Pasang iklan disini

 

Membangun Generasi Berkarakter Melalui Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Pondok Pesantren

Eko Rudianto
07 Februari 2025 | 08.28 WIB Last Updated 2025-02-07T01:59:03Z

Gambar : Dokpri by Meta AI
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Kurikulum  adalah seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan pendidikan, bahan pendidikan dan isi pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU 2003). Struktur kurikulum sendiri tujuannya untuk mengembangkan dan memunculkan aspek-aspek kognitif, aspek afektif dan psikomotorik yang tertanam dalam diri seorang murid. Kurikulum ini sangat penting dalam sutu lembaga, tak hanya pendidikan formal pendidikan agama juga membutuhkan suatu krikulum yang dikemas dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Indonesia memiliki lembaga pendidikan Islam khas yang disebut dengan pesantren, yaitu lembaga yang melestarikan dan memperhatikan pengajaran Agama dengan materi-materi yang terperinci, diantaranya adalah tafsir, akidah, akhlaq, fiqih, tasawuf, tauhid, bahasa arab dan lain sebagainya. Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan dan pengembangan masyarakat, lembaga yang mandiri dan indigenous culture yang berakar di masyarakat. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam secara selektif bertujuan menjadikan para santrinya sebagai manusia yang mandiri yang diharapkan dapat menjadi tempat pengajaran umat dalam menuju keridhaan Allah SWT (M.Dian, 2007)

Sejalan dengan kuantitasnya, pesantren telah menyumbangkan perjuangannya untuk mengusir para penjajah. Tak heran jika pesantren ini sudah ada sejak masa penjajahan kolonial yang ada di Indonesia sekitar 550 tahun yang lalu. Ulama’ dan santri selalu menjadi garda terdepan untuk menjadi motor penggerak dan garda terdepan dalam mengusir penjajah. Alumninya selalu menjadi tokoh masyaraat yang berpengaruh seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Mansur, KH. Kahar Muzakki dan lain-lain. Beliau berjuang dengan totalitas tanpa adanya rasa takut, Pesantren diyakini sebagai produk lembaga paling tua dan orisinil yang berada di Indonesia dibanding dengan lembaga formal. 

Tatanan kurikulum yang ada di pesantren selalu mengikuti perkembangan zaman, tak heran banyak masyarakat menganggap bahwa pesantren adalah wadah bagi generasi muda untuk belajar ilmu Agama dan memperbaiki akhlaq, karena Kurikulum dipesantren tidak pernah lepas dari yang namanya ilmu dasar agama, hampir 24 jam para santri dicekok serta digembleng ilmu dan ajaran Islam, tujuan nya membina dan menanamkan pada jiwa santri agar memiliki keyakinan atau akidah yang lebih kuat terhadap Aloh SWT, memiliki akhlaq yang mulia dan teguh terhadap agama. Tak jauh dari itu tujuan ilmu agama di pesantren sendiri adalah untuk mengkader umat supaya menjadi tafaqquh fiddin untuk bisa mewujudkan islam sebagai rahmatan lil’aalaamiin, dan mengungkap bagaimana ajaran Islam yang sesungguhnya.

Adapun kurikulum pesantren adalah usaha sistematis melalui aktifitas nya dalam mengelola pembelajaran yang ada di pesantren yang dilandasi dengan nilai-nilai Islami agar para santri dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien yang sesuai dengan Al-qur’an dan Sunnah. Dizaman sekarang ini pesantren sebagai lembaga yang berbasis masyarkat adalah tempat yang sangat penting untuk menjadi wadah dalam menjawab kebutuhan masyarakatan sesuai dengan tuntutan zaman. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pesantren dalam menyikapi hal tersebut. Maka sangat penting yakni manajemen dan tata kelola sistem yang baik sehingga dapat meningkatkkan mutu manajemen pesantren ke arah yang lebih baik.

Manajemen kurikulum yang ada di pesantren ini tidak lepas dari yang namanya produktivitas yakni hasil yang akan diperoleh dalam pelaksaan kurikulum, ouput atau peserta didik harus benar-benar diperhatikan agar sesuai dengan manajemen kurikulum, disamping itu demokratisasi, ini adalah hal yang tak kalah penting dalam lingkungan pesantren. Demokratisasi adalah proses dalam manajemen kurikulum yang harus berdasar asas demokrasi yang menempatkan setiap unit seperti pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya agar dapat menjalankan tanggug jawab dan tugas dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya ialah kooperatif. 

Agar pelaksanaan kurikulum dapat tercapai maka harus ada kerja sama yang baik dari semua kalangan yang terkait yang berada di pesantren. Yang terakhir adalah efesisensi. Yaitu rangkaian kegiatan kurikulum harus mencapai tujuan dengan mempertimbangkan tingkat efektivitas dan efesien agar kegiatan manajemen kurikulum dapat memberi manfaat.

Kurikulum yang ada di pesantren disusun oleh pimpinan/kyai yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara umum yang berkenaan dengan ibadah/muamalah. Kurikulum pada lingkungan pesantren dikenal dengan istilah manhaj yang diartikan sebagai arah suatu pembelajaran tertentu. Manhaj yang ada dipesantren tidak berbentuk silabus tetapi berupa kitab-kitab yang diajarkan kepada para santri. Kurikulum yang ada dilembaga pesantren yang statusnya adalah lembaga non formal mempelajari kitab-kitab kuning klasik yang banyak sekali macamnya.

Selain aspek pendidikan para santri diajarkan aspek keilmuan hingga aspek sosial. Pembahasan ilmu ini sangat kompleksitas dan kemudahan yang dapat menjawab masalah sehari-sehari yang bisa menjadi bekal dimasa depan. Pesantren selalu menganut kedisiplinan, mulai dari bangun tidur melaksanakan sholat subuh sampai menjelang tidur diajarkan dalam pondok pesantren.

Pesantren dalam kelembagaannya mulai mengembangkan diri dengan jenis dan corak yang bermacam-macam. Salah satunya terdapat pesantren yang dapat mengembangkan madrasah, sekolah umum bahkan perguruan tinggi yang sangat besar. Madrasah dan perguruan tinggi yang berdiri dalam naungan pesantren juga menggunakan kurikulum yang sama dengan kurikulum di lembaga formal, yaitu kurikulum yang telah dibekukan oleh kementrian Agama dan kementrian keagamaan dan kebudayaan. Jadi pesantren yang mendirikan lembaga non formal tetap menggunakan kurikulumnya dan menggabungkan antara kurikulum nasional dengan kurikulum pesantren.


Foto Penulis

Oleh

Fauzan (2310840102269) : Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Al-qolam Malang

Dosen Pembina : Dr. KH. Muhammad Husni, M.Pd.I

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Membangun Generasi Berkarakter Melalui Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Pondok Pesantren

Trending Now