Banner Iklan

Guru dan Hukum

Admin JSN
01 Februari 2025 | 15.34 WIB Last Updated 2025-02-02T04:39:08Z

 

cr: detiknews

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Sejak beredar berita, bahwa guru di tangkap aparat karena laporan dari wali murid bahwa guru melakukan tindakan kekerasan, saya jadi berfikir mengapa sampai terjadi demikian. Apakah abdi masyarakat tersebut salah dalam memilih cara untuk membantu mendidik putra putri wali murid. Atau wali murid yang gagal faham atas maksud dan tindakan dari pihak guru tersebut.

Akankah kita semua lari ke arah membeda-bedakan era sekarang dan era di jaman dulu ?. seolah kita lari dari sikap “mencari solusi terbaik dan terbaru bersama-sama”. Karena tanpa kita bahaspun perbedaan sikap di setiap era pasti akan berbeda. Karena faktor pendidikan, kesejahteraan, bahkan pola asuh jaman dulu dengan sekarang tentu berbeda. Jika mau membahas lebih dalam tentang aspek perkembangan anak, kita akan menemukan dimana letak permasalahannya.

Tidak hanya pada lembaga pendidikan formal saja terjadi demikian. bahkan pada lembaga informal seperti pondok pesantren pun baru-baru ini banyak muncul  berita tentang kekerasan baik berkaitan dengan santri maupun pengasuh atau oknum senior dan pengurus. Tantangan keras untuk abdi masyarakat dalam bidang pendidikan di era milenial ini tentu membutuhkan solusi. pada anak usia dini saya menangkap gambaran bahwa setiap anak manusia memiliki keunikan masing-masing. Dilihat dari pengaruh faktor-faktor yang membersamainya dalam proses perkembangan, terutama pada masa keemasan atau usia dini. Hak tersebut berlanjut saat mereka dewasa bertumbuh menjadi pribadi bagaimana.

Pandangan masyarakat terhadap figur seorang guru, ustadz maupun pengasuh adalah sosok manusia yang suci dan berjauhan dengan hal yang berbau kekerasan dan negative. Ekspektasi yang terbangun itu mampu membawa motifasi terhadap figur tersebut. Tapi juga menjadi bomerang saat hal-hal tersebut tidak nyata terlihat oleh masyarakat. Dan pola pikir masyarakat tentang siapakah pendidik sebenarnya? masih sering salah. 

Ada hal yang terjadi/sikap-sikap peserta didik di luar kendalinya yang negatif seringkali di kait-kaitkan dengan lembaga pendidikan mana dia sekolah. Yang pada hakikatnya justru pendidik sebenarnya adalah orang tua, dan lembaga pendidikan sifatnya melengkapi dan membantu secara teori. Tapi di saat peserta didik tersebut memiliki prestasi luarbiasa maka pihak orangtua langsung mengklaim keterlibatan pengasuhan terhadap anak tersebut adalah dominan.

Tetapi ada hal yang patut kita syukuri, yaitu adanya wali murid yang faham betul hakikat keorangtuaan. Dan mampu menjalin komunikasi sangat baik bahkan dengan tenaga pendidik di sekolah. Tidak semua orang tua wali murid memiliki sifat menuntut dan minim intropeksi diri. Wali murid yang mengerti dan memiliki pengetahuan yang cukup atas hak dan kewajibannya akan sangat membantu dalam proses perkembangan calon penerus bangsa. Dan juga tenaga pendidik seperti kita akan terbantu dalam memecahkan sebuah permasalahan serta mampu memberikan tambahan ilmu untuk meningkatkan penyempurnaan pelayanan terhadap masyarakat kedepannya.

Dari kejadian tersebut, sebagai tenaga pendidik kita harus mampu memperbarui atau membekali diri kita dengan tambahan ilmu tentang melayani masyarakat era baru dengan ilmu baru berdasarkan kasus yang ada. Supaya kedepannya kita tidak lagi mendengar kisah serupa. Mari kita bangun kedekatan dengan wali muri, tidak hanya mendidik murid saja, tapi juga mentransfer ilmu keorangtuaan kepada wali murid. Agar tujuan mulia kita dan tujuan mulia  wali murid untuk mencerdaskan anak bangsa dan memerangi kebodohan bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Saya ucapkan SEMANGAT ! kepada seluruh dewan guru di manapun kalian berada. Tidak akan ada presiden tanpa ada guru, tidak akan ada mentri jika tanpa guru, tidak akan ada guru itu sendiri jika tanpa bimbingan guru, guru adalah simbol kemulyaan. Guru adalah tubuh dan murid adalah bayangan yang mengikuti. Semoga sedikit kata dari saya bisa sedikit memberikan percikan semangat guru dalam menjalankan tugas yang mulia ini.

----

Nazilatul Miladiah, S.Pd.
Guru PAUD Al-Manar
Tajinan – Malang
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Guru dan Hukum

Trending Now