Pasang iklan disini

 

Ning Shofiyah, Nenek KH Choiron Syakur yang Pandai Mengaji dan Bahasa Belanda

Admin JSN
19 Februari 2025 | 09.54 WIB Last Updated 2025-02-19T09:31:09Z
Gus Rofik, saudara Gus Wildan dan Ning Ririn, ungkap salah satu kisah tentang leluhurnya, yakni Ning Shofiyah yang pandai mengaji dan berbahasa Belanda./dok. JSN-ANS

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Ning Shofiyah, nenek KH. Choiron Syakur yang pandai mengaji dan berbahasa Belanda.

Sosok Ning Shofiyah juga menjadi figur penting dalam cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kisah tentang Ning Shofiyah ini dituturkan Gus Rofik, saudara Gus Wildan dan Ning Ririn dari ibu berbeda.

"Ibunya Abi (KH Choiron Syakur) tiga bersaudara, yakni Mbah Ning Shofiyah, Mbah Ning Aisyah, Mbah Kyai H. Abdul Razak," ungkap Gus Rofik.

Menurut Rofik, Ning Shofiyah dan Ning Aisyah sama-sama pandai mengaji. Menariknya lagi, Ning Shofiyah fasih berbahasa Belanda.

Kemampuan berbahasa Belanda ini menguntungkan bagi pesantren yang menjadi tempat mengajinya kala itu.

Sebab, tempat mengaji Ning Shofiyah menjadi salah satu tempat pengajian yang pada masa kolonial Belanda bersertifikat. Ini menjadikan tempatnya legal menurut pemerintahan Belanda.

"Tempat pengajian Mbah Ning Shofiyah ada suratnya (legal). Mungkin, karena tempatnya dianggap tempat mengaji kaum perempuan, maka tidak mungkin akan menjadi pejuang--melawan Belanda," imbuh Rofik.

Kelebihan berbahasa Belanda juga membuat Ning Shofiyah disegani orang Belanda di tanah Pasuruan.

Pada suatu waktu, Abdul Syukur yang merupakan anak dari Ning Aisyah dan Marzuki pernah dicurigai Belanda sebagai mediator penyelundupan senjata melalui tempat berjualannya.

Tetapi, sebelum penggeledahan, orang Belanda diberitahu seseorang yang mengenal latar belakang Syukur sebagai keponakan Ning Shofiyah.

"Dia anaknya (keponakannya) Bu Shofiyah," ucap Gus Rofik menirukan kisah leluhur yang pernah dia dengar kala itu.

Maka, penggeledahan batal dilakukan, apalagi setelah itu Ning Shofiyah segera menemui pihak Belanda. Perkara pun selesai.

Selain dikenal pandai mengaji dan fasih berbahasa Belanda, Ning Shofiyah juga dikenal kaya raya. Sebab, dirinya juga mendapat hibah harta tanah dan rumah dari suaminya yang baik-baik.

Menurut Gus Rofik, Ning Shofiyah menikah setidaknya dua kali. Yakni, dengan orang keturunan Arab di Wetan Alun Pasuruan dan orang kaya dari Dermo Pasuruan, yang seingat Rofik bernama Wiro Suprapto.

Hanya saja, dari pernikahan yang pernah dijalani Ning Shofiyah, semuanya tidak menghasilkan keturunan.

Walau demikian, watak keibuannya dalam mengayomi keluarga besarnya diakui Gus Rofik sangat luar biasa.

"Mbah Ning Shofiyah paling kaya, termasuk punya pekarangan yang kemudian menjadi pondok pesantren itu (PP KHA Wahid Hasyim). Jadi, tanahnya semula milik Mbah Ning Shofiyah lalu diberikan kepada cucu-cucu keponakannya," beber Rofik.

Ini menjadikan Ning Shofiyah sebagai salah seorang leluhur dari Ponpes KHA Wahid Hasyim yang patut diteladani.

Ia mampu menguasai keterampilan yang dibutuhkan pada masa itu yakni berbahasa Belanda, yang pada akhirnya dapat menghasilkan diplomasi yang baik untuk tempat tinggalnya.

Kemudian, tentu saja sebagai seorang santriwati, kemampuan mengajinya juga tak diragukan. Seperti yang dimiliki Ning Aisyah, ibu KH. Choiron Syakur.

Lalu, meski tidak punya keturunan, sikap dermawannya dan penuh kasih tetap selayaknya seorang ibu. Ia menganggap keturunan dari saudara-saudaranya seperti anaknya sendiri.

Kisah inspiratif ini diperoleh JSN ketika mengunjungi langsung kediaman Gus Rofik di Bangil dalam rangka mengabadikan perjuangan KH Choiron Syakur dalam menegakkan ajaran agama Islam melalui Yayasan dan Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil, Pasuruan. ***

Penulis: YAN

Baca juga: Petuah KH Choiron Syakur yang Selalu Diingat Gus Wildan, Jadi Pejuang Tak Boleh Purikan

Gus Wildan Ungkap Fakta Menarik Awal Mula Berdirinya Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil

Ning Ririn Kenang Sang Ayah, KH Choiron Syakur yang Berwatak bak Shiratal Mustaqim

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ning Shofiyah, Nenek KH Choiron Syakur yang Pandai Mengaji dan Bahasa Belanda

Trending Now