Pasang iklan disini

 

Mimpi Internasional, Kan Jabung Siapkan Model Peternakan Milenial dan Kemitraan Berkelanjutan

Anis Hidayatie
18 Februari 2025 | 17.09 WIB Last Updated 2025-02-19T08:33:29Z


Pengurus Kan Jabung bersama para pemenang lomba membuat judul peserta gathering media.

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: 18 Februari 2025 – Kan Jabung, koperasi pertanian yang awalnya merupakan KUD, terus berkembang menjadi pilar utama dalam sektor peternakan dan pertanian. Dalam pertemuan dengan 35 awak media di CafΓ© Gingsul, Jalan Ijen, Presiden Direktur Kan Jabung, Eva Marilianti, menyampaikan bahwa koperasi ini telah tumbuh dari 79 anggota menjadi 89 anggota dalam satu dekade terakhir.

"Salah satu fokus utama Kan Jabung adalah mengembangkan peternakan sapi perah sebagai sumber mata pencaharian berkelanjutan bagi anggotanya. Saat ini, Kan Jabung menaungi 2.359 peternak sapi perah, dan meskipun sempat terdampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mereka kini tengah dalam tahap pemulihan," ujar Eva.


Untuk mendukung peternak sapi perah dan petani tebu, Kan Jabung mendirikan berbagai unit bisnis, termasuk sarana produksi ternak dan Feed Mill dengan kapasitas 200 ton per bulan. Selain itu, mereka juga mengembangkan sistem simpan pinjam untuk anggota serta mendirikan BPRS yang kini melayani kebutuhan masyarakat luas.

'Sejak 2010, koperasi ini mulai membangun usaha pengolahan susu dengan mendirikan dua unit produksi antara lain Unit pengolahan susu pasteurisasi dan PT Jabung, yang mengolah hasil tebu menjadi produk bernilai tambah," jelas Eva

Dengan konsep "ngebon dulu", Kan Jabung memberikan kemudahan akses bagi peternak untuk memenuhi kebutuhan harian sebelum hasil produksi mereka siap dijual.

Tahun 2024-2025, Kan Jabung menargetkan ekspansi besar-besaran di sektor ritel. Dari awalnya hanya memiliki 32 gerai, kini mereka berambisi memperluas hingga 350 gerai, dengan tujuan utama membangun ritel berbasis desa untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Saat ini, Kan Jabung telah memiliki 15 mitra bisnis dan menargetkan untuk menjadi koperasi dengan core bisnis berskala internasional. Dengan omzet mencapai Rp400 juta, mereka bertekad mencetak lebih banyak petani dan peternak profesional yang berorientasi pada bisnis.

Salah satu program unggulan yang akan dijalankan adalah konsep farm milenial, dengan mendatangkan 200 ekor sapi perah impor dari Australia. Ke depan, sistem beternak akan lebih terstruktur dengan model farming bersama, di mana pengelolaan dilakukan oleh tenaga profesional, sementara peternak tetap mendapatkan manfaat dari hasil produksi.

Selain itu, Kan Jabung juga akan menghidupkan kembali sistem kemitraan seperti 35 tahun yang lalu, dengan model pembiayaan berbasis kerja sama. Mereka menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga amil zakat dan CSR, untuk membantu peternak memiliki sapi perah kembali setelah terdampak PMK.

Dalam rencana jangka panjang hingga 2027, Kan Jabung menargetkan 100% produksi susu terserap oleh MBG, sebuah langkah strategis untuk memperkuat rantai bisnis sapi perah. Menurut Pak Saiful, ada berbagai model bisnis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan sapi perah.

Sebagai organisasi koperasi berbasis community development, Kan Jabung memastikan bahwa pengembangan usaha mereka tidak dilakukan secara sporadis, tetapi terarah dan berkelanjutan. Mereka juga terus memberikan dukungan bagi UMKM, sejalan dengan visi besar menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan mandiri.

Dengan berbagai langkah inovatif ini, Kan Jabung siap menjadikan peternakan dan pertanian sebagai sektor yang tidak hanya berdaya saing tinggi, tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ans

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mimpi Internasional, Kan Jabung Siapkan Model Peternakan Milenial dan Kemitraan Berkelanjutan

Trending Now