Pasang iklan disini

 

Gus Wildan Ungkap Fakta Menarik Awal Mula Berdirinya Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil

Admin JSN
11 Februari 2025 | 12.08 WIB Last Updated 2025-02-11T06:40:17Z
Gus Wildan ungkap fakta menarik tentang awal mula berdirinya Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil Pasuruan./dokpri untuk JSN

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Sebagai putra kandung dari tokoh NU Pasuruan KH Khoiron Syakur, Gus Wildan mampu mengisahkan perjuangan sang ayah ketika di awal-awal menjadi seorang pengajar di pesantren, mendapatkan penuturan dari sang ayah. 

Bagi Gus Wildan, KH Muhammad Khoiron Syakur adalah Pejuang Sejati, tokoh NU yang patut dijadikan inspirasi.

"KH Khoiron Syakur lahir pada tahun 1940. Pada usia 20 tahun, beliau sudah menjadi sekretaris Ansor di Yogyakarta sembari kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Selama di Yogyakarta, ia juga nyantri di Pesantren Krapyak," tutur Ahmad Wildan Amrullah, alias Gus Wildan.

Pada usia 24 tahun, KH Khoiron Syakur dipanggil pulang ke Bangil karena ayahanda yang wafat untuk meneruskan perjuangan mengasuh pesantren. 

"Beliau langsung melanjutkan pengelolaan pesantren di bawah Yayasan Wahid Hasyim. Salah satu program yang unik adalah pendidikan kilat bagi calon istri salihah, di mana para santri perempuan diberikan bimbingan intensif dalam waktu 3-4 bulan sebelum menikah," ucap Gus Wildan.

Artinya, awal mula pesantren putri KHA Wahid Hasyim Bangil di Kabupaten Pasuruan adalah menjadi wadah persiapan muslimah--perempuan penganut Islam--sebelum menikah.

Selanjutnya, KH Khoiron Syakur tak hanya mendidik santri, tetapi juga mendirikan taman kanak-kanak (TK) untuk anak-anak di sekitar pesantren. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mengembangkan pendidikan selanjutnya di Wahid Hasyim.

Melalui nasihat "Jadi pejuang tidak boleh purik (mengambek)," KH Khoiron Syakur mengajarkan arti pentingnya keteguhan hati, konsistensi, dan komitmen dalam berjuang. Nilai-nilai ini diwariskan kepada Gus Wildan, yang kini melanjutkan kiprah perjuangan sang ayah dengan semangat yang sama.

"Petuah itu tidak hanya menjadi pegangan hidup saya, tetapi juga menjadi prinsip yang saya ajarkan kepada santri dan keluarga. Pejuang sejati adalah mereka yang tidak mudah menyerah," pungkas Gus Wildan. ***

Penulis: ANS

Editor: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gus Wildan Ungkap Fakta Menarik Awal Mula Berdirinya Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil

Trending Now