Kepala Kantor Kemenag Kota Malang sedang menyampaikan materi |
Dalam rangka meningkatkan kemitraan dengan tokoh dan lembaga keagamaan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Achmad Shampton Masduqi, menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Acara yang berlangsung di lapangan UIN Maliki pada Ahad, 23 Februari 2025, ini dimeriahkan dengan lantunan shalawat dari Majelis Shalawat Subbanul Muslimin pimpinan KH. Hafidzul Hakiem Noer. Majelis yang berpusat di Pondok Pesantren Nurul Qodim, Paiton Probolinggo ini menghadirkan Gus Azmi Askandar sebagai munsyid utama.
Dalam kesempatan tersebut, Achmad Shampton Masduqi kepada para anggota IPNU dan IPPNU, yang merupakan generasi muda NU, mengajak mereka untuk memegang teguh pesan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Miftahul Akhyar, yang pada harlah NU ke-102 di Istora Senayan tanggal 5 Februari 2025 mengutip hadits riwayat Imam al-Tirmidzi:
"لا تكونوا إمعة تقولون إن أحسن الناس أحسنا وإن ظلموا ظلمنا ولكن وطنوا أنفسكم إن أحسن الناس أن تحسنوا وإن أساءوا فلا تظلموا"
"Jangan jadi orang yang ikut-ikutan. Yaitu, mereka yang berkata, ‘Jika orang-orang berbuat baik, maka kami ikut berbuat baik kepada mereka, jika mereka dhalim, maka kami juga akan mendzalimi mereka’. Tetapi, jadilah diri kalian orang-orang yang berbuat baik jika manusia lain berbuat baik, dan jika mereka berbuat buruk, maka jangan berbuat dzalim."
Shampton menjelaskan bahwa hadits ini mengajarkan agar generasi muda NU memiliki pendirian yang kuat dan tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh lingkungan. Ia menekankan pentingnya menjadi pribadi yang berbuat baik dan tidak membalas keburukan dengan keburukan.
"Sebagai generasi muda NU, kalian harus memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Jadilah agen perdamaian dan persatuan bangsa," ujar Shampton.
Lebih lanjut, Shampton menekankan pentingnya kajian turats bagi generasi muda NU. Ia mendorong IPPNU dan IPNU untuk menggiatkan kembali budaya diskusi dan membaca turats sebagai buku induk dalam pemahaman keberislaman. Menurutnya, turats merupakan khazanah keilmuan yang kaya dan relevan untuk menjawab tantangan zaman. Indonesia pernah sangat dikenal didunia pendidikan melalui ulama-ulamanya yang banyak menulis turats yang dikaji di berbagai belahan dunia Islam.
"Kajian turats sangat penting bagi generasi muda NU untuk memahami akar tradisi dan pemikiran NU. Dengan memahami turats, kita dapat memperkuat identitas NU dan mengembangkan pemikiran yang relevan dengan konteks kekinian," tegas Shampton.
Acara Harlah NU ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa UIN Maliki Malang. Mereka tampak antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari pembacaan shalawat hingga pembinaan dari Kepala Kemenag Kota Malang.
Kehadiran Kepala Kemenag Kota Malang dalam acara ini merupakan bentuk dukungan dan pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, khususnya NU. Kemenag memiliki peran penting dalam membina ormas-ormas Islam agar dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.