Pasang iklan disini

 

Gus Dim: Guru Mendidik Akhlak Putra-putri Kita, Hargailah Usaha Mulia Mereka

Admin JSN
05 Februari 2025 | 12.03 WIB Last Updated 2025-02-05T05:08:22Z
Gus Dim ajak orang tua siswa menghargai guru yang sudah berusaha membangun akhlak baik kepada anak-anaknya./dokpri untuk JSN

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Muhamad Dimyati Mabruri, atau yang akrab disapa Gus Dim, menyempatkan diri untuk menulis buah pikirnya tentang peran besar guru terhadap tumbuh-kembang anak-anak.

Menurut Gus Dim, para guru sudah banyak membantu anak-anak dalam membangun pondasi kelakuan (akhlak) agar kelak dapat menjadi pribadi yang berakhlak baik.

Kehadiran guru membuat tugas orang tua untuk mendidik anak terutama pada akhlaknya, juga dapat diringankan.

Sebab, tentu saja, para orang tua harus sibuk mencari nafkah kala putra-putrinya bersekolah. Karena itu, Gus Dim menganggap perlunya orang tua untuk menghargai guru.

Berikut ini, artikel yang ditulis Gus Dim yang dimuat Jatim Satu News.

Bapak ibu wali murid yang terhormat, tugas seorang guru di kelas bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik. Kalau hanya mengajar tentu siapa pun bisa mengajar, yang penting bisa berdiri, dan berbicara di depan kelas dengan pengetahuan seadanya sudah cukup.

Tetapi kami sebagai seorang pendidik harus mendidik putra-putri bapak dan ibu. Mungkin, bapak dan ibu tidak mengetahui kelakuan dan tingkah laku anak-anaknya, karena kesibukan mencari uang atau lainnya.

Terkadang mereka di sekolah sudah melebihi batas wajar dan sulit diatur. Bukan hanya membuat gaduh di kelas saat belajar, tetapi mereka sudah bertindak di luar kewajaran. Dari yang membawa obat terlarang, meloncat pagar sekolah, merusak peralatan sekolah, merokok, dan mabuk di toilet, meminta uang ke temannya, bahkan berkelahi di kelas.

Apakah guru harus diam melihat hal-hal tersebut? Kalau bapak dan ibu jadi guru kira-kira apakah mendiamkan hal tersebut?

Saya yakin, bapak dan ibu tentu tidak akan tinggal diam. Sama halnya dengan kami sebagai pendidik tentu tidak akan tinggal diam.

Guru akan memanggil anak-anak tersebut dan memberikan sanksi kepada mereka. Tetapi sebagai manusia, guru pun ada kalanya lepas kendali sehingga tidak bisa menahan emosinya karena anak yang dinasihati sudah melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah berulang kali tetapi masih saja melakukan hal tersebut.

Selama ini, tidak ada guru yang melaporkan anak didiknya ke polisi saat ada anaknya berkelahi di kelas, saat ada anak yang membawa narkoba di tasnya, saat mereka membolos dan merusak peralatan sekolah.

Guru hanya memanggil dan menasihati. Tetapi saat guru lepas emosi dan kendali, dengan mudahnya bapak dan ibu melaporkan ke Polisi. Dengan mudahnya bapak dan ibu melaporkan ke oknum wartawan untuk menekan guru agar di proses secara hukum.

Tidakkah bapak dan ibu mengintrospeksi anak bapak dan ibu terlebih dahulu?

Tanyakan kepada teman-temannya, tanyakan kepada guru yang lain sebelum melaporkan kepada pihak berwajib. Karena, di zaman sekarang anak sendiri bisa berbohong dan mengarang cerita guna memojokkan guru.

Sekarang saya bertanya kepada bapak dan ibu, bisakah bapak dan ibu mendidik anak sendiri, memberikan pelajaran sendiri, memberikan ujian sendiri, dan membuat ijazah sendiri.

Mari berandai-andai sedemikian rupa jika bapak dan ibu tidak percaya lagi kepada kami, para guru.

Sesungguhnya, para guru senantiasa mendidik putra-putri bapak dan ibu karena mereka juga sayang. Mereka juga menganggap putra-putri bapak dan ibu seperti anaknya.

Namun, jika tidak bisa terketuk hatinya, maka kebaikan guru setinggi gunung pun tak akan mampu mengalahkan keburukan seujung kuku.

Kepada rekan-rekan guru yang terhormat di mana pun berada, tetaplah semangat dan selalu tersenyum.

Demikian artikel yang ditulis dengan segenap hati oleh Dimyati. Figur kelahiran Malang, 8 Mei 1978, yang merupakan alumnus SMA Negeri Kepanjen, STIBA Malang, dan Universitas Raden Rahmat Malang.

Saat ini, Dimyati aktif sebagai guru MTs Negeri 6 Malang dan kepala madrasah MTs Subulas Salam. Gus Dim juga merupakan Ketua MWC NU Kecamatan Kromengan dan Ketua Bidang Sarpras Yayasan PP. Subulas Salam. ***

Editor: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gus Dim: Guru Mendidik Akhlak Putra-putri Kita, Hargailah Usaha Mulia Mereka

Trending Now