Pasang iklan disini

 

Menteri Agama Nasaruddin Umar Kunjungi UIN Malang, Luncurkan Pusat Studi Pengembangan Pesantren dan Beri Kuliah Umum

Admin JSN
10 Februari 2025 | 22.51 WIB Last Updated 2025-02-11T15:01:09Z
Menteri Agama, Nasaruddin Umar luncurkan PSP2K UIN Malang dan beri kuliah umum tentang hakikat menjadi lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman./dok. UIN Malang

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengunjungi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang atau yang dikenal dengan nama UIN Malang.

Kunjungan Menag Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., berlangsung pada Senin, 10 Februari 2025 dan disambut Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA., beserta para wakil rektor.

Menag Nasaruddin dalam kunjungannya melakukan peluncuran Pusat Studi Pengembangan Pesantren dan Kawasan (PSP2K) serta memberikan kuliah umum (halaqah).

Pada halaqah-nya, Nasaruddin menekankan aspek profesionalisme dalam menjalankan tugas di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Termasuk dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.

Menurutnya, kampus-kampus di bawah Kementerian Agama (Kemenag) harus memiliki visi yang jelas, dengan meneladani apa saja yang dilakukan Tuhan.

"Tuhan punya blueprint, maka kita yang diberikan akal tidak boleh tanpa memiliki tujuan yang jelas," ujarnya.

Nasaruddin menambahkan, keberhasilan sebuah perguruan tinggi tidak hanya diukur dari Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), gedung megah, atau peringkat dunia. Namun, yang lebih penting adalah sejauh mana UIN Maliki Malang mampu menyatu dengan masyarakat dan memberikan manfaat nyata.

Termasuk mengajak kampus seperti UIN Malang untuk tidak terjebak dalam formalitas semata, tetapi dapat memegang teguh nilai-nilai Islam.

"Sebesar apa pun anggaran yang dihabiskan, jika tidak menghasilkan moral yang baik, maka itu tidak berhasil," ucapnya.

Ia juga mengingatkan, perguruan tinggi yang bernama UIN bukan sekadar lembaga pendidikan akademik biasa.

Huruf "I" yang merujuk pada Islam dalam UIN--Universitas Islam Negeri--harus menjadi identitas dan tanggung jawab.

Dengan demikian, mahasiswa yang dihasilkan harus cerdas secara akademik dan memiliki akhlak seperti Syekh Maulana Malik Ibrahim, yang dikenal dengan kesalehannya dalam berdakwah dan membangun masyarakat.  

Nasaruddin juga mengingatkan tentang pentingnya keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, yang terkonsep dalam eco-theology.

Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar mendapat cinderamata dari rektor UIN Prof. Dr. KH. Zainuddin./dok. JSN-ANS

Perihal keilmuan, ia mengingatkan tentang keharusan adanya integrasi ilmu bukan sekadar menempelkan ayat-ayat Alquran pada teori sains, tetapi harus memahami filosofi ketuhanan dalam setiap disiplin ilmu.

"Mari kita ciptakan konsep integrasi keilmuan yang sejati. Bukan sekadar ayatisasi sains, tetapi bagaimana nilai ketuhanan bisa hadir dalam setiap disiplin ilmu," tegasnya.

Kemudian, saat peresmian PSP2K UIN Malang, Menag Nasaruddin memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan UIN Malang dalam membangun pendidikan Islam yang inklusif dan berwawasan global.

"Semoga pusat studi yang baru diresmikan ini dapat menjadi wadah inovasi bagi pengembangan pesantren dan kawasan di Indonesia," ucapnya yang diamini hadirin.

Kehadiran Menteri Nasaruddin dalam peluncuran PSP2K dan berkenan mengisi halaqah di UIN Malang turut disambut gembira oleh Rektor Zainuddin.

Rektor Zainuddin saat menyambut kedatangan Menag Nasaruddin dan memperkenalkan apa saja yang dicapai UIN Malang sejauh ini./dok. JSN-ANS

Zainuddin juga menegaskan bahwa pihak dan para jajarannya akan berupaya membawa UIN Malang dapat menjadi lembaga pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Perihal sama juga diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Prof. Hj. Ilfi Nur Diana.

"UIN Malang peduli terhadap pengembangan pondok pesantren, kurikulum, lingkungan, hingga manajemen," tegasnya.

Saat ini, UIN Malang mempunyai jumlah mahasiswa mencapai 69.129 orang. UIN Malang juga semakin menarik perhatian mahasiswa internasional, yang kini terdapat 460 mahasiswa asing dari 42 negara. Diantaranya dari Rusia, Amerika, Mesir, Sudan, hingga Malaysia.

Salah satu keunggulan UIN Malang adalah sistem pendidikannya yang berbasis Integrated Learning Model (ILM), yang mengintegrasikan agama dan sains dalam setiap mata kuliah.

Mahasiswa baru program S-1 juga diwajibkan tinggal di Mahad Aljamiah selama satu tahun untuk memperkuat karakter, spiritualitas, serta pembelajaran kitab kuning dan bahasa asing.

Kemudian, kampus ini memiliki Markazul Lughat sebagai pusat pembelajaran bahasa asing yakni Arab, Inggris, dan Mandarin, serta Pusat Penghafalan Alquran (HTQ) yang telah meluluskan lebih dari 3 ribu hafiz dengan capaian 5–30 juz.

UIN Malang juga memiliki tiga kampus, yakni kampus 1 di Jl. Gajayana Malang, kampus 2 di Jl. Soekarno Batu, dan kampus 3 di Jl. Locari Batu. ***

Penulis: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menteri Agama Nasaruddin Umar Kunjungi UIN Malang, Luncurkan Pusat Studi Pengembangan Pesantren dan Beri Kuliah Umum

Trending Now