basmalah). Untuk gedung Ar Rahim sudah selesai pembangunannya dan menelan biaya sebesar Rp 1 triliun," kata Ilfi.
Lalu, untuk desain Ar Rahman beserta mahadnya, pihaknya sudah mendesain dan dengan estimasi biaya pembangunan Rp 1,7 triliun. "Kami belum tahu dananya dari mana nanti, tetapi akan kami upayakan," lanjutnya.
Ilfi mengatakan, fasilitas pendidikan ini tujuannya murni untuk anak bangsa. "Karena pada sistem pendidikan kami ada ma'had (pesantren mahasiswa) juga yang di dalamnya untuk pendidikan karakter," ungkapnya.
Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa dipisahkan dari pendidikan formal. Karena, pendidikan karakter bukan seperti mata pelajaran pada umumnya, tetapi tentang pembiasaan. Pembiasaan hidup 24 jam di mahad kemudian akan menjadi penting dalam sistem pendidikan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
"Semua PTKIN kemungkinan tidak semuanya mempunyai ma'had. Ada yang punya, tetapi tidak bisa dikembangkan seperti di UIN Malang," lanjutnya.
Ia mengatakan, di UIN Malang, pembelajarannya terintegrasi antara kuliah dengan mahad. Jadi, ada proses yang harus dilalui saat kuliah secara formal dan itu harus ditempuh juga di mahad. Inilah mengapa UIN Maliki Malang ingin mengembangkannya juga di Kampus 3.
"Seperti yang sempat diperlihatkan dalam peresmian gedung Ar Rahim dan ma'hadnya bersama Menag, itu terdapat gedung sebelah kiri yang khusus untuk ma'had yang di dalamnya berisi fasilitas yang menunjang kebutuhan mahasiswa UIN Malang di kampus 3. Lalu, sebelah kanan merupakan gedung kawasan pendidikan," jelasnya.
Ada gedung untuk Fakultas Kedokteran dan data center, yang kemudian di lantai 2 akan ada mini museum yang berisi tentang peradaban Islam. Nanti akan menjadi kawasan edupreneur dan kawasan wisata. "Jadi bisa menjadi wadah pendidikan, pendapatan, dan semua orang juga bisa datang ke lokasi tersebut," tambahnya.
Kemudian, ada juga gedung untuk empat program studi yang menjadi cikal bakal Fakultas Teknik di kampus 3 UIN Malang. Yaitu, Prodi Teknik Lingkungan, Teknik Industri, Teknik Sipil, dan Teknik Mesin. "Untuk sementara, mahasiswanya yang menempati kampus ini masih belum banyak, dan nanti mahasiswa dari fakultas lain juga akan pindah ke kampus 3," tutur Ilfi.
Menurut Guru Besar UIN Malang Bidang Sumber Daya Manusia ini, dengan pembangunan kampus 3 UIN Malang akan membuat akses pendidikan bagi masyarakat seluruh Indonesia akan lebih besar lagi.
"Selama ini peminat UIN Malang tiap tahun hampir 80 ribu. Dulu pernah sekitar 90 ribu, lalu turun saat pandemi Covid-19 menjadi 80-an ribu. Tetapi, dari sekian banyak peminat tersebut yang bisa diterima tiap tahun hanya 3.500 mahasiswa," beber Ilfi.
Kemudian, UIN Malang membangun mahad yang membuat mereka bisa menambah penerimaan mahasiswa menjadi 1.500 orang, dan bertambah 4 ribu usai menambah gedung. Maka, total penambahan penerimaan mahasiswa UIN Malang sekarang mencapai 5.500 pelajar.
"Kalau bukan kami yang melakukannya, siapa lagi? Dan kalau tidak sekarang, kapan lagi," serunya.
Artinya, UIN Malang akan memaksimalkan akses pendidikan kepada anak bangsa dengan integrasi antara mahad dengan perguruan tinggi.
Mereka juga ingin membentuk pola pendidikan yang mengantarkan anak-anak bangsa ini mendapat pengetahuan tinggi dan karakter dengan nilai-nilai agama yang tinggi.
Kampus yang bernama STAIN Malang ini juga menerima mahasiswa internasional, ini yang mendorong mereka untuk memasang standar internasional juga. "Termasuk dengan mahad santrinya tersebut agar mereka nyaman di sini," imbuhnya.
Menurut pemaparan Ilfi di gedung mahad ada rooftop yang terdapat kafe. Mahasiswa bisa belajar di sana juga seperti sedang belajar di kafe yang ada di luar. Meski tetap ada di mahad, mereka bisa betah karena suasananya seperti ketika belajar di luar.
"Sampai malam pun tidak apa-apa. Apalagi pemandangannya juga bagus untuk pagi, siang, sore, bahkan malam. Kemarin Pak Menteri (Nasaruddin Umar) juga buka puasanya di sana," imbuhnya.
Menyinggung rencana wadah wisata, menurut Ilfi hal itu masih belum bisa diwujudkan dengan segera karena perhitungan skala prioritas.
"Gedung ini (Ar Rahim) masih 85 persen. Maka kami harus selesaikan dulu, dan menentukan prioritasnya dulu. Ada yang jangka pendek dan jangka panjang. Ini untuk Ar Rahim yang akan selesai tahun ini," jelasnya.
Tahap selanjutnya menurut Ilfi adalah pemenuhan fasilitas, sarana-prasarana, dan laboratorium. Tahap ini juga membutuhkan dana yang besar.
"Jadi, bukan sekadar gedungnya bagus tetapi tidak ada isinya. Karena ini nanti tujuannya tetap untuk sarana pendidikan yang lancar dan berkualitas," lanjutnya.
Fasilitas dan segala sarana pendidikan di mahad juga akan dan harus semaksimal mungkin agar para mahasiswa nyaman dan tidak stres.
"Apalagi kalau fakultasnya kedokteran, dengan intensitas belajarnya, praktiknya, dan sebagainya. Maka, perlu dibuat mahad yang nyaman agar masih ada sarana untuk healing," imbuhnya.
Mengenai fasilitas yang menunjang Fakultas Kedokteran, rumah sakit UIN Malang dikembangkan di kampus 2. "Jadi, kami sudah punya masterplan untuk desain kampus 1, kampus 2, kampus 3, dan kampus 4. Maka, siapa pun rektornya, ini sudah ada desainnya jadi silakan dilanjutkan," bebernya.
Ilfi mengatakan jika Senin (10/2) lalu, dirinya menjelaskan desain untuk Ar Rahman kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar yang berkunjung ke UIN Malang.
"Jadi, dipakai apa pun nanti bisa dikembangkan di gedung tersebut. Sehingga, mudah-mudahan nanti ada funding (pendanaan) atau ada PHLN (Pinjaman dan Hibah Luar Negeri) dari luar yang bisa membantu mewujudkan ini," harapnya.
"Maka dari itu, selain segala upaya dari UIN Malang, kami juga membutuhkan doa dari wali mahasiswa, mahasiswa, dan masyarakat umum agar tujuan dari pembangunan fasilitas pendidikan ini dapat menjadi mungkin untuk terwujud," tandas Profesor Ilfi. ***
Penulis: YAN